Part 1

86 74 341
                                    

Jangan datang jika hanya untuk singgah. Kau boleh datang dan aku memerintahkanmu untuk menetap!

Month Theresia S.

1).Ulat bulu sialan!

"Memangnya kenapa kalau ada anak baru? Memangnya harus kawan sama dia?" Gadis itu berdiri dengan tatapan congkak.

Month Theresia S, gadis mungil ini jauh dari kata menggemaskan, dia lebih terlihat urak-urakan dan terlihat biasa saja tidak ada yang istimewa darinya, hanya saja tingkahnya yang hyperactive diusianya yang baru menginjak tujuh belas tahun membuatnya di kenal banyak orang terutama di kalangan guru.

Menoleh sinis. "Nanti palingan kau suka sama dia! Dia lumayan untuk ukuran anak SMA apalagi tinggal di kampung!"

Anak laki-laki yang lebih tinggi dari Month itu harus menunduk berusaha melihat mimik wajah temannya yang walaupun masih SMA dan berwajah pas-pasan tapi urusan suka-sukaan dia jagonya.

"Namanya siapa?" Tadi ada yang tidak perduli, apa sekarang berubah?.

"Kan penasaran juga'nya kau! Sok-sok'an bilang kinipi kiliw idi inik biri! Mulut sama otakmu gak sejalan. Dasar anak SMA!"

Month mengangguk mengiyakan tidak ingin ambil pusing dengan bacotan tak berfaedah temannya itu, kalau diladeni mungkin mereka akan berakhir di lapangan dengan tangan menghormat dan kepala mendongkak menatap bendera merah putih di bawah terik matahari pagi, padahal dia sendiri juga masih anak SMA. Itu namanya lupa diri.

"Kau mau ikut kekantin beli jajan?" Tanya Month pada temannya itu, ini masih belum masuk kelas jadi mereka bisa menghabiskan uang sakunya. Kalau habis di pagi hari, mereka bisa mengandalkan alam untuk menghilangkan dahaga di siang hari yang sangat panas terik.

Menggeleng tidak ingin, anak laki-laki yang sering dipanggil Togu itu berlari dengan riang menuju kelas setelah teringat sesuatu yang dia bawa dari rumahnya untuk dipamerkan dengan teman-temannya yang lain.

"Ya udah! Kau kok yang rugi," seru Month melangkah riang menuju kantin namun di tengah jalan, netranya tidak sengaja menemukan anak baru yang sedang sibuk mengambil buah jambu dengan beberapa anak perempuan di sekitarnya, mengganti jalur kekanan Month langsung bergabung mencoba mengambil alih perhatian anak baru yang cukup menarik perhatiannya.

"Woy, anak baru!"

Anak laki-laki yang merasa dipanggil menoleh mencari asal suara cempreng yang mengganggu sistem pendengarannya. Batu yang dia pegang untuk melempar buah jambu di jatuhkan ketanah, tidak ingin menimbulkan sesuatu masalah.

Diikuti helaan nafas kasar dari beberapa remaja putri yang akan merasa segera terabaikan.

"Kenalin. Month! Namamu?" Month langsung mengulurkan tangannya ingin merasakan bagaimana bersalaman langsung dengan anak baru. Sebenarnya tujuan Month bukan itu, hanya saja dia ingin menunjukkan pada semua anak-anak di sana bahwa mereka sudah berkenalan dan akan menjadi teman baik.

"Namaku Star," ucapnya memperkenalkan diri membalas uluran tangan Month dengan bibir tersenyum canggung.

"Star suka jambu klutuk?" Tanya Month yang bertema untuk memperlama argumen mereka berdua tentunya Star sebagai anak baru yang harus beradaptasi dengan sekelilingnya.

Mengangguk ragu, anak laki-laki berkisaran sembilan tahun itu tersenyum kikuk meninggalkan Month yang sibuk dengan beberapa anak laki-laki yang sepertinya sudah akrab.

"Dasar caper!"

Month yang melihat Star menjauh dari pohon jambu klutuk tersenyum kecil, dia ingin menjadi teman sekaligus sahabatnya. Mungkin caper tidak masalah. "Star, kita semeja ya! Ingat di meja paling belakang nomor dua dari dinding!" Teriak Month sakit jiwa.

Me and my StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang