Part 9

11 9 0
                                    

Menyukaimu itu seperti mawar.
Yang jika dipetik menyebabkan luka tapi tidak puas jika hanya dipandang.

09) Month Theresia S.

Hari ini tepat tanggal 17 Agustus dan tentu tanggal 17 Agustus pasti banyak perlombaan yang mengharuskan semua siswa dan siswi merayakannya dengan berbagai perlombaan yang bervariasi.

"Zoy, sini gue bantu ikatin sor talinya," tawar Dwi ragu-ragu. Meski mereka sekelas hubungan mereka tidak sedekat itu. Apalagi ini Zoy si ketua OSIS yang humble.

Menatap Dwi beberapa detik, Zoy langsung mengangguk tidak masalah dibantu meski dia bisa melakukannya sendiri, tangannya secara naluri menyerahkan sor tali yang bertuliskan nama lengkapnya pada gadis itu.

"Emm lo bisa nunduk dikit? Gue gak nyampe," cengirnya tak enak. Berniat membantu tapi malah semakin merepotkan.

Zoy yang melihat itu bukannya menurut malah semakin menegapkan kepalanya kemudian tersenyum usil. "Makanya tumbuh itu keatas bukan kesamping Dewi," ejeknya.

"Lo nya aja yang overdosis ketinggian! Jangan nyalahin gue dong!" Sinisnya.

"Ailah gitu aja ngambek lo kayak kambing. Yaudah gue selonjoran dilantai biar lo bisa ngikatin sor talinya kalaupun gue nekuk lutut, lo tetap gak bakal nyampe!"

"Gak dengar tadi helikopter lewat!"

"Zoy, lo semangat larinya! Gue tau kerjaan lo cuman makan tidur, lebih mirip babi bukan sih?"

"Wi, lo denger tadi ada suara?"

"Enggak."

"Ok, terimakasih untuk bantuannya Dewi," Zoy tidak pernah lupa untuk mengucapkan kalimat ini jika ada yang berbuat baik atau memberikan sesuatu padanya.

"Anjing sekali punya temen macam kalian!"

Menggeleng secara bersamaan Zoy dan Dwi berbalik badan tidak ingin mendengar perkataan toxic gadis itu lagi.

"Yul awas!" Zoy yang melihat ada bola volly yang nyasar keruangan mereka dan memecahkan kaca jendela reflek pria itu menarik keras jilbab Yuli menyebabkan Yuli kejengkang kebelakang ditambah seluruh mata dikelas melotot.

"Lo gak apa-apa Yuli?"

"Yuli, lo baik-baik ajakan?"

"Zoy, otak lo aman?"

"Ha? Maksudnya gimana? Otak gue jaringannya agak error,"

"Dimana-mana, orang kalau mau nolongin itu yang ditarik tangannya! Bukan jilbabnya! Lo mau gue kejengkang?! Ha?!"

"Reflek gue Yuli, penting lo gak kena bola!"

"Lain kali kalau mau nolongin orang otak juga dipake!" Sentaknya jengkel.

"Si Zoy kan memang gak ada adab! Makanya tingkahnya lebih mirip orang utan," ucap Month lancar. Selancar pipa Rucika, mengalir sampai jauh.

"Sekali lagi gue denger lo ngomong kayak gitu, gue jadiin babu lo selama sebulan disekolah ini!" Ancam Zoy dengan raut serius.

Kening Month mengkerut dia lupa kalau disini ada Zoy temannya itu tidak suka jika dirinya terlalu berlebihan dalam bercanda.

"Maaf," cicitnya pelan, selain takut dengan tatapan tajam itu Zoy juga sudah memfokuskan seluruh pandangannya hanya pada Month dan mengabaikan seluruh kelas.

Dengan Zoy Month selalu merasa dipaksa untuk selalu sempurna baik dari segi belajar, berkata bahkan saat bertutur sapa tapi jika pria itu berada jauh darinya maka Month akan bertingkah layaknya manusia hutan. Bebas dari segala tekanan ke sempurnaan.

Me and my StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang