"Huftt...."Demas semakin menegang dikala Pak Cecep a.k.a kepsek sekolah ini menghembuskan nafasnya kasar, Pak Cecep mengusap kepalanya yang sudah botak separuh itu menggunakan tangan kanannya sedangkan tangan kiri memegang laporan kesehatan dari pihak UKS, matanya memandang jenuh Demas yang duduk di sofa ruang ke besarannya.
"Pak Demas, ini sudah yang ke 5 kalinya dalam minggu ini bapak membuat para siswi mimisan, kejang kejang, sawan dan pingsan berjamaah, minggu lalu juga sama ga ada bedanya" kata pak Cecep sambil menyerahkan kertas hvs berisi laporan kesehatan mingguan yang tadi baru di berikan staf UKS.
Demas masih bungkam, dia juga memandang jenuh kertas hvs yang setiap bulan dalam 3 tahun terakhir ini selalu diperlihatkan padanya.
"Lalu kemarin juga ada orang tua murid yang datang kesini untuk mengajukan pemindahan bagi anaknya, dan ini sudah yang ke 3 dalam semester ini"
Jelas pak Cecep lagi, kali ini dia berjalan menuju bangku kebesarannya untuk duduk disana.
"Saya sangat pasti kali ini penyebabnya juga sama, para murid itu mengalami animea karna anda"
Demas memalingkan pandangannya, semenjak dia bekerja di sekolah ini sebagai guru penjas 3 tahun yang lalu pihak sekolah sampai kepsek sendiri selalu menegurnya setiap bulan, baik itu karna dirinya yang menyebabkan para murid atau tamu yang berkunjung kesekolah mimisan dan kejang kejang ga jelas sampai masalah pribadi seperti gebetannya pak Cecep yaitu kepsek yang merupakan janda kembang di kecamatan sebelah malah kepincut sama ketampanan ga ngotak yang di miliki oleh Demas.
Sebelum jadi guru sih, Demas kerjanya jadi trainer di salah satu gym ternama milik kakaknya hal yang sama juga terjadi ketika ia menjadi trainer bagi klien perempuan, mereka bakal mimisan, pingsan, dan juga ga jarang para suami dari klien perempuan yang di tangani Demas datang sambil bawa celurit ke gym tempatnya bekerja untuk ngehajar Demas atau, paling enggak minimal nantangin gelud.
Oleh karena itu kakaknya Demas mengusulkan agar hanya menerima klien yang laki laki, tapi alhasil juga sama aja, para klien laki laki itu malah jadi belok karna liat tampannya si Demas.
Kakaknya Demas tertekan.
Demas makin menjablay.
"Baik kejadian seperti ini tidak boleh terus terulang setiap tahunnya, jika pak Demas masih ingin memperpanjang kontrak untuk bekerja disini maka bapak harus segera mencari solusi, jika tidak saya terpaksa harus mengeluarkan bapak dari sekolah ini untuk kesejahteraan kita semua (yah walaupun ga semua sih) saya akan berikan pak Demas waktu selama 1 semester ini"
And then, pembicaraan pun di akhiri dengan keputusan final bahwa Demas harus menemukan pemecahan masalah ketampanannya dalam kurun waktu 6 bulan, atau kalau tidak dia terpaksa harus menjadi pengangguran.
KAMU SEDANG MEMBACA
School life.
RomanceCerita tentang Demas, bujank lapuk rasa oppa yang mati matian sampai rela ngebabu biar mamang cupid bersedia bantuin buat ngedapetin hati dedek Reivan, sang gebetan sekaligus calon pacar dan mudah mudahan jadi partner di pelaminan. Juga, cerita tent...