UKS

58 5 0
                                    

Sayoka?( ╹▽╹ )

"Kalian berdua ini, kalo mau ngelemparin orang pakek sepatu itu yang ngotak dikit dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian berdua ini, kalo mau ngelemparin orang pakek sepatu itu yang ngotak dikit dong. Jangan asal maen lempar aja! Mau kalian ngedonorin ginjal kalo nanti malah kronis hah??!"

Ibu Silindri berbicara dengan penuh penekanan pada setiap huruf yang ia ucapkan. For your information nih ya, beliau ini bekerja pada tahun yang sama dengan Demas.

Bu Silindri atau yang lebih akrab di panggil Bu Silin ini bekerja dengan jabatan sebagai asisten guru BK di sekolah ini. Orangnya tegas dan
berwibawa, cantik dan putih seperti bihun, serta sudah berumah tangga dan punya anak 3, kekurangan cuman satu, tingginya hanya menyamai anak SMP kls 7.

Bu Silin tidak tertarik sama sekali dengan ketampanan Demas karena terlalu mendewakan sang kakang suami yang kini bekerja sebagai komika dengan skill pembuatan komik pornonya yang di atas rata rata, bisa dibilang suaminya Bu Silin ini punya jiwa seni per-bokepan tinggi, ngak heran kalo si Wahyu jadi yang paling semangat kalo disuruh dateng kerumahnya Bu Silin.

Kenapa Bu Silin jadi asisten guru BK di sekolah ini?

Itu karena guru BK di sini sudah kebanyakan beban hidup, kepalanya sudah terisi penuh oleh notifikasi legend bertuliskan 'memori internal hampir habis.'

Ketika guru BK yang kepalanya sudah sepenuhnya botak itu pasrah akan keputusan pemensiunan dirinya dari sekolah datanglah Bu Silin bagai Zoro yang baru datang dari perang shinobi setelah membantu Narto mengalahkan Kaguya dan Madara lalu jadi hokage.

"Emm, tapi buk, yang kena itu kepalanya bukan ping--"

"Ngejawab! Di kasih tau yang bener itu dengerin!! Kalo kalian ngelemparin koruptor kan masih mending! Ini yang kalian lempar itu guru baru tau ga?!"

Mata Demas sedikit membola dikala mendengar kata 'guru baru' yang baru saja di ucapkan Bu Silin, tapi kesampingkan si Demas dulu, mari kita lihat lebih lanjut seperti apa nasib Thatha dan Darma yang lagi menerima seminar ceramah pencerahaan hidup dadakan.

"Tapi buk, kalo kita ngelemparin koruptor kan harus pake sepatu yang berkelas, trus sepatunya Thatha itu cuman gratisan dari jualan obral, kan artinya ga bisa dong buk"

"Sembarang lo! Ini sepatu gue beli di matahari bangkek!"

"Emang bisa ya belanja di matahari? Ga panas gitu??"

"That is the power of warga +62"

"Gue ga tau lo bisa bahasa Inggris Tha"

"Iya lah, gue ga kayak lu. Yang jiwanya cuman isi Ikehikeh kimochi.."

"Ntah kenapa gue malah jyjyk dengernya"

"Iya juga sih, kalo cewek yang ngomong baru bisa kerasa sensasinya"

School life.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang