P R O L O G

50 7 12
                                    

"Ketika semua masalah menyerangku bertubi-tubi, membuatku kebal dan mengerti seperti apa itu dunia luar, seperti apa kerasnya kehidupan. Rasanya, tak ada lagi empati terhadap manusia-manusia biadap yang bermuka muda."

***

"Jangan memberi kepercayaan kepada siapa pun, karena kau akan berakhir dengan rasa kecewa."

***

"Jangan mudah terbuai oleh keadaan. Dunia ini palsu dan manipulatif. Ah tidak, lebih tepatnya manusia."

_____________________________________

"Menjauhlah dariku!"

"Tidak mau. Kau terlalu memggemaskan untuk dijauhi."

Kamila berdecak mendengarnya. Pria ini benar-benar membuatnya jengkel.

"Lihat, aku membawakan ikan bakar untukmu. Makanlah atau mau kusuapi?"

Kamila mengambil piring tersebut."Tidak perlu, masih punya tangan."

"Aku sudah tidak pernah mendengarmu memanggil namaku, ada apa?" Pria itu menatap Kamila yang tengah makan dengan hikmat.

"Tidak penting."

"Yaampun, kau menyakiti hati Zeze." Zergan memelas sembari memegang dada kirinya dramatis, meski tau Adrea tak akan bisa melihatnya.

Detik berikutnya Zergan dikejutkan dengan pergerakan Adrea yang tiba-tiba. Tangan kiri gadis itu terangkat tepat di depan wajahnya dengan bola digenggamannya.

"Kau ... bagaimana bisa?" tanyanya takjub.

"Insting. Siapa yang melemparnya?"

"Maaf, kak. Aku tidak sengaja," ujar seseorang.

"Tidak masalah, lain kali hati-hati. Ini bolamu." Zergan memberikannya pada sepupu termuda Adrea--Alea.

"Adrea, jawab aku. Kau tidak selihai itu dalam menangkap sesuatu, terlebih dengan kondisi matamu yang tidak bisa melihat. Siapa kau?"

Kamila diam, enggan menjawab pertanyaan Zergan.

________________________________________

Terimakasih karena sudah mampir, meski ada yang gak ngelanjutin lagi

Jangan lupa bahagia:)
Love your self^^

14 Juni 22

ICE PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang