03. Mysterious Figure 🔥

15 1 0
                                    

ICE PRINCESS
SOSOK MISTERIUS

"Zer, kapan aku bisa melihat lagi?"

Zergan terdiam sejenak, sebelum akhirnya menjawab. "Entahlah. Kita sudah menemukan ketujuh bunga Mawar emas, tapi untuk orang yang terikat denganmu sangat sulit ditemukan."

"Mawar emas dan seorang pria? Maksudmu seperti mate?" Kamila mengernyit bingung.

"Iya, begitulah kira-kira. Mawar emas cukup langka sebenarnya, dia bisa hidup dimanapun bahkan dalam air. Dan tempat yang kita tahu saat ini hanyalah di dalam sungai Akrail, tapi tidak mudah mendapatkannya karena disana terdapat para siren. Hanya orang yang bisa mengendalikan siren atau seseorang dengan kekuatan yang setara dengan penyihir yang mampu melakukannya. Dan kau tahu sendiri, penyihir saat ini sudah sangat langka, seperti mencari jarum ditumpukan jerami. Itu sebabnya selama 3 tahun terakhir kau tidak bisa melihat."

"Bukankah mawarnya sudah ada? Jadi siapa yang berhasil mengambilnya?" tanya Kamila penasaran.

"Entahlah, seseorang dengan jubah hitam menitipkannya pada penjaga diluar istana, lalu pergi begitu saja."

"Benarkah? Berarti besar kemungkinan dia keturunan penyihir?"

Zergan mengangguk. "Iya. Raja sedang mencarinya, tapi tentu saja tidak mudah, karena tak ada yang mengenalinya."

"Lantas bagaimana dengan mate?"

"Entahlah. Semua pangeran, bahkan diriku sudah mencoba melakukannya. Menyapukan mawar-mawar tersebut ke matamu dengan harapan kau dapat melihat kembali sekaligus menjadi pendampingmu, tetapi nihil."

"Artinya kalian bukan mateku, jadi tidak perlu mengharapkanku," ujar Kamila membuat Zergan terdiam sejenak. Dari buku BPEHD Kamila tahu bahwa Zergan menyukai Adrea.

"Kenapa aku membutuhkan semua itu untuk sekedar melihat lagi? Bukankah bisa saja mencari pendonor mata?" Kamila melanjutkan pembicaraan, agar keadaan tidak menjadi canggung. Dia yakin, Zergan pasti sedikit overthinking dengan pernyataannya barusan.

"Jika buta karena hal biasa, tentu saja bisa mencari pendonor. Namun, kebutaanmu bukan karena itu, melainkan kutukan."

Kamila menghembuskan napasnya lelah, ini terlalu rumit. Cinta ataupun masalah hati, Kamila sudah terlalu jauh dari itu. Dia bukanlah sosok yang berumur 18 tahun, dimana semuanya masih baik-baik saja. Kamila adalah wanita 23 tahun dengan profesi sebagai pembunuh bayaran.

Cinta sudah bukan prioritasnya, dia bahkan lupa seperti apa itu mencintai. Yang teringat, hanyalah luka penghianatan yang membentuk pribadinya menjadi lebih kuat dan tidak suka dipermainkan, 'pun tidak begitu terbuka.

Kamila yang baru adalah dirinya yang tak senang diusik, dia bisa menjadi buas sewaktu-waktu.

Lantas, bagaimana bisa menemukan jodohnya atau bisa dibilang matenya? Sementara dia sangat enggan.

"Membosankan."

Sudah berada disini selama beberapa hari, Kamila mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan kerajaan.

Bosan berada dalam kamarnya, Kamila memilih keluar untuk mencari apa yang bisa dia lakukan.

Dengan bantuan tongkat, dia berjalan menyusuri koridor kerajaan.

Tak dapat melihat tidak membuat dirinya lemah, instingnya yang menjadi begitu peka sejak berumur 20 tahun membuatnya tak merasa khawatir.

Hanya saja, Kamila benci tak bisa melihat. Syukurlah, insting serta indranya yang tajam tidak hilang begitu saja. Dan ini sungguh sangat membantu.

ICE PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang