Ch. 4 : Latihan lagi

241 31 0
                                    

Rudeus menatap Roxy yang sedang menjelaskan dasar-dasar dari Sihir, dia terus mendengarkan Roxy berbicara sampai habis dan kemudian dia bertanya kepada Roxy mengenai Sihir.

"Sensei, apa Mantra Sihir bisa disingkat atau tidak menggunakan Mantra sama sekali?" Rudeus mencoba bertanya sambil mengangkat tangannya.

"Ah, itu.. Aku belum mencobanya sama sekali." Roxy menjadi terpikirkan sesuatu mendengar kata-kata Rudeus.

"Boo.. Kukira Sensei adalah seorang Ahli dan melakukan suatu eksperimen. Tapi ternyata... Huft, sungguh mengecewakan." Rudeus menggelengkan kepalanya dengan suara kecewa.

Urat kekesalan Roxy terlihat di dahinya, harga dirinya sebagai Penyihir terinjak-injak saat ini. "Kalau begitu, bagaimana kamu tidak lakukan saja di sini. Aku ingin melihatmu melakukannya."

Rudeus mengangguk dan turun dari kursinya, lalu berjalan menuju kedekat Roxy. Setelah tahu dasar-dasar Sihir, dia berpikir bahwa Sihir dan Kido tidak jauh berbeda, jadi mungkin Sihir juga bisa disingkat Mantranya atau bahkan tidak mengucapkan Mantra sama sekali.

"Huuftt." Rudeus menutup matanya dan membayangkan Sihir yang ingin dia lakukan sambil mengangkat tangannya kedepan. "Wahai sang Air, aku meminjam kekuatanmu."

Hembusan angin berputar di sekeliling Rudeus, mengibarkan rambutnya dan menunjukkan wajah Rudeus yang sedang berkonsentrasi. "Berkumpul menjadi satu, membentuk kekuatan! <Water Bullet>!"

Air-air terbang dan menyatu menjadi satu, membentuk semacam peluru air yang langsung melesat cepat ke arah salah satu pohon di depannya.

Bangg!

Pohon tersebut langsung patah dan terjatuh. Melihat eksperimennya berhasil, Rudeus tentu merasa senang dan puas pada waktu yang sama. Tapi dia baru saja mematahkan pohon yang Ibunya rawat, artinya dia dalam bahaya saat ini!

Sedangkan Roxy, dia merasa kagum dan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat. Untuk pertama kalinya dia melihat Mantra Sihir yang disingkat, terlebih lagi yang melakukannya adalah seorang anak kecil!

"Luar biasa. Apa kamu juga bisa menggunakan Sihir tanpa mengucapkan Mantra sama sekali?" Roxy bertanya dengan mata berbinar-binar.

"A-Aku belum mencobanya." Rudeus memiliki perasaan buruk tentang ini.

"Cobalah!"

"B-Baik."

Karena tidak ingin merusak barang-barang di sekitarnya, Rudeus ingin menggunakan Sihir lain yaitu Air yang didinginkan. Mungkin bisa dibilang Sihir Es.

Mata Rudeus tertutup, dia menarik nafas kuat-kuat dan berkonsentrasi penuh untuk menciptakan Air di telapak tangannya tanpa Mantra sama sekali.

Sedikit-sedikit Air berkumpul di telapak tangan Rudeus, gumpalan air tersebut perlahan-lahan membentuk Pedang dan seketika membeku menjadi Es yang dingin serta padat. Dia menangkap pedang itu dan mengayunkannya beberapa kali.

Meskipun memang dikatakan Pedang, tapi ditangan orang dewasa pedang itu mungkin akan terlihat seperti Belati. Rudeus memainkannya dan matanya berfokus ke salah satu Apel di atas pohon.

Menggunakan sedikit tenaganya, dia melemparkan pedang di tangannya dengan kecepatan tinggi, membuat pedang tersebut melesat dan menancap tepat sasaran di Apel merah.

Stap!

Apel terjatuh. Rudeus sangat bangga dengan apa yang dilakukannya, dia menunjukkan senyum sombongnya dan sedikit bergaya tengil di depan Roxy.

Roxy harus mengakui bahwa Rudeus sangat jenius di bidang Sihir, karena hanya menjelaskan dasar-dasar Sihir saja Rudeus mampu melakukan apa yang tidak bisa dilakukan Penyihir lainnya termasuk dirinya.

Mushoku Tensei : Desire to changeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang