Ch. 5 : Mahal!

218 28 0
                                    

"Ayo rayakan! Ini adalah Pesta Penyambutan Roxy!"

Paul berteriak ceria walaupun tadi dia baru saja terkena marahan Zenith. Tapi sepertinya dia langsung melupakannya, dan memilih untuk meminum sebotol Anggur merah.

Sedangkan Roxy, dirinya tidak pernah menyangka ada ada Pesat untuknya. Ini membuatnya sangat senang dan bahagia karena dirinya telah diterima di sini dengan baik.

Rudeus sedikit tersipu melihat wajah Roxy yang polos ketika makan, ini membuatnya malu dan mengalihkan pandangannya. Tapi, dia mengakui bahwa dirinya sangat terpesona oleh keimutan Roxy.

Tingkah Rudeus diperhatikan Zenith dan Lilia, mereka tersenyum melihat anak kecil yang untuk pertama kalinya merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Tingkah Rudeus benar-benar menggemaskan, membuat Zenith tidak tahan untuk menggodanya.

Rumah keluarga Greyrat sangat harmonis, tawa bahagia terdengar dimana-mana. Mereka berpesta dengan wajah bahagia.

Rudeus menjaga jarak selama pesta, dia takut wajahnya yang sering tersipu ketahuan. Apalagi Zenith sering menggodanya selama pesta berlangsung, membuatnya sedikit kesal dengan darah Greyrat yang mengalir di tubuhnya.

Namun, di sisi lain dia bersyukur karena dirinya masih bisa dibilang seorang Manusia. Di kehidupan sebelumnya, dia menganggap dirinya sebagai Alat untuk menghentikan Perang.

Tidak punya emosi, tidak punya keinginan untuk melakukan hal lain selain kedamaian, bahkan dirinya tidak tertarik terhadap lawan jenis. Membuat dirinya saat itu bertanya-tanya apakah dia homo? Tapi mengingat dirinya yang tidak punya apa-apa selain tekad, dia menganggap wajar.

Saat ini, dia... Bukan, Rudeus sangat senang karena terlahir di keluarga penuh keharmonisan ini. Dia sekarang sudah memiliki semuanya, emosi, perasaan, dan ketertarikan terhadap lawan jenis.

Dia bukan alat lagi, tapi dia adalah Manusia yang ingin berubah di sini. Keinginan kuat kembali muncul di hatinya, kali ini dia hanya ingin melindungi keluarganya ini.

Yah, mungkin menikah juga dengan wanita yang dia cintai.

---

Pesta berakhir, Rudeus berjalan menuju kamarnya karena hari sudah malam. Saat sedang berjalan menuju kamarnya, dia melihat Roxy yang sedang merapikan pakaiannya.

"Sensei, kamu belum tidur?" Tanya Rudeus, yang ingin basa-basi sebentar.

"Kamu sendiri? Tidurlah. Nanti Suku Superd akan memakanmu." Roxy mencoba menakut-nakuti Rudeus.

Tapi, Rudeus justru merasa tertarik dengan Suku Superd ini, karena baru pertama kali dia mendengarnya. Jadi dia bertanya. "Apa itu Suku Superd?"

"Eh." Roxy kaget karena Rudeus tidak tahu tentang Suku Superd. Padahal sejak dia masih kecil, orang tuanya selalu menceritakan tentang betapa memyeramkannya Suku Superd. "Kamu tidak tahu?"

"Tidak. Apa Suku itu semacam hantu atau Monster? Kamu sepertinya sangat takut terhadap mereka, Sensei."

"Suku Superd sangat berbahaya. Meraka akan memakanmu jika kamu tidur terlalu malam, itulah yang selalu orang tuaku katakan. Jadi, jangan bergadang ya."

Rudeus tersenyum kaku, dia bukan saja bergadang tapi dia juga tidak tidur kemarin. Meskipun Roxy bercerita untuk menakut-nakutinya, dia sama sekali tidak takut dengan dongeng klasik seperti itu.

Tidak. Walaupun jika Hantu muncul sekarang di depannya, dia tidak akan takut karena seorang Prajurit dilatih untuk tidak takut terhadap apapun. Apalagi dia adalah Pemimpin Prajurit anti-perang.

"Heh, kukira Penyihir seperti Sensei tidak takut terhadap takhayul seperti itu. Huftt, sepertinya aku berekspektasi terlaku tinggi."

Roxy kesal, lagi-lagi dia diremehkan oleh Rudeus yang hanya seorang anak kecil. Kali ini, harga dirinya sebagai orang dewasa terinjak-injak. "Hmp, kalau begitu jangan salahkan aku jika kamu diculik oleh Suku Superd."

Mushoku Tensei : Desire to changeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang