Happy reading
.
.
.
.
.setelah berbincang-bincang mereka pun kembali ke toilet dengan membawa seragam yang tadi mereka pakai sebelum olahraga.
" naraaa.., lo bener-bener ga ada rasa suka sama si jayden?" tanya melody.
" y-yaaa...ga lahh, lagian buat apa juga " jawab nara malu-malu dengan pipi merah nya.
" ooo gitu.."
" ga percayaa!! " lanjut melody tertawa.
Nara pun ikut terkekeh, namun mereka lanjut berjalan menuju toilet wanita, sesampainya disana rupanya tpilet itu cukup sepi hanya beberapa anak yang masuk kesana.
Termasuk eliza, nara dan melody masuk ke bilik toilet dan dengan perlahan membuka baju olahraga-nya.
Saat sedang dibuka...
Brakkk...
Suara dobrakan pintu yang cukup bising tiba-tiba menusuk telinga nara dan melody, reflek melody menutup dadanya dengan seragam yang ia bawa.
Namun tidak dengan nara, ia belum sempat membuka bajunya, ia melihat eliza yang membuka pintunya.
" hai girl's " ucap eliza dengan senyum lalu menutup pintu kembali serta mengunci-nya.
" ngapain lo kesini?" tanya melody gemetar.
" kan gue numpang gimana si " bantah eliza.
" masalah nya disana masih banyak bilik lagi eliza, lo bisa pilih " tegur melody sudah tak tahan.
" yaa kan gue pengen adu gede-gede an tete sama lo " eliza mengucapkan itu di enteng lalu menunjuk payudara melody.
" tete apa'an? " tanya nara polos.
" ini, tete " sahut eliza ingin menunjuk payudara nara, tapi tidak.
Nara langsung mencegahnya, dan mengatakan " maksud lo, lo mau buka-buka'an disini nge-liatin tete gitu? ".
" yaiyalahh, sok buka baju lo! " perintah eliza, melody yang mendengar bergidik ngeri.
" ogah " bantah nara.
" yaudah sini sama gue ! " sahut melody lantang.
" yaudah ayok " jawab eliza lantang.
Lalu mereka membuka baju mereka dengan senang hati, bahkan hingga semua pakaian-nya tercopot.
Nara yang melihat itu dengan cekatan menutup matanya.
" heh lo ngapain nutup mata, sesama cewek juga " ujar eliza yang coba menahan tangan nara.
Ia ingin nara untuk menilai siapa yang paling besar payudara-nya, nara hanya mengatakan bahwa yang ada dalam pikiran eliza hanyalah freak!.
Nara hendak keluar, " g-gue keluar aja dehh ".
" jangan..kamu disini aja nar " tahan melody.
Nara semakin ingin menangis, walau ia tak mengikuti tantangan gila dan stress itu.
Saat ia coba membuka matanyaa...dorr, yang ia lihat adalah melody dan eliza memajukan dada mereka agar bersentuhan dan menggoyang-goyangkan dada-nya.
Yang mereka ber-2 lakukan semakin mengada-ngadi, hingga desahan mulai keluar dari mulut eliza secara berbisik.
" shh....ahh " begitulah desahan-nya.
Nara yang melihat bergidik ngeri ia jongkok lalu menutup matanya seolah-olah ia tertidur.
Sudah berapa lama nara tertidur, hingga lorong toilet sisa mereka ber-3, nara tertidur karena mereka melakukan hal gila.
Hal gila tersebut berhenti karena eliza tiba-tiba terdiam, ia sangat merasa bersalah kepada nara.
" ra..bangun " ucap eliza mengelus rambut nara halus.
Nara terbangun, ia terkaget karena melihat yang membangunkan-nya eliza, ia menghadap ke eliza dan berkata " humm ".
" nara, gue minta maaf, gue iri sama lo gue yang terkucilkan juga waktu sd kita sepengalaman narr " ujar eliza menggenggam tangan nara sambil mengeluarkan air mata.
" iya gue maafin, asal lo jangan keterlaluan lagi " balas nara lalu berdiri.
" btw, kalian udah ganti baju gue ganti baju dulu yaa, kalian keluar dulu " lanjutnya.
" ngapain nar, orang sama-sama cewek " sahut melody.
" iya nar, ngapain " eliza.
" t-tapi kann.... -" nara terpotong.
" yaudaa buruan, kita copotin niie " ucap melody dan eliza berbarengan, sambil mengangkat baju nara.
Alhasil nara kaget, bajunya terlepas tersisa celana, nara keringat dingin ia sangat malu.
" ehh nara gausah maluu " ujar melody menepuk dagu nara.
" btw perut lu cakep banget narr, atletis bangett " eliza meraba-raba perut nara.
Nara hanya tersenyum, lalu memakai kemeja dan memberanikan diri untuk menyopot celananya lalu memakai rok.
Selesai memakai seragam ia juga menyemprotkan sedikit parfum lalu berjalan ke kaca.
Tanpa sadar eliza menyopot ikat rambut yang ada di rambut nara, nara kaget lalu, eliza bilang " nara lo lebih cantik kalau di gerai ".
" iya narr gue sisirin yaa " ujar melody menyisir rambut nara.
Usai sisir-menyisir mereka pun kembali kedalam kelas, dan mengikuti pelajaran ms.rossie kembali hingga habis.
Walaupun awalnya nara mengira eliza itu sebagai freak girl.
Tetapi sekarang ia melihat eliza adalah sosok teman tulus dengan raut mata indah, sebenarnya ia melakukan bully-an hanya pelampiasan.
Ia menjadi anak broken home, ia selalu mengurung diri di kamar, self harm, bahkan banyak niatan untuk membunuh dirinya sendiri.
~ bersambung ~
Hello readers kuhh..
Makasii nee yang udh bacaa aku seneng banget kalau support dari kalian udah banyak.
Soo bye bye guyss..
KAMU SEDANG MEMBACA
bintang kelas | On Going
Teen FictionNara Richardo seorang gadis berumur 17 tahun yang selalu mendapat ranking kelas tertinggi. dia NARA anak kedua dari 3 bersaudara, kakak laki-kakinya berumur 19 tahun bernama William Richardo dan adik perempuan nya yang berumur 12 tahun bernama Ruby...