Bak pangeran dan ratu di negeri dongeng sepasang insan itu berjalan diatas altar dengan wajah yang sangat bahagia, jelas sekali terlihat karena memang mereka sedang tidak menutupinya.
Sesuai perkataanya kepada semua orang, bahkan ibunya pun tidak akan bisa menghentikan cintanya kepada baekhyun.
"Kalau lelah kau harus bilang, jangan memaksakan apapun babe" si lelaki sedikit kepada kekasih yang baru saja resmi ia pinang di hadapan orang tuanya dan Tuhan-Nya.
"Aku baik" baekhyun menjawab tanpa menoleh tapi senyumnya tak pernah luntur.
Ia melambaikan tangan pada setiap tamu yang hadir, tak jauh dari sana 3 orang pria dan 2 orang wanita duduk dalam satu meja dengan wajah sangat haru. Bahkan jongin tidak berhenti menangis
"Lihat sahabatmu yang kemarin mengancamku" chanyol sedikit menunjuk ke arah jongin yang sedang menangis
"Dia memang sedikit berlebihan" baekhyun menjawab sedikit terkekeh.
Dan tepat saat mereka berada didepan sehun, chanyeol tidak salah lihat ketika dengan wajah datarnya sehun memberi simbol "jari tengah"
"Lihat, dia menggemaskan bukan?" Baekhyun benar benar tidak bisa membendung tawanya.
.
.
.Baekhyun benar benar tidak merasa lelah, padahal biasanya ia berjalanpun sudah sedikit sulit. Tapi seperti ada sebuah keajaiban wanita hamil itu sangat gagah kesana kemari mempersilahkan tamu tamunya untuk menikmati pesta.
"Babe kau bisa kelelahan" chanyeol sedikit mencekal tangan baekhyun untuk menuntunya duduk di sebuah kursi
"Semuanya persis seperti impianku chanyeol, pesta taman dikelilingi sahabat dan keluarga" matanya berbinar menatap suaminya senyumnya tak pernah lepas dari bibirnya "terimakasih" katanya pada chanyeol
Chanyeol menggelengkan kepalanya lucu "no no, aku yang harus berterimakasih kepadamu" diambilnya tangan baekhyun untuk diciumnya "terimakasih karena telah lahir didunia ini baekhyun, kau segalanya bagiku"
Wanita itu tersenyum, matanya berkaca kaca.
"Tapi ibumu—"Aku bahagia sekali, tidak butuh apapun lagi baekhyun. Sungguh" ia meyakinkan istrinya dan baekhyun hanya diam
"Kau tidak lapar? Ingin makan sesuatu?"
"Aku ingin bertemu mereka" baekhyun menjawab sambil menunjuk sahabat sahabatnya
"Oke ayo kita kesana— hey pelan pelan sayang bayi bayi kita bisa terkejut" chanyeol benar benar takjub dengan stamina baekhyun hari ini
Tapi baekhyun tidak memperdulikan perkataan chanyeol, ia berjalan mendahului suaminya itu dengan senyuman merekah
"Padahal gaunya lumayan berat" chanyeol tertawa lucu dan berjalan menyusul istrinya."Hey dude! Aku melihatmu menangis" baekhyun menunjuk jongin tepat di hidungnya
"Aku tidak!" Kata jongin sambil mengusap matanya yang sedikit bengkak
"Katakan itu pada matamu yang bengkak"
"Kau benar benar baekhyun yang ku kenal" kris menyela candaan mereka
"Kau menghilang 7 bulan kemarin"
Tukk...
Sehun melempar tisu bekas kearah kepala kriss
"Ayolah bung aku sudah bilang jangan membuat suasana jadi tidak enak""Katakan itu pada seorang pria yang menangis didepan mobilnya tadi" dan seorang wanita dengan mata rusa menyelanya.
Sehun mendelik tidak suka "kau siapa sih? Lagipula siapa yang menyuruhmu satu meja dengan kami?" Ia bersungut sungut pada wanita itu
"Hai baekhyun, kau sangat cantik" tak menghiraukan perkataan sehun wanita itu memegang tangan baekhyun
"Aku turut bahagia untukmu baekhyun" satu lagi yang bermata bulat menyahut
"Tunggu, mereka ini siapa sih noona? Kau tidak mungkin berteman dengan mereka kan?" Sehun benar benar penasaran dengan kedua wanita berisik ini
"Mereka bergosip tentang chanyeol, aku yakin mereka selingkuhanya" jongin tidak mau kalah
"Yak! Para lelaki mesum kenalkan ini luhan dan ini kyungsoo sahabat chanyeol" baekhyun melotot menjelaskanya
"Sudah kuduga" kata kriss
"Apa yang kau duga?" Kyungsoo membalas sengit
"Bisakah kalian berteman saja? Jangan rusak pesta kami" chanyeol menyusul dari belakang untuk menghentikan perdepatan itu.
"Tidak sudi!" 5 orang di kursi itu menjawab serempak
"Wow ini akan menjadi pertemanan yang menguras tenaga" chanyeol menyahut
"Sayang, ayah dan ibumu mencari"
"Oh oke, nikmati pestanya guys aku akan kembali untuk bergabung dengan kalian" lalu dua insan itu meninggalkan mereka
"Nona nona tolong jangan berisik di meja ini" jongin memperingatkan mereka
"Ke kuburan saja kalau ingin sepi!" Kata luhan sambil menarik kyungsoo untuk berkeliling mencicipi makanan yang ada
.
.
.Sementara itu di kediaman keluarga park hyera berteriak tidak terima dengan semuanya.
"Bagaimana bibi bisa membiarkan chanyeol menikahi wanita tidak tahu diri itu?!"
"Aku tidak bisa berbuat apapun lagi, chanyeol bukan anak kecil yang bisa aku genggam lagi" yoona berbicara dengan sangat lemah
"Karena itulah bibi mudah dibodohi!"
"Apa maksudmu hyera?"
"Anak anakmu membodohimu! Dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan menjadi bajingan lalu meninggalkan ibunya!" Hyera benar benar lepas kontrol
"Sekarang siapa yang bibi punya? Bibi pikir aku akan berada disini? Tidak! Aku tidak akan hidup dimana tempat itu tidak memberiku keuntungan!" Ucapnya sebelum meninggalkan yoona dikamarnya.
Yoona hanya bisa terdiam sedikit tidak percaya dengan keadaan yang baru saja menimpanya
"Kau benar chanyeol, wanita itu seperti ular"
Yoona berkata lirih sambil menangis dan meremat selimutnya..
.
.Haii haiii? Apa kabar kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
What should I do?
Fanfictionapa yang harus aku lakukan agar kau bertahan denganku? aku masih mengingatnya kau dengan jelas mengatakan itu padaku, kumohon. -baekhyun maafkan aku, kita sudah harus berhenti memperjuangkan sesuatu yang hanya akan berakhir sia - sia. -chanyeol