Part 7

831 102 7
                                    

Ketiga laki - laki itu sampai di apartement baekhyun bergantian dan dalam keterkejutan. "Apa yang kau lakukan disini broken white?"

"Tidak perlu repot - repot tuan galaxy" yang disebut broken white itu menyahuti kris tanpa minat, bagaimana tidak niatnya untuk mendekatkan diri dengan baekhyun terpaksa urung karena sudah ada manusia tampan lain di dalam apartement baekhyun.

"Kalian berdua!" Tuding baekhyun "bisa tolong angkatkan itu kedalam kamarku?" Lalu tersenyum dengan mata menyipit, meminta bantuan kepada dua lelakinya untuk memindahkan box bayi yang tergeletak di samping pintu masuk.

"Aye captain!" Keduanya menjawab serentak, "whoaa ini benar - benar imut" jongin bersorak begitu melihat dari dekat box bayi yang di dominasi warna baby yellow itu. "Baekhyun kau harus memberinya nama grizella" jongin menjeda perkataanya untuk berfikir "artinya adalah wanita pejuang dan percaya diri" lalu tersenyum bangga pada dirinya sendiri

"Grizella mantan kekasihmu dari fakultas teknik itu?" Lalu kris terlihat mengejek jongin "c'mon jongin, kau harus melupakanya"

"Tidak tidak, grizella cukup sulit untuk dilupakan. Dia menyenangkan"

"Yah ucapkan itu pada suaminya" kris menjawab dengan mata memicing.

"Berhenti berdebat, letakan itu dengan posisi yang cantik lalu kita makan" baekhyun menghentikan perdebatan mereka

"Apa - apaan ini?" Sebuah suara mengalihkan ketiga manusia didalam kamar "mengapa mereka disini? Kau mengkhianatiku baekhyun" sehun, yang baru saja datang langsung bersungut - sungut.

"Keluar dari sini! Kalian mengacaukan kencan kami!"

TUK...

Baekhyun memukul kepala sehun "kencan pantatmu!"

"Yak! Sakit tau" sehun mengelus sayang kepalanya yang terkena pukulan.

"Dilarang mengumpat ibu" lalu jongin menyahut dengan gaya yang di buat buat 'sok' imut yang disambut dengan gaya akan muntah oleh yang lain.

.
.
.

"Makan ini, ini sangat lezat" sehun menyuap japchae dengan semangat kepada sehun

"Tidak, bubur abalon ini bagus untuk ibu hamil"

"Ck! Bodoh! Lihat ini tumpah" sehun mengumpat karena sikutan dari jongin pada tanganya

Sementara baekhyun yang sudah lelah dengan perdebatan hanya diam acuh sambil memakan es krim yang kris bawa.

"Aku menang bro" kris mengejek sambil berpangku tangan.

Kedua yang lain sontak melihat pada kris dan berdiri hendak menyerang lelaki itu sebelum disela oleh yang paling cantik.

"Berhenti ribut atau enyah dari rumahku" baekhyun menyela dingin.

"Usir saja mer—

Triiingg...
Triiiingg..

Ucapan jongin terjeda lalu mereka sontak melirik pada ponsel baekhyun yang menampilkan nama chanyeol.

"Jangan di angkat" kata kris dingin

"Angkat saja, apa maunya?" Sehun menyela, lihat mereka bahkan berdebat karena hal hal kecil. Baekhyun menghela kecil tidak menanggapi sambil mengangkat teleponya.

"Ada apa chanyeol?"

"Baekhyun?"

"Ya? Ada apa?"

"Anu" Baekhyun menunggu sambil melirik ketiga lainya.

"Itu"

"Aku tutup jika tidak ada yang ing-

"Apa kau sudah makan?"

"Sudah, makan banyak" baekhyun menjawab

"Padahal aku ingin makan japchae dan es krim bersamamu" sontak, semua orang yang ada disana melotot karena kaget, bagaimana bisa?

"Mereka memang cocok" kris berbisik tanpa suara

"Tidak, aku sudah makan. Sudah ya" lalu baekhyun menutup sambungan teleponya.

Wanita itu menghela nafas panjang.

"Kembali saja jika kau sangat mencintainya" lagi, kris terlihat sangat serius

"Semudah itu?" Tidak, itu bukan baekhyun "jangan mudah" jongin melanjutkan.

"Ini bukan soal mudah atau sulit jongin"

"Ini tentang mereka" sehun menyetujui kris, lalu mereka melirik pada perut baekhyun yang membuncit.

Baekhyun belum sempat menjawab tapi bel apartemenya telah berbunyi

"Diam disini jangan berdebat!" Sebelum ketiga lelaki itu berdebat siapa yang pantas membuka pintu untuk tamu baekhyun telah membungkam mereka.

"Sebentar" baekhyun sedikit meninggikan suara sambil berjalan dengan sedikit sulit, lalu berhenti dan membeku didepan layar intercom.

Sehun menyusul, lalu terlonjak saat melihat layar.

"Jangan dibuka baekhyun" sehun menggenggam tangan baekhyun untuk ia bawa kembali keruang makan, tapi baekhyun menghempasnya lalu membuka pintu dengan sangat tenang.

Menampilkan senyumnya yang sangat cantik

"Silahkan masuk bu" Wanita paruh baya itu tersenyum kecut namun tidak membantah

"Untuk apalagi ibu kemari?" Sehun berujar sinis, sangat dingin. Sifatnya yang sangat mirip dengan chanyeol.

"Duduk disana dan jangan menyela" baekhyun dengan tegas mengusir sehun dari ruang tamu.

"Tidak, aku disini" namun sehun menolaknya, dan sepertinya ia takkan mengalah kali ini.

Ibu yoona hanya melihatnya, betapa anaknya sangat melindungi wanita yang dibencinya.

"Baekhyun" ibu yoona menggenggam tangan baekhyun lalu mengelusnya, matanya berkaca kaca

"Menikahlah dengan anaku" baekhyun dibuat terkejut, sampai jantungnya ingin copot. Kris dan jongin menyusul untuk menonton dari sisi ruangan

"Y- ya?"

"Menikahlah"

"Menikahlah dengan sehun"

"Ibu!" Sehun menggeretakan gigi

"Asal jangan chanyeolku" yoona bergetar, matanya berkaca kaca

"Kau boleh membawanya" yang dimaksudnya adalah sehun, baekhyun masih diam menunduk memandangi tanganya.

"Baekhyun?" Yoona memanggil

"Kenapa?" Akhirnya wanita itu menjawab

"Apa kesalahanku sampai ibu sangat membenciku?" matanya berkaca kaca sepertinya emosinya akan meledak

"Kenapa chanyeol tidak boleh bersamaku?"

Yoona hanya diam, tidak bisa menjawab.

"Kurasa ibu tidak punya jawabanya" baekhyun membuang mukanya sehingga air mata yang ia tahan jatuh.

"Anak anak ibu? Ibu menganggap mereka anak atau barang?" Baekhyun bertanya dingin

"Lihat. Ibu bukan hanya menyakitiku dan calon cucu cucu ibu"

"Ibu menyakiti sehun juga chanyeol, karena keegoisan ibu" baekhyun mengusap air matanya "mereka berhak bahagia bu" lalu ia bangkit dan berlalu dari situ

"Kalian bisa pergi jika sudah selesai" ia berbalik sebelum akhirnya masuk kedalam kamar.

Mereka yang ada disana hanya diam selama bermenit menit, tidak tau harus bagaimana.

"Ibu membuangnya"

"Ibu membuang kesempatan untuk mendapatkan anak anak ibu kembali"

"Sekarang ibu tidak punya apa apa" lalu sehun meninggalkan ibunya yang mematung.

.
.
.

Tbc
Sorry guys gaada chanbaek moment nya.
Aku kelarin part ini biar kedepanya fokus sama chanbaek.

See you soon

What should I do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang