Part 5

885 125 21
                                    

Fast update, hayooo seneng kan? Pd banget gue wkwkwk

.
.
.

Rupanya chanyeol benar - benar orang yang tidak tahu malu, setelah berpuluh - puluh kali mendapat penolakan ia tak juga jera. Dan sekarang lelaki berparas sangat tampan itu menginjakan kaki di kediaman ibunya hanya untuk memperjelas situasi.

"Kau datang sayang?" Yoona menyambut hangat kedatangan sang putra

"Sudah makan? Ibu baru saja memasak"  lalu ia menggiring chanyeol menuju ruang makan

"Ibu ada yang ingin aku bicarakan"

"Hmm? Makan dulu lalu kita bicara"
Menuruti kehendak ibunya (lagi) chanyeol duduk dengan tenang menyantap makananya dengan hening.

"Ada apa? Ada masalah di perusahaan?" Ibunya membuka

"Tidak, ini tidak ada hubunganya dengan perusahaan" chanyeol merapikan sendok bekas makanya lalu duduk dengan tegak.

"Baekhyun hamil, bu"  Ibunya diam

"Sudah menginjak 7 bulan" lagi chanyeol memberi tahu, ibunya mendecih.

"Jadi ini strategi yang perempuan itu pakai?" Yoona bertanya sambil menggeretakan giginya.

"Tidak" sela chanyeol

"Dia melaluinya sendiri, tanpa memberitahuku" chanyeol menunduk dalam menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Bahkan sehun—

"Sehun merahasiakanya bu" chanyeol terdengar sangat

"Jadi, tolong biarkan aku menikahinya" chanyeol mengangkat wajahnya

"Dengan atau tanpa restu ibu. Kurasa aku sudah cukup menahan segalanya selama ini" lalu ia berdiri dari kursi makan, dan beranjak pergi meninggalkan sang ibu yang diam mematung ditempatnya.


.
.
.

Tepat pada jam makan siang baekhyun dan ketiga pria tampanya memilih untuk duduk bersama di taman sambil minum kopi dibanding berdesak desakan untuk makan di kafetaria.

"Bagaimana kalau akhir pekan ini kita ke jeju?" Jongin memberi saran untuk liburan akhir pekan mereka.

"Terdengar menyenangkan" sehun ikut menyahut, yang ikut disambut anggukan oleh kris.

"Tidak tidak, berjalan saja aku susah" baekhyun tidak menyetujui ide jongin.

"Benar, lihat saja caranya duduk" kris melirik baekhyun dengan ejekan

"Benar ini sangat, uhhhh menyenangkan" baekhyun menjawab dengan menjulurkan lidahnya, sangat imut.

"Pesta BBQ? Di apartemenku. Itu lebih baik" ternyata baekhyun tidak kehabisan akal untuk membuat akhir pekan mereka lebih menyenangkan.

"Yaps! Aku akan mem— " ucapan sehun terhenti saat melihat seseorang yang sangat ia kenali berjalan kearah mereka.

"Bukankah itu ibumu?" Kris menyahut

Mereka sontak berdiri saat yoona tepat sampai di hadapan, baekhyun membungkukan badanya hormat tak lepas dengan senyuman.

Yoona sampai dengan memandang perut buncit baekhyun dan mendecih, mendekat kearah wanita yang memakai jubah dokter itu lalu

"Ibu—

PLAKKKK

"Ibu apa - apaan?!" Sehun melindungi tubuh baekhyun setelah yoona berhasil mencuri tamparan dari wanita itu

"Kau sangat licik!"

"Rubah licik! Tidak tau malu!" Sekarang mereka mulai jadi pusat perhatian.

Yoona mendidih, marah seperti orang kesetanan "kau pikir dengan cara ini kau bisa memiliki anaku?!"

"Ibu cukup!!!" Sehun tidak tahan lagi akhirnya membentak sang ibu. Hendak membawa ibunya pergi dari situ

"Aku tidak akan menikahinya" baekhyun memberi tahu dengan keseriusan.

"Maafkan kami jika hubungan kami membuat ibu sangat kesulitan"

"Jadi tolong, biarkan aku tenang mengurus anak - anaku. Dan tolong sampaikan kepada anak ibu berhenti untuk menggangguku" baekhyun menjawab dengan mata berkaca - kaca, membungkuk untuk memberi hormat dan meninggalkan keempat orang itu disana.

.
.
.

Sehun membawa ibunya menuju perusahaan sang kakak untuk memberitahu apa yang ibunya lakukan.

"Kau membela wanita licik itu juga?" Yoona bertanya dingin

"Ya, wanita yang ibu sebut licik itu rela melepas kebahagiaanya demi ibu" tak kalah dingin sehun menjawab sang ibu.

Ketika mereka sampai di ruangan sang kakak, sehun menarik sedikit paksa tangan ibunya.

"Tolong beritahu ibu, semua yang ia lakukan hanya akan membuatku tambah membencinya" sehun berucap sambil mengepalkan tanganya, chanyeol yang bingung akan kedatangan mereka berdua berdiri dengan muka polosnya

"Ibu datang kerumah sakit, berteriak dan menampar baekhyun jadi silahkan kau selesaikan. Aku sudah cukup" sehun memberi tahu yang terjadi lalu keluat dari ruangan sang kakak.

Chanyeol masi dengan keterkejutanya, mencerna apa yang baru saja sehun katakan.

"Wanita itu memang pantas menerimanya" yoona masih dengan ke angkuhanya

"Karena sifat ibulah ayah meninggalkan kita" chanyeol tersenyum kecewa.

"Dan sekarang, karena sifat ibu juga kami akan meninggalkan ibu" lalu chanyeol ikut keluar ruangan untuk menyusul sehun.

.
.
.

Chanyeol terburu membawa mobilnya dengan kecepatan penuh menuju rumah sakit tempat baekhyun bekerja, setelah sampai lelaki itu berlari untuk menuju ruangan baekhyun yang tertutup rapat.

TOK TOK TOK 
Chanyeol dengan tidak sabaran mengetuk pintu ruangan baekhyun yang terknci

"Baekhyun kumohon" dan entah untuk keberapa kalinya pria itu memohon

Baekhyun enggan membuat kebisingan di rumah sakit sang ayah, wanita itu dengan terpaksa membuka pintu ruanganya.

Chanyeol meraihnya, memeluknya dari belakang saat baekhyun berbalik menjauh dari pintu.

"Lepaskan—

"Tidak!" Chanyeol mengeratkan pelukanya saat baekhyun berusaha untuk melepaskan diri.

"Aku tidak akan melepaskanmu lagi, tidak akan!"

"Kita pergi dari ibu, ayo kita hidup bahagia baekhyun" chanyeol memberitahu tentang keseriusanya.

"Kita tidak bisa chanyeol" baekhyun terisak menangis dalam diam

"Kita bisa, kita hanya perlu pergi jauh dari sini" chanyeol membalik tubuh wanitanya, menggenggam tanganya memberi kekuatan

"Tolong percaya padaku"

"Kau bisa membunuhku jika aku melanggarnya lagi" lalu memeluk tubuh rentan itu lagi, chanyeol mengecup keningnya dalam. Memberi tahu bahwa ia sangat mencintai wanita itu.

.
.
.

Komen dan vote ya guys biat aku semangat fast update😁😁😁

What should I do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang