05

343 65 26
                                    

05 - Kesepakatan

Ilene beserta kedua orangtuanya tak lupa juga tuan dan nyonya rumah Martinez kini duduk di meja makan, meja sudah dipenuhi beberapa macam makanan.

Ilene tentu saja merasa lapar mengingat ia belum makan siang, hanya makan roti di pagi hari. Dan sekarang sudah sore.

Kedua keluarga mengobrol dengan santai, Ilene bosan. Dia tidak terbiasa dengan keadaan seperti ini, apalagi dikelilingi orang - orang yang usianya lebih tua.

Derap langkah seseorang menuruni tangga mengalihkan atensi Ilene. Ia bisa melihat jelas Arexsa menuruni tangga dengan tatapan dingin menyorot dirinya, Arexsa berpakaian lumayan sopan dengan kaos navy dan celana jeans hitam panjang.

Arexsa menarik kursi disamping Ilene dan mendudukinya, Ilene masih belum sadar bahwa Arexsa sudah duduk.

"Nah, karena Arexsa sudah datang, mari silahkan makan. Semoga cocok di lidah para anggota Gonzales," ucap Adela dengan senyum jahilnya.

Chloe hanya bisa menganggapinya dengan tawa ringan. Dan kedua keluarga itu pun makan dengan tenang.

Setelah acara makan bersama selesai Adela menyuruh Arexsa untuk membawa Ilene berkeliling mansion dan Arexsa mengiyakan.

Dan di disinilah mereka, di taman mansion Martinez. Taman yang cukup indah dengan beberapa bunga, pohon - pohon rindang, lampu taman, kursi taman. Ilene duduk disamping Arexsa yang diam.

"Aku ingin membuat kesepakatan denganmu, Arex," ucap Ilene memulai pembicaraan.

Arexsa menolehkan wajahnya ke samping melihat Ilene dengan alis terangkat satu.

"Kita melakukan pertunangan karena terpaksa bukan? Bagaimana jika kita membuat kesepakatan untuk membatalkannya? Tenang saja, bukan kau yang membatalkan tapi aku, aku yang berbicara kepada orang tuaku dan membatalkannya tanpa membuat namamu jelek, juga dengan alasan yang logis," jelas Ilene yang tahu akan maksud tatapan Arexsa.

"Apa maksudmu?"

"Pertunangan kita hanyalah sebatas status yang di landasi dengan keterpaksaan. Tidak adil bukan apabila kedua pihak tidak menginginkan pertunangan tersebut, memang benar adanya jika dulu aku sangat menginginkan pertunangan ini, namun, sekarang tidak lagi. Jika di pikir - pikir lagi aku terlalu bodoh untuk tetap melajutkan status ini. Jadi, bagaimana keputusanmu?"

Ilene berdoa dalam hati agar Arexsa mengiyakan rencana yang sudah Ilene buat matang - matang. Tidak adil rasanya jika Arexsa menolak keputusannya, ia sudah memikirkan rencana itu beberapa kali.

"Tidak. Aku tidak menyutujinya, dan aku tidak akan membuat kesepakatan gila denganmu," ucap tajam Arexsa sembari menatap Ilene dingin.

"Tapi mengapa? Aku ingin bebas! Aku ingin bebas tanpa adanya status pertunangan atau yang lainnya yang menjeratku. Kumohon, pikirkan kembali dan tolong iyakan." tanpa sadar Ilene menaikan nada bicaranya terhadap Arexsa, ia juga sudah berdiri menatap Arexsa yang masih duduk.

"Ah, maaf karena kurang sopan." setelah sadar akan kesalahannya Ilene meminta maaf dengan Arexsa.

"Kuharap kau memikirkannya lagi, ini sangat menguntungkan bagi kita berdua."

Setelah mengatakannya Ilene pergi dari taman untuk berjalan - jalan sendiri. Ia masih kesal karena penolakan Arexsa akan pembatalan pertunangan mereka.

Padahal, apa yang akan mereka pertahankan? Ia juga tidak mau dengan status yang membuatnya tidak bisa bebas.

"Mengapa dia menjadi seperti itu? Seharusnya dia mengiyakan! Bukankah ia sangat ingin terbebas dariku"

"Harusnya tadi mudah jika dia tinggal menjawab ya, namun apa itu? Dia menolaknya. Cih, dasar brengsek!"

"Di dalam novel dikatakan bahwa Arexsa adalah seorang lelaki yang tidak menyukai Ilene Anneliese Gonzales, dan seharusnya ia memutuskan hubungan dengan Ilene saat kelas dua belas"

"Dan aku hanya mempercepatnya!"

Memang benar jika di novel dikatakan bahwa Arexsa memutuskan hubungan pertunangan nya dengan Ilene karena ia sudah muak dengan kelakuan Ilene yang semakin di luar batas.

Meski kedua orangtuanya tidak menyutujui keputusan Arexsa yang sepihak tapi mereka tidak bisa memaksa Arexsa, karena Arexsa adalah lelaki keras kepala yang tidak suka dipaksa. Dan dengan berat hati kedua orangtuanya menyutujui keputusan Arexsa.

Jadi, apa salahnya jika sekarang Ilene ingin memutuskan pertunangan? Bukankah sama saja? Toh, akhirnya juga pertunangan mereka batal. Ilene hanya mempercepat waktunya karena ia tidak mau mengalami fall in love duluan kepada Arexsa. Karena cepat atau lambat pasti dirinya akan mencintai lelaki itu, sesuai dengan alur novel yang ada.

▪▪▪▪

annyeong chingu,

투표와 댓글을 잊지 마세요.
(tupyowa daesgeul-eul ij-ji maseyo.)
(jangan lupa untuk memberi vote serta komen)

gomawo chingu ya!!!

antagonist girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang