00

494 77 20
                                    

00 - Novel terkutuk

Seorang gadis berparas lumayan cantik sedang mengamuk sendiri didalam kamarnya, mulut-nya tidak berhenti menyumpah serapahi novel yang ia benci. Sungguh, dirinya juga tidak tahu mengapa ia sangat se- emosional ini. Dengan murka ia melempar bantal guling ke lantai, ia juga berteriak tanda tak terima.

"Arghh! Bangsat, harusnya si Annabelle yang mati bukan kesayanganku, Ilene! Ini tidak adil! Dasar penulis terkutuk, novel sialan"

"Jika aku mengerti bahwa ending-nya menyakitkan aku tidak akan pernah membeli mu novel sialan!"

Ucapnya geram seraya menujuk - nujuk novel yang berjudul 'See You Antagonist', ia tidak tahu jika ending-nya akan membuatnya murka.

Dia, Aleena Jourgan, gadis cuek yang berkepribadian dingin itu sangat marah saat membaca ending kehidupan tokoh novel favoritnya. Ia tidak terima dengan apa yang penulis tulis pada takdir hidup Ilene, tokoh favoritnya. 

"Aku tidak terima dengan kesayanganku mati secara tragis! Bukan salahnya mengejar tunangan-nya sendiri, ia juga butuh cinta! Bukan salahnya mencari perhatian keluarganya sendiri, bangsat!"

"Jika seperti ini aku akan semakin membenci si protagonis wanita, ah, atau yang antagonis itu dia, Annabelle? Berkedok protagonis tapi otak antagonis, sungguh cerdik!"

Dengan keadaan hati yang masih kesal, Aleena memungut novel bersampul cokelat yang ia benci dan membuangnya pada tempat sampah. Ia tidak butuh barang sampah seperti itu!

"Sebaiknya aku mandi air dingin agar otakku kembali jernih. Huh, dasar novel sialan"

Aleena berjalan menuju kamar mandinya, lebih dulu ia mengambil handuk di samping pintu kamar mandi lalu masuk. Air dingin sangat bagus saat ia sedang marah seperti tadi, ia bisa menghilangkan kemarahannya dengan air dingin, otaknya kembali fresh saat terkena air dingin.

Setelah 15 menit mandi, Aleena keluar dengan memakai jubah mandi dengan handuk melilit kepalanya. Aleena mengambil korek di atas meja dekat vas bunga yang sudah pecah diatas meja, tidak sengaja pergelangan tangan Aleena terkena pecahan tajam vas bunga menyebabkan darah segar mengalir deras dari pergelangan tangannya.

"Ck, lagi - lagi karena novel itu"

Jika tadi ia tidak berniat membakar novel sialan itu mungkin pergelangan tangannya masih mulus. Darah keluar tanpa henti mengakibatkan wajah Aleena yang semula segar menjadi pucat. Ia tidak tahu bahwa pecahan vas itu mengenai nadinya. Dengan nafas terputus - putus ia perlahan menutup matanya.

Dihari itu, Aleena Jourgan dinyatakan meninggal karena luka di pergelangan tangannya.

Aleena telah tiada di dunia ini.

Ia akan memulai kehidupan keduanya di dunia yang berbeda.

●●•●●

Holla~~
Mengarang cerita dengan versiku, semoga kalian yang sudah membaca suka dengan ceritaku ini.

Jangan lupakan vote! Komen!

Kasih aku beberapa saran agar lebih baik kedepannya untuk menulis bab berikutnya, kritik juga boleh tapi jangan berlebihan.

Terimakasii yang sudah mampir.

antagonist girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang