"Stop! Ini rumahku, kak!"
Jay menghentikan motornya, mereka berdua sudah sampai dipekarangan rumah Jungwon. Matanya menatap sekeliling lingkungan ruang lingkup rumah Jungwon, disana lumayan sejuk dan juga bersih.
Rumahnya berada diblok paling ujung, diseberangnya terdapat pepohonan kecil yang berjejer rapih. Menambah kesan menyegarkan dan juga nyaman.
"Mau mampir dulu, kak?"
Pertanyaan Jungwon barusan membuat atensi Jay beralih. "Kapan-kapan aja, dirumah lo ada orang 'kan?"
Jungwon mengangguk, "Mungkin kak Nikol udah pulang, kayaknya hari ini dia gak ada jadwal ekskul."
"Yaudah, thanks buat kopinya."
"Sama-sama," Balasnya menggantung.
"Kalo gitu, gue balik dulu." Jay kembali menyalakan motornya, hendak menancap gas pergi darisana. Namun suara Jungwon membuatnya kembali berhenti hanya beberapa meter dari Jungwon.
"Kak Jay!" Panggilnya.
"Apa?" Balasnya.
Jungwon menghampiri Jay sambil berlari kecil, "Ayo minum kopinya dirumahku dulu!" Ajaknya.
Kening Jay berkerut, kalimatnya terdengar seperti sedikit memaksa. "Gak mau, kenapa sih?"
"Pulangnya nanti aja, katanya kakak lagi free 'kan?" Tanyanya.
"Iya, free. Tapi guenya gak mau," Tolak Jay.
"Please, kak.. Sekalian temenin aku dirumah! Aku baru inget kak Nikol ada jadwal basket," Pintanya dengan nada yang memelas.
"Jangan maksa gue,"
"Ayolah, kak! Nanti kalo diminum dirumah kakak, es batunya keburu cair juga.."
Jay menghela nafas gusar, "Gue baru kenal lo, dan lo baru kenal gue. Kita sama-sama baru kenal, lo jangan seenaknya ngajak orang asing masuk ke dalam rumah." Balasnya.
"Emangnya kakak orang asing? Walaupun baru kenal, tapi aku udah berasa ketemu jodoh tau. Hehe," Ucapnya dengan watados.
"Sampis, gue balik aja."
Jay hendak menjalankan motornya kembali, namun sikunya ditahan oleh Jungwon. Membuatnya sedikit oleng kesamping.
"Shit, udah gue bilang jangan maksa!" Ucap Jay dengan nada yang mulai meninggi.
Jungwon sedikit tersentak, wajahnya terkejut. Namun sedetik kemudian mimik wajahnya kembali netral. "Maaf, tadi aku khilaf malah ngegombal."
"Tapi seriusan kak, ayo temenin aku! Nanti kita main uno, terus yang kalah dikasih bedak! Mau kan? Ya ya ya? Please.." Jungwon mengeluarkan puppy eyesnya.
Jay menatap Jungwon dengan datar, "Gak usah keras kepala, gue gak mau."
Jungwon menahan nafasnya, kemudian membuangnya dengan perlahan. "A─aku takut sendirian dirumah, kak." Dustanya.
Jay benar-benar menghela nafas frustasi, "Yaudah. Nanti jam tujuh gue balik," Finalnya.
Senyum Jungwon mengembang, kemudian membuka pintu pagar rumahnya dengan lebar. "Motornya dimasukin dulu kak! Takut hilang, disini lumayan rawan soalnya." Peringatnya.
Jay hanya mengangguk, dia memasukkan motornya kedalam pekarangan rumah Jungwon. Lalu turun dari motor dan mengikuti Jungwon masuk kedalam rumah.
Cklek..
"Nah! Silahkan masuk! Anggep aja ini rumah Jungwon─ eh, rumah sendiri maksudnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
yakusoku | feat. jaywon
Fanfiction"Yang manis itu bukan cuman janji, tapi juga kenangannya."