28 October, 2020.
Kata orang, masa muda adalah masa yang paling menyenangkan. Terlebih lagi masa-masa sewaktu SMA, alias Sekolah Menengah Akhir. Kenangannya terlalu banyak dan sulit untuk dilupakan.
Layaknya kenangan bersama dengan mantan, masa muda juga sama halnya dengan itu. Hanya bisa dirasakan sekali, tidak bisa untuk balik atau kembali pada masa itu lagi. Serupa juga dengan balikan. Benar 'kan?
Walau untuk sebagian orang masa muda adalah masa yang membosankan, tapi tetap saja mereka akan rindu dengan masa mudanya yang sudah berlalu nantinya.
"Kak, menurut kakak, lebih enak masa muda atau masa dewasa?"
Yang Jungwon, pemuda manis itu bertanya kepada sang kakak. Nicholas. Mulutnya tetap setia mengunyah permen karet yang sudah mulai memutih.
"Kalo disuruh pilih, gue bakal pilih masa muda. Karna dimasa muda itu adalah kunci dari semua yang akan terjadi kedepannya. Semua kisah serius juga bermula darisana, termasuk kisah percintaan." Jawab Nicholas dengan santai.
"Masa muda itu cepet banget berlalu, Won. Lo gak bakal ngerasa kalo ternyata lo itu udah masuk diruang lingkup masa dewasa, secepat itu. Lagian kalo dimasa muda kita masih bisa leha-leha, bebas mau ngelakuin apapun." Lanjutnya.
"Anjay, tumben banget ngomong waras." Balas Jungwon.
Nicholas mendelik, "Bacot."
Jungwon lantas tertawa, lalu melepehkan permen karetnya saat sudah dirasa benar-benar pahit.
"Emang, sih. Bagi kebanyakan orang, masa muda itu puncak dari segalanya. Termasuk puncak buat masa depan yang menjamin." Celetuknya.
Nicholas tersenyum tipis. "Tuh, lo paham. Tumben juga ngomong waras," Balas Nicholas.
Jungwon merotasikan bola matanya malas, "Gue kan emang waras."
"Cih, iya-in aja dah. Yang lebih waras ngalah,"
"Bang─"
KRING! KRING!
Ucapan Jungwon terpotong oleh bel yang berbunyi sangat nyaring, hal itu membuatnya berdecak sekaligus bersungut sebal.
"Heh pentolan, sono balik ke kelas. Jangan bolos, kalo bolos nanti gue marahin." Ancam Nicholas.
"Males! Pelajaran fisika sama kimia, mau resign aja aku rasanya." Balas Jungwon.
"Gak usah males-males, nanti jadi tambah bego!"
"Ih, bajing. Yaudahlah, gue balik ke kelas!" Jungwon berbalik badan, hendak beranjak pergi darisana.
"Eh, Jungwon!"
Jungwon tidak menanggapinya atau hanya sekedar berbalik badan, pemuda mungil itu terus berjalan sampai didepan tangga menuju rooftop.
"Bolos atau jangan, ya?" Monolognya sembari tersenyum-senyum sendiri bak orang gila.
"Bolos lah, masa nggak. Aowkwk!"
Jungwon berlari menaiki satu-persatu anak tangga, hingga tangan mungilnya dapat meraih knop pintu rooftop. Kemudian memutarnya sampai pintu tersebut terbuka lebar.
"Yey, bo─ Anjing, kaget!"
Jungwon terlonjak saat menemukan sesosok pemuda tinggi yang berdiri tepat dibalik pintu. Pemuda itu menunduk memakai topi, sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

KAMU SEDANG MEMBACA
yakusoku | feat. jaywon
Fanfic"Yang manis itu bukan cuman janji, tapi juga kenangannya."