Deg!
"Tapi lo gapapa kan?!" Tanya Jungwon khawatir.
"Santai elah, tapi muka gue nyut-nyutan."
"Gak ada yang berdarah, bang?"
"Pelipis gue tadinya berdarah, tapi gue gak mau diperban." Ia menunjuk pelipisnya yang terdapat luka goresan.
"Hueee, untung gak mati! Kalo mati kan.. Hiks, nanti Uwon gak punya populasi orang dongo lagi! Hiks.."
Jungwon tiba-tiba menangis dengan sesegukan, memeluk pinggang Nicholas dengan erat. Walaupun perkataannya barusan sempat membuat Nicholas kesal, namun tak bisa dipungkiri bahwa ia mempunyai rasa sayang juga terhadap Jungwon.
Mau bagaimanapun juga, bocah itu sudah sangat mengkhawatirkannya. "Cup cup cucup, masa gitu doang nanges." Nicholas menepuk-nepuk punggung Jungwon menggunakan tangan yang tidak diberi gips.
"Lagi keadaan kayak gini, hiks.. Masih aja jadi ngabers!" Balas Jungwon.
"Sembarangan, sejak kapan gue jadi ngabers?"
Jungwon tidak menjawab, ia menyeka air mata sekaligus ingusnya pada baju Nicholas. Tanpa sepengetahuan sang empu tentunya.
"Kol, gue mau cepu. Kata Taehyun, kemarin dia liat adek lo mau ikut tawuran." Celetuk Jay.
"Hah?! Yang bener lo?!"
Nicholas melepas pelukannya, menatap Jungwon dengan intens hingga matanya benar-benar menyipit. "Beneran, dek?" Tanyanya memastikan.
"Ih, nggak! Kemarin itu gue nyamperin kak Jake, dia bilang ke gue kalo lagi ada dideket kawasan sekolah sebelah. Eh, gak taunya malah mau tawuran! Tau gitu gak gue samperin, mana diseret sama kak Taehyun sampe ke ruangan keramat itu lagi. Malesin!" Tutur Jungwon panjang lebar.
"Tuh, kata adek gue nggak." Ucap Nicholas pada Jay.
"Terus, kenapa gak lo jelasin sama Taehyun kemarin?" Tanya Jay.
"Habisnya kak Taehyun ngamuk! Aku mana berani nyela!" Jawab Jungwon sambil mengembungkan pipinya.
"Harusnya lo jelasin aja,"
"Tapi 'kan akunya takut!"
"Ja─"
"Udah weh, daripada debat mending nyebat." Sela Nicholas, kedua alisnya turun-naik.
Jungwon spontan menengok, "Lo masih ngerokok?!" Tanyanya.
Nicholas nyengir, "Kemarin khilaf, sumpah. Besok-besok gak janji akan ngulangin lagi," Ia memberikan peace sign.
"Ihh, kok gak janji?!"
"Eh salah, maksudnya janji gak akan ngulangin lagi. Hehe,"
"Janji?!"
Jungwon menyodorkan jari kelingkingnya, "Pinky Promise!" Ucapnya memaksa.
Nicholas terkekeh geli, "Promise." Ia menautkan jari kelingking miliknya dengan milik Jungwon.
"Oke, kak Nikol udah janji sama Uwon. Kalo sampe ngulangin lagi, nanti Uwon bakal marah! Ngamuk! Ngamuk besar! Kayak kak Taehyun!" Cerocosnya. Tanpa ia sadari, kedua tangannya spontan terangkat keudara. Menggambarkan sebesar mana kemarahan Jungwon nantinya.
"Aduh!"
Ternyata tangan Jungwon mengenai rahang Jay yang berdiri dibelakangnya, membuat pemuda itu terkejut sekaligus meringis dan mengusap bagian rahangnya.
"Eh, maaf kak! Jungwon gak sengaja!" Jungwon reflek berdiri dan memperhatikan rahang Jay.
"Aduh kak, rahangnya gak geser kayak otaknya kak Nikol 'kan?!"
Nicholas mendelik, "Tai." Umpatnya.
"Lebay, hati-hati makanya."
Jay membuang muka, "Lo mau disini nemenin Nikol? Atau mau balik?" Tanyanya.
"Gak tau deh, kak Nikol udah boleh langsung pulang 'kan?" Tanya Jungwon sambil memainkan rambut Nicholas.
"Balik langsung aja dah, bodo amat diizinin apa kagak." Jawabnya.
"Yaudah, kalo gitu ayo pul─ eh, motor lo gimana?"
"Udah almarhum,"
"Lembiru aja." Celetuk Jay.
"Kayaknya tanpa dilempar, motor gue emang udah takdirnya dibuang. Nah, kalo buat belinya gue gak ada duit. Mau donasi?" Tanya Nicholas.
"Gue ada motor nganggur dirumah, lo pake aja sementara." Balas Jay dengan santai.
"Anjir, seriusan lo?!"
"Iya, serius. Daripada lo berangkat sekolah naik bus, masa preman gak punya motor."
"Sialan, okelah. Nanti kalo tangan gue udah lumayan sembuh, gue kerumah lo."
"Ikut!" Jungwon menyambar, matanya berbinar lucu menatap Nicholas dan Jay secara bergantian.
"Mau ngapain?" Tanya Jay.
"Rumah kakak pasti besaarr, aku mau tour keliling rumah kakak!" Jawabnya dengan polos.
"Sampis, gue pesenin taksi online buat lo berdua. Bentar,"
Jay mengeluarkan ponsel miliknya, lalu berkutat dengan aplikasi transportasi online. Setelah beberapa menit, akhirnya ada driver yang mengambilnya. "Nih, udah ada yang take. Tungguin diluar aja, gue bantu lo jalan keluar."
Jay memapah Nicholas bersama dengan Jungwon, ternyata kaki Nicholas lumayan pincang akibat kecelakaan kecil yang dialaminya barusan. "Aduh, aduh! Pelan-pelan ya tong,"
"Tahan lah, emangnya sakit banget?" Tanya Jay.
Nicholas menghela nafas, "Ya sakit lah, kalo kagak sakit ngapain gue ngeringis? Cemen banget."
"By the way, Lo tadi habis dari rumah gue 'kan? Untung belum balik. Coba kalo udah, bisa-bisa lo ikut kecelakaan juga kayak gue. Malah kayaknya bakal lebih parah,"
haaii, dont be a silent readers! dan tolong bijak dalam memilih bacaan yaa. <33
★. sanzwoo,
November, 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
yakusoku | feat. jaywon
Fanfiction"Yang manis itu bukan cuman janji, tapi juga kenangannya."