Game menguntungkan

141 16 0
                                    

"Oke mari kita mulai ya, tolong dong Caca lo ambilin pare didalem kulkas gih." ujar Bintang kepada teman Ily.

"Ish kok gue sih, yang lain aja dong, tuh si Dipta lebih deket dari pintu." ujar Caca menyarankan dengan kesal.

"Apaan sih, udah sana lo ambil bawel banget tinggal ambil doang, mau lo gue usir dari nih Villa, ini kan Villa bokap gue," ujar Chairo.

Caca mau tak mau langsung mengambil barang yang disuruh oleh Bintang dengan kesal.

"Gue mau kita main Truth or Dare ini harus dengan rata ya semuanya kebagian, misalkan si Juno kena sekali dia milih Truth nah next selanjutnya gue mau dia harus milih Dare, kalau pun dia gak bisa jawab atau nerima tantangan, dia wajib makan pare satu batang." Jelas Surya yang langsung di benarkan oleh Mischa.

"Gila ini lo udah siapin dari rumah ya gamenya." ujar Bayu.

"Jelas lah, bahkan dia minta saran gue buat hal gila gila kayak gini." ujar Mischa dengan membenarkan.

"Emang stres lo berdua." ujar Dipta. Dia mau heran namun sayang itu ChanBaek.

Teman teman Seanan hanya bisa setuju setuju saja, karena memang dari awal mereka hanya ikutan saja.

"Nih parenya." ujar Caca lalu mendudukan dirinya lagi di sebelah Ily.

"Buat melingker dong, ilah, lo kira main spin bottle bisa trapesium gini." ujar Renjana dengan sinis lalu menarik James yang sedari tadi hanya memtung tak jelas.

"Oke, spin pertama gue mau bapak ketua duluan." ujar Surya kepada Seanan. Seanan yang sedari tadi hanya diam langsung memandang keseluruhan manusia yang berada didekatnya itu.

"Oke," Seanan langsung memutar botol tersebut semua mata seketika langsung fokus kepada arah putaran botolnya itu, berharap harap cemas.

"Anjing." ujar Bigail dengan reflek karena ujung botolnya mengarah padanya.

"Haha muka kamu biasa aja dong, gak bisa biasa banget anjir." ujar Metara langsung menepuk pundak pacarnya itu.

"Malah di ketawain pacarnya." ujar Bigail dengan wajah kesalnya.

"Truth or Dare Bi?" tanya Mischa.

"Truth."

"Gue aja! Gue yang mau nanya sama nih bocah satu." ujar Purnama dengan cepat mengajukan diri.

"Silahkan." ujar Surya mempersilahkan Purnama bertanya kepada sahabatnya itu.

"Waktu kita main di Apartemen Seanan, minggu lalu, lo ngapain sama Metara di jam enam maghrib anjing didalem kamar mandi?" ujar Purnama membuat Metara yang tadinye tersenyum langsung terdiam.

"Mampus gak lo Metara, ketawa sih lo." ujar Bigail dengan memandang Metara, sekarang gantian Bigail yang meledek Metara.

"Jawab, apa lo mau makan nih pare?" ujar James dengan penasaran, karena jujur waktu itu dia juga ingin menggunakan kamar mandi Seanan yang memang hanya ada satu itu.

"Flirting." ujar Bigail dengan santai, sedangkan sang pacar sudah memerah.

"Anjing banget," ujar Seanan kali ini dengan kesal.

"Ya kata lo kasur jangan sampe rusak, yaudah lah di kamar mandi aja gas." ujar Bigail membuat semua langsung menggelengkan kepalanya.

"Oke next, gue yang puter." ujar Bigail lalu memutar botol.

Kali ini putaran sudah berhenti tepat didepan Surya sendiri, sang pengusul game yang aneh ini.

"Definisi, senjata makan tuan ini mah." ujar Surya dengan kesal.

Ohm Seanan Raheswara (OhmNonxNCT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang