Sebenernya aku males gerak tapi yaudahlah ya karena Tommy yang traktir jadinya aku menemaninya belanja. Di Brighton sekarang suhu -5 derajat anjg, dingin bet. Mau ga mau aku harus memakai jaket tebal agar tidak kedinginan.
"Jadi lu mau belanja apaan?,"
"Aku mau beli beberapa alat streaming baru, sama beli makanan hangat biar bikin lu tegang,"
"HEH MAKSUD LOH AKU FETISH MAKANAN HAH?!?!,"
"AHAHAHAHHAA CANDA CANDA,"
Kami pun tiba di tempat perlengkapan komputer. Mereka menyediakan beberapa alat streaming baru.
"Tom tom lihat sini," Tommy melihat kearah ku saat aku melakukan adegan penyepongan terhadap mic.
"ANJ, LU KALO MAU SINI AKU JUGA PUNYA,"
"AHAHAHAHA gak gak, tapi bukannya lu bilang lu pengen mic baru?,"
"Tapi yang itu udah ga suci lagi jadi aku pilih yang laen,"
"IHH AELAH,"
Setelah keliling-keliling, Tommy berdiri di depan etalase keyboard. Aku pun juga melirik setiap keyboard tersebut.
"Udah jangan beli lagi, ini udah ke 24 kali dalam sebulan lu beli keyboard.."
"Serah aku lah, aku kan kaya," Ga salah si.
Tommy pun mengambil keyboard mechanical berwarna merah. Tapi kalo dipikir-pikir aku juga butuh keyboard baru sih, yang lama dah busuk. Aku pun memilih keyboard mechanical merek red dragon, warna hitam rgb.
Kami pun berjalan lagi dan berhenti di etalase webcam.
"Lu butuh webcam yang baru kah?,"
"He'eh, webcam yang lama dah burik,"
"Meskipun lu beli baru tetep burik kok,"
"Eh jangan salah burik-burik gini cewe cewe ngelirik bos,"
"jiyah, bisa ae,"
Tommy pun mengambil webcam yang menurutnya bagus. Sepertinya hanya ini yang dia perlukan.
"Dah yok ke kasir," kata Tommy.
Kita pun berjalan ke kasir untuk membayar keyboard & Webcam.
"Totalnya 80£ (1,5juta rupiah) ya mas,"
Aku pun mengambil dompet dari saku.
"HEH SIMPEN TUH DOMPET AKU YANG BAYAR,"
"Apaan sih aku pengen bayar keyboard ku doang juga,"
"Aku dah bilang aku yang traktir, dah itu simpen atau gak ku buang,"
"Iye iye bawel, betewe Makasi,"
"Sama-sama, nih keyboard lu," Tommy memberikan keyboard ku kepada ku.
"Lalu sekarang kita kemana?,"
"Cari makan? Dingin-dingin enaknya makan ramen,"
"Gas,"
Kami pun keluar dari toko dan pergi mencari Restoran Ramen terdekat. Tak butuh waktu lama kami menemukan restoran ramen. Terlihat sepi, tetapi setelah melihat menunya, sepertinya tidak buruk untuk mencoba.
"Di dalem anget ya," Kata Tommy
"Oh shit pikiran ku traveling,"
"Heh Lu pasti kebanyakan baca fanfic smut kan asu,"
"Engga lah, baca dikit sih h3h3,"
"kebiasaan,"
Kami pun memesan dua porsi Ramen dan juga 2 teh hangat. Kami duduk di tempat paling belakang karena terdapat tempat duduk seperti sofa yang empuk.
Kami pun menyantap makanan dengan tenang dan nikmat. Sesekali kita ngobrol dan ketawa sendiri tanpa jokes.
"(Y/n)"
"hah?,"
"Sebenernya aku suka sama seseorang,"
"Ga nanya sih,"
"Dengerin dulu Jancok,"
"H3h3, trus kenapa emang?,"
"Aku takut kalo orangnya dah punya pacar apa belum,"
"Dih emang lu ga deket ama dia?,"
"Deket sih cuman belum pernah dapet kabar aja kalo dia punya pacar apa belum,"
"Saran ku sih, ya lu persiapin diri lu dulu buat kena tolak, Soalnya kalo lu belum siap trus lu berharap, ujung ujung nya sakit,"
"Haahhh.... sebenernya aku dah siap sih,"
"Trus gimana?,"
"Aku suka sama kamu,"
Seketika aku langsung kaget bukan main.
"Yuk bisa yuk tolak aku, masa gabisa,"
"Aku sih gak nolak," Lalu aku langsung nyosor ke dia.
"Seneng ga?, gak kena tolak?," Kata ku.
"Pake banget sih,"
"Dah yok balik dah malem beb,"
"EH? BEB?,"
"Kenapa emang?,"
"Engga-engga, yaudah yuk," Tommy memegang tangan ku lalu bersama-sama kita meninggalkan restoran tersebut. Sungguh hari yang sangat spesial.
KAMU SEDANG MEMBACA
MCYT x Male!Reader! (bxb) | BAHASA INDONESIA
Teen FictionOneshot bahasa Indonesia!. Cerita - cerita pendek tentang para MCYT dengan Male!Reader!. - Ceritanya agak cringe jadi semangat bacanya ya beb 😘.