Arigatou Ghuzaemasu😌 karna udah mau mampir buat baca cerita w ini.
Tapi author sedih😞sebegitu jelek iya cerita ini sampai-sampai sedikit reader's nya.
Jangan lupa kasih vote iya biar author semangat buat ngelanjutinnya.
Selamat membaca☘
_________________________________
2 jam berlalu...
Tibalah beni mengundurkan diri untuk pulang.Andai saja langit belum petang mungkin ia masih ingin mengobrol lagi dengan iwan seputar olahraga basket.
Ia baru tahu kalo papanya sabrina dulu pernah menjadi ketua tim basket yang hebat.Dan semua itu terlihat jelas dari Penghargaannya yang banyak sekali terpajang diruangan pribadinya. Insecure? tentulah.
"Saya pamit dulu Om na".
"Hati-hati ben!lain kali mampir kesini lagi iya? ".
"Iya om kalo ada waktu kosong saya kesini ko".Beni pergi dengan hati yang sangat senang .
Sedangkan Sabrina membereskan gelas membawanya kedapur.Tanpa iwan menyuruhnya.
"Sabrina".
"Iya pa kenapa?".sembari mencuci gelas.
"Papa mau pergi ke caffe mau ikut ngga?".Sabrina menggelengkan kepalanya.
"Sabrina lagi banyak tugas pa jadi maaf ngga bisa bantu papa hari ini".
Iwan mencium kening Sabrina.
"Belajar yang pintar iya,jangan lupa kunci pintunya takut nanti orang jahat masuk dan ingat kalo ada apa-apa langsung telpon papa oke".
Sabrina memberi hormat layaknya seorang paskibra." Ashiap...".
"Jangan lupa mandi na, bautuh badan kamu".sembari melangkahkan kakinya.
Sabrina mengendus-endus ketiaknya,Masih wangi.Ia jadi berdecak sebal karena Iwan telah menipunya." PAPA! Ina ngambek nih,orang wangi gini dibilang bau".
Iwan hanya tertawa melihat Sabrina jalan menghentak-hentakan kakinya menuju lantai atas.Sifat anaknya dari dulu memang ngga pernah berubah.Mungkin keseringan dipuji jadi sekalinya diejek langsung down.
Sabrina menghempaskan tubuhnya ke springbad.Latihan cheers disekolahnya tadi hampir menguras tenaga.Hingga membuat tulang badannya serasa mau remuk.
Ting...
Notifikasi WA masuk tanda ada seseorang mengirim pesan.Lalu dengan gesitnya Sabrina membuka.
Aku ada didepan.
Cepat keluar? 🙃
Sabrina senyum-senyum membacanya.Senang bukan main pastinya.Kedatangan fatah baginya adalah hal yang paling special.
Kakinya berjalan cepat menuju lantai bawah.Ia tak memperdulikan masih memakai seragam sekolah.Ditambah lagi ia belum mandi.Untung saja dirinya cantik jadi ngga keliatan kucel-kucel amat.
Sabrina membuka pintunya matanya tak mau berkedip.Sudut bibirnya masih saja melengkung keatas.
"Hmm masuk yuk".
"Ngga usah na,aku kesini cuman mau ngasih martabak kesukaan kamu aja".Fatah menyodorkan kantong plastinya.
"Makasih iya,emang kamu mau kemana?ko kelihatannya buru-buru banget".
"Aku mau kerumah sakit,dokter bilang kalo Bella tiba-tiba ngedrop lagi".
"Ooo gitu iya,yaudah gih buruan kesana takut nanti Bella kenapa-napa".
"Maaf iya cuman sebentar doang na,nanti malam aku janji ko bakal kesini lagi".Sabrina mengangguk.
YOU ARE READING
Antara Ada Dan Tiada(ON GOING)
RomanceDan sekarang bukannya aku yang menjauh.Tapi secara tidak langsung sikap mu yang menyuruhku untuk mundur jadi siapa yang salah? _SABRINA LIONTINA KALISTA_ ___________________________ I HOPE YOU LIKE IT❤ JANGAN LUPA VOMENT DAN FOLLOW!
