- Cursed Desember -

50 7 15
                                    

Made by : utopiasenja
Pairing : Amane x Nene
PungudProject💜
Halloween 0.2🎃

.
.
.

Hari ini malam Halloween, Nene mengemaskan peralatan berkebunnya untuk mengantar bunga bangkai ke oven monster.

"Ahhh pasti tidak bisa sekali jalan." Gerutunya melirik alat kebun. Gudang itu cukup jauh, tiga hektar dari sini.

"Aku harus cepat naik tingkat, hantu gila itu mana mau membayar pajak hanya demi membangun gudang peralatan." Nene mendecih kasar.

Kepalanya agak pusing, jadi dia menunda tugasnya. "Kalau dilihat cuma aku sendiri disini yang belum tau bagaimana masak kue. Sebab itu aku jadi anjing teman-temanku termasuk Aoi."

Bagaimana tidak. Peralatan yang banyak itu tadinya diambil oleh teman sepantaran Nene, dia ditinggal karena Tuan meminta segera mereka membuat kue.

Ditambah lagi semua hantu tidak ingin kehilangan anjing-nya, mereka menghalangi ambisi Nene untuk naik tingkat.

"Malam ini aku harus berdansa dengan Tuan." Nene bangkit dan memutuskan mengantar bunga bangkai dahulu.

. . .

Dapur bagian depan begitu ricuh, semua dari mereka biasanya sangat ceroboh. Sering Tuan membuang mereka ke pintu neraka karena mengganggu para wanita hantu di dapur belakang.

"Kamu, tolong bantu wanita hantu itu membawa bunga bangkai." Perintah Sakura, ia merupakan senior dapur dengan pangkat tertinggi.

Dalam kerajaan biasanya dipanggil kepala pelayan. Di kerajaan monster, tidak ada pelayan dalam istana. Mokke bertugas disana.

Nene memberi bawaannya. Ia mencari seseorang sekarang.

Itu dia, sedang berkelahi dengan oven. Saking berisiknya, perkelahian konyol itu tidak terdengar.

"Kou-kun, apa seniormu pergi lagi?" Tanya Nene.

"Senior payah itu meninggalkan pekerjaannya untukku. Sudah tau, oven ini tidak mau menurut selain kepada Tuannya. Lihat dia, sama payahnya." Ujar Kou.

Oven itu batuk-batuk. "Kelihatannya kau sakit ya. Kita beri saja tugas itu kepada pria hantu lain." Saran Nene.

"Tapi, senpai—"

"—aku akan biarkan dia minum apapun di bar drakula."

Kou manggut-manggut. "Tapi minuman disana sangat mahal,"

"Sudah kubilang aku yang bebani, bukan kamu." Nene berbisik. "Aku punya kupon gratis minum apa saja, Tuan yang memberikannya kemarin."

"APA?" Dapurnya bising, teriakan Kou bukan apa-apa.

"Dan aku punya tiga kupon lainnya, ada cap istana, jadi tidak mungkin ditolak mereka." Girang Nene.

"Tapi atas dasar apa Tuan memberi sebanyak itu?" Kou makin heran.

"Dia tahu aku akan kerja sendirian malam ini, jadi dia memberiku hadiah." Usai bicara Nene pergi berbisik kepada pria hantu dimana menurutnya pantas.

Nene kembali. "Kita jalan-jalan di kota, ayo."

"Mau kemana, senpai?" Tanyanya.

"Toko baju penyihir. Omong-omong berhenti memanggilku senpai. Kau kan, sudah naik tingkat, bukan juniorku lagi." Kata Nene berteriak. Kou sudah duluan.

Sudah sejak dahulu, Nene berkutat dengan kebun.

Juniornya sudah naik tingkat, Nene tidak bisa membuat kue walau berusaha. Itu karena kutukan pada awal Desember.

HALLOWEEN || PUNGUDEVENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang