BAB 3 ; KEDUA NYA SAMA

4 5 6
                                    


Hai! Haii!!
Udh lama banget gasih ini? Ayya anggurin cerita ini ini lama banget ya? sampe jamuran kaya nya haha!
Kali ini ayya back, bawa bab baru🥳
Eitss... Triple update ga ya? Hmmm...
Jangan lupa vote komen dan share yaaa!!!
Love you💗💗💗


KEDUA NYA SAMA...

"Dua di antaranya, adalah pihak yang lebih banyak memendam luka."
-ayyaaa

Retha hanya bisa menurut saja saat dirinya ditarik Julian juga Windu menuju kafe 2Diskusi. Kafe bernuansa pastel aesthetic itu adalah milik Julian yang sudah berdiri lebih dari 5 bulan lalu, kafe yang terletak diujung jalan, tepat dibelokan menuju kampus dengan lampu besar didepannya, Retha memandangi bagaimana café itu yang terlihat sangat ramai dari luar, pengunjung nya adalah para mahasiswa/I dari kampus mereka.

Retha duduk dipojok café bersama Windu yang tengah asik memainkan ponsel dihadapanya, mata bulatnya menyapu sekeliling kafé lalu berhenti di tempat barista. Bisa ia lihat bagaimana seorang Julian Gaero terlihat lihai memainkan gelas juga tabung-tabung almunium berisi kopi tersebut. Julian terlihat sangat keren menggunakan celemek berwarna mocca yang terlihat sangat pas ditubuhnya. Tapi anehnya, walau sudah berteman lama dengan cowok gesrek itu, Retha tak pernah merasakan suka terhadap julian. Begitupun sebaliknya.

"Habis ini, lo balik?"

Retha tersentak lalu dengan cepat mengalihkan pandang saat celetukan datar milik Windu menganggu acaranya menggagumi seorang Julian. "Ah, iya. Kayaknya langsung balik aja deh," jawabnya sembari menggaruk belakang kepala canggung.

"Mau gue antar balik?" lagi-lagi pertanyaan milik Windu membuatnya tersentak.

"Tumben?" tanyanya sambil memiringkan kepala, "Biasanya kan lo males banget nganterin gue balik. Alasanya yang jauh lah, nggak searah lah, banyak." Ujar Retha lagi dengan nada mencemo'oh.

Windu mengangkat bahu acuh saat mendengar jawaban milik Retha yang mencemo'oh nya, "Yaudah kalo nggak mau."

Percakapan mereka berhenti sampai disitu, kalau Retha boleh jujur nih ... ia lebih memilih berbicara banyak dengan Julian yang walaupun terkesan gesrek dan suka bikin ngakak, tetapi tetap bisa melanjutkan topik. Tidak seperti windu yang terkesan kaku, dingin juga datar. Yang hanya suka menanyakan topik basa-basi lalu jika sudah tak ada yang perlu dibicarakan dia akan diam saja.

Istilahnya sih ... mati topik.

Retha tersenyum samar saat melihat Julian datang ke arah mereka dengan nampan besar dikedua tangannya. Lalu ikut duduk disebelah windu yang masih asik memainkan ponsel. Dengan cepat Retha menarik RedVelvet Misscream miliknya, lalu menyeruputnya dengan rakus.

Hal itu memancing Julian tertawa dengan keras, khas bapak-bapak yang membuat Retha mau takmau malu sendiri dan meringis kecil.

"Haus banget ya, tha?" tanya Julian setelah meredakan tawanya.

Retha mengangguk lalu menatap Windu dengan sinis sekilas, "Banget Jul, apalagi tadi sempet dapet topik basa-basi. Makin haus deh gue."

Julian kembali tertawa, tapi kali ini lebih pelan. "Kaya gatau Mas Windu aja lo, Tha," ujarnya.

"Berisik."

STONOMILOGI (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang