mencari jalan keluar 2

0 1 0
                                    


******
"Rell gantian biar gue yang gendong meli"
"Udah gue aja"
" tapi kan lu capek dah lama lu gendong dia"
"Udah lu diam aja deh"
"Terserah lu aja lah"

Dan tiba2 varel terjatuh akibat kaki nya sebelah masuk ke dalam lubang...

"Aaakkhhhhh sakittt kaki gue"teriak varel
"Kualat lu sih"ejek gue
"Lu bukan nya bantuin malah ledekin gue lu"
"Iya2 maap ni dah gue bantu"
"Gitu kek dari tadi"

"Aaakkh kepala gue sakitt kejedot batu"
"Ups maaf meli gue enggak sengaja,,eh lu dah sadar??"
"Apa gak gue sadar lu dah terantukin kepala gue"
"Kanapa egk dari tdi gue terantukin kepala lu ya,,berat banget gue gendong2 lu"
"Blum pernah lihat batu terbabg lu ya?"
"Iya2 maap dah"

"Udah2 ah ayok kita lanjt jalan lagi egk ush pada berantam" perintah gue
"Ya udh ayok"
"Lu bisa jalan sendiri kan meli"tanyak gue
"Iya gue bisa ana kan tangan gue yang sakit bukan kaki"
"Ya udh ayok lanjut jalan"

"Eeh2 bentar dulu,,kaki gue masih sakit ni"
"Sini deh bebtar gue obatin"
"Nah pelan2 ya"

"Aaaaaakkkkkk,,,sakit banget ana asu"
"Aelah sakit nya cmn bentaran doang kok,,siap itu egk sakit lagi karna tdi kaki lu terkilir jadi terpaksa gue puter"

"Iya sih udah lumayan"
"Kuat jalan egk lu??"tanyak meli
"Gue bisa jalan sih tapi pengkan dan harus hati2"
"Ya udh kita jalan nya pelan2 aja"

Pukul 03.00...
"Eh kayak nya mau hujan deh"
"Iya gue juga ngerasa ntar lagi mau hujan karna angin nya kuat banget dan awan2 juga kayak mendung gitu"
"Mampus gi mana kalau hujan?kita berhenti di mana,,gue egk mau basah2han"
"Udah kita lanjutin jalan dulu"perintah varel

Dan benar hujan pun turun semakin deras...
"Tuh kan hujan turun,,gi mana ni?"tanyak meli
"Eh tu ada gua gitu ke gua aja yuk"perintah varel
"Ya udh yuk cepetan"

Sesampai nya di gua..
"Bauk banget di gue ini seperti bauk bangkai dan darah"seketika gue ingin muntah
"Udah2 yang penting kita bisa berteduh"
" huh dingin bangettt"
" bentar gue punya jaket di tas gue...ha ini dia lu pakek aja ana"suruh varel
"Thanks ya rel"

"Senter lu mana rell??"tanya meli
"Senter gue habis batrai"
"Yah gitu ya,,mana gelap banget ni gua"
"Ye nama nya juga gua jadi gelap lah"

"Eh kita mundur lagi yok hujan nya makin masuk ke dalam nih"
"Ya udah ayok"

Saat kami mundur kami ngenginjak sesuatu..
"Apa ni gue injam??"heran gue
"Gue juga ngenginjak sesuatu"
"Bentar biar gue raba pakek tangan gue dulu"
"Oke lah varel"

Setelah varel meraba benda tersebut varel pun terkejut...
"Rell lu knp kok mukak lu tegang begitu"
"Iii tuu,,yang gue pee ganggg"
"Apa yang lu pegang kok gagap gitu,bicara yang jelas cobak"kata meli
"Yang gue pegang tdi itu tengkorakk"
"Haaa yang benar lu??"terkejut ana
"Iya gue beneran gue megang kepala nya dan juga jari2 tangann"
"Kok bisa ada banyak tengkorak di sini"

"Gi mana ni??egk mungkin kita lanjutin perjalanan di saat hujan gini" kawatir meli
"Lebih baik kita tunggu hujan reda dulu baru kita pergi"perintah varel
"Oke baiklah"

*****
Setelah hujan reda kami pun berniat ingin pergi tetapi....

"Eh itu tasya kan yang lewat tadi"tanyak varel
"Iya itu tasya,,ayok kita kejar"
"Eehhh jangann melii dia udah bukan meli lagi"
"Tapi kalau itu beneran tasya gi mana??kan kasihan dia nyarik2 kita"
"Lu jangan bandel deh mell itu bukan tasya!!"
"Terserah lu ana!! Yang jelas gue bakal susulin tasya!!!"

Dan meli pun pergi menyusul tasya..
"Ana ayok kita kejar meli sebelum dia knp2"
"Ayok rel cepetan"

*****
"Tasya berhenti ini gue meli"teriak meli
Dan tasya pun berhenti lalu menoleh ke belakang..

"Huuhh akhir nya lo berhenti juga,,gue capek ngejar2 lu"
Lalu tasya pun mendekat dan semakin mendekatt..
"Lu knp tasya kok diam gitu"meli semakin takut karna tasya cuman dia aja dan wajah nya pucat sekali..

"Tasya lu knp??"tanyak meli
Dan seketika tasya pun mencekik meli
"Aakkhhh tasya lu kok cekik gue sih"

Dan tasya pun tertawak sambil mengatakan matii!!!
" MATI!!!! Hahahahaha MATII!!!!"
"Maksud lu apa tasya aakhhh nafas guee aakkkhhhh"

Dan seketika meli pun mati dengan mengeluar kan lidah yang begitu panjang dan mata yang keluar...

" HAHAHAHAH MATII!!!!"

Lalu ana dan varel pun datang...
" meliiiii hiikkksss meliiiiii lu bangunnn"gue yang syok langsung memeluk meli

"Knp lu lakuin itu ke melii tasya!!! Dia itu teman lu"marah varel sambil menangis

"HAHAHAHA MATII!! KALIAN SEMUA BAKAL MATI!!! HAHAHAH"

" lu tega tasya apa salah kami sama lu!!!"bentak ana

"Gue bukan teman2 kalian hahahahah kalian hanya makanan gue yang bakal gue bunuh hahahah"

Dan tasya pun mendekati ana..
" apaa lu dekat2 guee haa?? Lu mau bunuh gue ha!!"
"Ana sebaik nya kita lari dari sini sebelum dua bunuh kita berdua"
"Tapi gi mana dengan meli??"
"Biarin aja dia sudah mati kita harus pigi dari sini"

Dan saat kami berlari kami di kejar2 oleh tasya..
"Kalian tidak bisa ke mana2 hahahhaha kalian bakal matiii!!!"

"Cepat ana cepetan lagi lari nya tasya sudah sangat dekat"
"Iya gue bakal cepetan lari"

Tetapi ana malah terjatuh..
"Aakhhhhhh"teriak ana
"Ana lu egk knp2 kan??"
"Iya gue egk knp2 lebih baik lu larii cepattt"
" enggakkk!! Gue egk bakal ninggalin lu"
"Dia dah dekat kita akan mati"
"Biarin!! Lebih baik gue mati dari pada gue jadi pencundang"

"Hahahahah kalian bakal MATI!!!"
tasya pun mendekat dan ingin mencekek ana tetapi.....

"Berhentiii!!!"perintah sang kakek
"Kakek..kami pun terseyum melihat sang kakek"
"Kalian pergi biar aja biar saya yang ngurusin dia!!"
"Tapi kekk...."
"Dah diam cepat kalian pergi dari sini!!!"
Saat kami sedanf bicara tasya sudah mencekek kakek

"Kakekkkkkkkk"teriak gue
"Pergiiiii"marah si kakek
Dan kami pun terpaksa meninggal kan si kakek




Hutan Kematian (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang