Aku seorang gadis SMA kelas 2, anak bungsu dari enam bersaudara dan merupakan satu-satu nya anak perempuan dari keluarga Bailey.
Memakai sepatu sekolah berwarna putih, hari ini aku harus menjalani kewajiban sebagai siswi untuk berangkat ke sekolah. Rambut tipis berwarna hitam, ku kuncir satu dengan poni tipis menghias dahi. Tidak lupa, aku menyemprotkan parfum pada seragam sekolah berwarna abu-abu yang ku kenakan.
"Keyzia buruan!"
Aku mendengus ketika mendengar suara nyaring dari laki-laki yang sialnya kembaranku sendiri. Setiap pagi pekerjaannya hanya meneriaki ku, dia sangat tidak sabaran.
Dengan cepat, aku melangkah meninggalkan kamar dan berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan. Beberapa pelayan sudah sibuk menyiapkan sarapan di atas meja makan berbahan marmer begitu juga dengan saudara-saudara ku yang sudah berada disana.
"Duduk sini."
Salah satu dari saudara ku memanggil, dia adalah yang tertua diantara kami si baik hati, lembut, dan bertanggung jawab aku memanggilnya Kak Heesung atau Kak Hee. Dia manis sekali saat tertawa dan sekarang dia sudah kuliah semester 5.
Jadilah aku duduk di kursi tepat di sebelah Kak Hee.
Disamping ku ada laki-laki dengan mata tajam yang siap menusuk siapa saja yang dia tatap, bicaranya selalu serius dan dia juga pemarah. Aku memanggilnya Bang Jay—hero yang selalu membela saat aku di ganggu saudara ku yang lain atau saat Kak Hee murka karena perbuatanku.
"Kak, aku wangi gak? Aku pake parfum baru." tanya ku pada Kak Hee.
Laki-laki berair wajah lembut itu mengangguk lalu mengusap kepala ku.
"Uhm wangi banget."
"Bang Jay?" tanya ku pada Bang Jay yang melahap roti bakarnya.
Bang Jay menoleh dan mengangguk. "Wangi."
"Yang disana kecium gak bau nya?" tanya ku pada saudara lain yang duduk di seberang kami.
"Iya, bau bangke." yang menyahut Sunoo, laki-laki dengan pipi tembam dan kemerah-merahan.
"Mulut lo kedeketan sama hidung!" balas ku geram.
Sunoo selalu saja menyebalkan, wajahnya memang lucu dan menggemaskan tapi tingkahnya seperti iblis.
"Kakak gak mau ya marahi kalian pagi ini."
Aku dan Sunoo menutup mulut rapat-rapat begitu Kak Hee berbicara, dia sangat tidak suka jika kami bertengkar di meja makan apalagi mengeluarkan perkataan yang tidak sopan. Alamatnya tidak di beri uang jajan.
"Wangi banget kok kayak wangi surga." Bang Jake yang duduk berseberangan dengan Kak Hee menyahut sambil tercengir lebar.
Aku suka cengirannya tampan dan segar, gigi nya juga sangat rapi.
"Kayak pernah nyium bau surga aja." ku dengar Bang Jay bergumam namun aku tidak menggubrisnya.
Lalu ku tatap Sunghoon yang duduk tepat di seberangku. "Sunghoon—"
"Gue gak nyium."
"Ppfft—"
Selaan Sunghoon membuat Sunoo hendak mentertawakan ku jika saja dia tidak ingat Kak Hee masih di meja makan.
Dasar Sunghoon es batu, sudah irit bicara menyebalkan pula. Aku malas jika berbicara dengan kembaran Bang Jay itu. Ya mereka kembar tidak identik seperti aku dan Sunoo dan sekarang mereka berada dikelas 3 SMA bersama Bang Jake.
"Habisi makanan kamu Key." Kak Hee menyuruh.
Sambil melahap nasi buatan bibi Marla, aku berucap, "Kak naik motor sama Bang Jake ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You?
Fanfiction[Enhypen Fanfic || PSH] Keyzia Bailey adalah seorang anak bungsu dari enam bersaudara. Tepat pada malam hallowen, saudara nya mendapatkan kabar dari salah satu temannya bahwa dia mengalami kecelakaan, hal tak terduga dia justru datang bersama saudar...