two : Sunoo

52 12 3
                                    

Tanpa dosa aku menginjakkan kaki di rumah Bailey ah mungkin tepatnya mansion.

Dengan pakaian sekolah yang masih lengkap, aku menghabiskan waktu dengan Bang Jake mulai dari bermain time zone, lalu berlanjut berbelanja dan makan setelah itu kami pergi ke bioskop menoton film genre komedi romantis yang baru tayang.

Mungkin para saudara sudah pulang ke rumah kecuali Kak Hee yang masih berkuliah. Tiba-tiba saja wajah menyeramkan Bang Jay terlintas di pikiranku, nyali ku ciut, kedua kaki ku berhenti melangkah.

"Kenapa?" tanya Bang Jake yang berjalan disamping.

"Bang Jay."

"Dia gak bakal ngasih tau ke Kak Heesung paling si Sunghoon sama Sunoo."

Bener kata Bang Jake. Semarah dan seseram apapun Bang Jay, dia bukan Sunghoon apalagi Sunoo yang akan menjerumuskan ku pada kemarahan seorang Heesung Bailey.

"Tapi tetep aja kena marah."

"Lo enggak, gue doang." Bang Jake tersenyum manis pada ku.

Padahal yang berbuat ulah kami berdua tapi dia sendiri yang selalu dapat masalah. Meski begitu katanya dia senang karena bersama ku.

Kemudian kami kembali berjalan sampai di ruang tengah, betapa terkejutnya kami melihat tiga orang laki-laki dengan tatapan dingin duduk berjejer di sofa. Mata mereka fokus terhadap kami berdua.

Ku lihat Sunoo bersidekap dada sambil memperhatikanku dari atas sampai bawah. Aku dan Bang Jake mendekatkan tubuh kami, di belakang sana tangan kami sudah saling menyenggol berbagi kecemasan. Bukan hal yang pertama tapi selalu menegangkan.

"Masih inget rumah lo? Kirain udah lupa diri," itu adalah perkataan pertama yang kembaranku ucapkan, "Lo dimarahi Pak Suho, wali lo dipanggil. Udah gila ya lo!"

Aku ingin menjawab perkataan Sunoo tapi takut melihat Bang Jay. Jadi aku hanya bungkam dengan wajah datar.

"Lo pikir bagus bolos begitu iya? Lo gak ada kapok-kapoknya ya udah dimarahi dan di hukum berulang kali, ada hasil gak lo bolos?" Sunoo dengan kejulidan nya masih menghakimi ku.

Dengan entengnya ku tunjukkan paper bag pada Sunoo. "Ini hasilnya."

Terlihat Sunoo berancang-ancang melemparku dengan remot tapi dia urungkan.

"Gue abang lo, abang lo paham?" Sunoo menekankan perkataannya, "Kenapa lo gak bisa nurut sama omongan gue? Lo terbuat dari apasih bandel banget jadi cewek. Mau jadi sampah masyarakat?"

"Lo gak perlu ngomong gitu." sela Bang Jake.

"Suka-suka gue lah." jawab Sunoo sinis kemudian kembali fokus padaku, "Sekarang lo pikir deh Key siapa yang mau lo jadiin wali ha? Kak Hee lagi? Dia udah malu jadi wali lo sama Bang Jake, apa mau kasih tau Daddy Mommy langsung?"

"Nu! Lo jangan ngadi-ngadi deh!" sentakku.

"Keluarin aja dari sekolah, pindahin ke sekolah lain." Sunghoon dengan wajah malasnya berkata demikian membuat aku dan Bang Jake melotot.

"Buat apa juga nampung berandalan di sekolah? Kalo orang punya malu gak bakal ngelakuin itu. Sementang anak Jo Bailey dipikir sekolah gak bisa ngeluarin kalian?"

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang