part 4

11 6 6
                                    

Happy Reading

≈≈≈

1 minggu telah berlalu

Musuh sudah bergerak sejak 3 hari yang lalu, banyak yang tak menyadarinya. Nesha lah orang pertama yang menyadari pergerakan dari musuh.

Nesha ingin sekali memberi tahu kepala academy, tapi para musuh mengancamnya akan membunuh keluarga nya.

Tentu saja Nesha lebih memilih diam dari pada harus keluarganya yang menjadi korban. Satu hal yang Nesha tak sadari yaitu, dirinya telah masuk ke dalam perangkap musuh.

"Huhh~bagaimana ini? " tanya Nesha pada angin.

Dia bergerak gelisah di atas kasurnya, barus saja ia mendapat kan sebuah surat misterius.

Ρҽɾɠι ƙҽ ԋαʅαɱαɳ Ⴆҽʅαƙαɳɠ αƈαԃҽɱყ

Seperti itulah isi suratnya.

"Okey tenang, kau tinggal pergi kesana saja Nesha. Disana tak akan ada apa apa, ya tak akan ada apa apa jadi tenanglah, " ucap Nesha menenangkan diri.

Setalah itu Nesha bersiap-bersiap untuk pergi ke halaman belakang, berjalan mengendap-ngendap supaya tak ada yang mengetahui bahwa dirinya keluar di waktu malam.

Halaman belakang

Nesha sudah sampai di halaman belakang, namun ia tak melihat ada siapa siapa disini. Hanya dirinya saja yang berada disini.

Nesha mengedarkan pandangannya dan menajamkan pendengar nya.

Samar samar ia bisa mendengar suara orang yang sedang bertarung, Nesha ingin menghampiri untuk memastikan tapi dia ragu.

"Apa aku harus kesana? Tapi bagaimana jika itu musuh? Aishh Nesha kenapa kau bodoh sekali sih, " gerutu Nesha sambil mengacak-acak rambutnya.

Nesha diam sebentar, menajamkan pandangannya.

Dia lihat ada seseorang yang sangat dia kenal disana sedang bertarung.

Tak berpikir lama lagi Nesha langsung menghampiri orang itu dan membantu nya tanpa orang itu ketahui.

"Kenapa pertemuan kita harus saat bertarung dengan musuh? " batin Nesha lirih.

Nesha masih bertarung tanpa menyadari orang yang ia bantu sedang menatapnya.

"Nesha apa itu kau? Sudah lama sekali sejak saat itu, tapi aku minta maaf. Aku ingin menceritakan yang sebenarnya, tapi terlalu takut kau akan membenciku Nesha, " batin orang itu sambil menatap sendu punggung Nesha.

Pertarungan akhirnya selesai, Nesha tak menyangka jika ia bisa melakukan ini.

Nesha membalikkan badannya, menatap orang yang ia bantu.

"Hai, " sapa Nesha dengan senyum manis nya.

Orang itu tertegun melihat senyum manis Nesha 'tak berubah' pikirnya.

"Hai juga, " sapa balik orang itu dengan senyum canggung nya.

Hening, mereka hanyut dalam pikiran masing-masing. Tak ada satupun yang ingin mencairkan suasana saat ini.

Hingga saat Nesha akan bertanya, dia me dengar teriakan dari temannya.

"NESHAAA! " teriak Vana.

Nesha menoleh sejenak ke arah samping dimana temannya berada , saat ingin melihat ke orang itu lagi dia tak menemukan orang itu disana.

"Kemana dia pergi? Cepat sekali, " ucap Nesha bingung.

"Nesha kau sedang apa disini sendirian? " tanya Vana.

Nesha menatap bingung Vana, sendirian? Perasaan tadi dia sedang bersama orang yang dia tolong tadi deh.

"Sendiri? Tapi aku disini nggak sendiri Van, " jawab Nesha dengan wajah bingung nya.

Kean yang berada di samping Vana pun menatap heran Nesha, kenapa temannya ini?

"Kau bicara apa sih Nesh, jelas jelas kau disini sendirian, " ucap Kean.

"Iya betul kata kean, " ucap Vana setuju dengan ucapan Kean.

"Kenapa kau cepat sekali menghilangnya sih, " batin Nesha kesal.

"Lupakan saja," ucap Nesha sambil menghampiri temanya itu.

"Oh iya kenapa kalian bisa ada disini? " tanya Nesha.

Kean dan Vana saling menatap, "bukan kah seharusnya kita yang menanyakan hal itu padamu Nesh? " ucap Vana.

Nesha terdiam, dia teringat pertemuan nya dengan teman rahasianya tadi.

"Kivandra Galaxy Dharmendra, liat saja nanti kalau kita ketemu lagu, " batin Nesha.

Kean dan Vana hanya menatap aneh Nesha yang sedang melamun.

"Kean, teman mu itu kenapa? " tanya Vana.

"Kenapa kau tanya aku? Tanya saja pada orang nya, " ucap Kean ketus.

Vana mendengus kesal, sungguh Kean tak bisa di ajak bicara baik baik.

"Kenapa kau sangat menyebalkan sekali Kean? " ucap Vana kesal.

Kean hanya mengangkat bahu acuh, tak menjawab ucapan dari Vana.

"Huhh kau ini benar benar orang yang menyebalkan! Ku sumpah kan kau akan mendapat jodoh yang cerewet seperti ku! " ucap Vana kesal sambil menunjuk wajah Kean.

Sedangkan Kean hanya menatap sekilas ke Vana lalu kembali fokus pada Nesha yang masih melamun.

"Kau sedang melamun kan apa Nesh?" tanya Kean.

Nesha menoleh, " Aku tidak melamun hanya sedang berfikir saja, "jawab Nesha.

Kean hanya menampilkan raut wajah bingungnya. Sedangkan Vana dia hanya diam, tak mengerti apa yang sedang di bicarakan Nesha dan Kean.

" Ck, aku hanya sedang berfikir bagaimana cara membuat mu bisa akur dengan Vana, "ucap Nesha memperjelas.

" Sampai kapan pun aku tak sudi harus akur sama orang kayak gunung es itu, "ucap Vana sambil melipat tangannya di dada.

Kean tak peduli apa yang di ucapkan Vana, dia sekarang sedang malas debat dengannya. Aahh lebih tepatnya dia sudah sangat mengantuk.

" Hemm lebih kita segera masuk asrama dan pergi tidur, "ucap Kean sambil berjalan terlebih dahulu.

Nesha dan Vana berjalan beriringan di belakang Kean.

" Apa dia tidak lelah hanya menampilkan wajah datar saja? "tanya Vana pada Nesha.

" Entah lah aku tak tahu, "jawab Nesha seadanya.

" Ap.. " Baru saja Vana akan berbicara lagi tapi harus terhenti saat tangan Nesha membekap mulut.

"Ssttt diam, aku mengantuk dan ingin segera sampai di kamar asrama ku, " ucap Nesha sambil berjalan terlebih dahulu.

Tak lupa juga dia menyeret Vana yang sedang meronta -ronta minta di lepas kan.

.••.

Sesampainya di asrama Kean, Vana dan Nesha langsung pergi tidur, karena malam pun semakin larut.

===≈≈===





TBC!

Hohohoho baru sempat up lagi

Hehehe ada yang kangen book ini nda?

Jangan lupa vote comment yaa

Btw lusa udah mulai puasa kan ya?

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan ☺

Tahun ini aku nggak ikut sahur pertama Karena si merah tiba tiba datang.

Ada yang sama gak nih?

YEZHA ACADEMY || Immortal worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang