Happy Reading ☺
Symbolic :
Ini muncul di jidat mereka, di saat mereka sudah bisa mengendalikan setiap elemen yang mereka kuasai.(Picture by Pinterest)
. •• .Pagi hari telah tiba, Nesha dan ke dua temannya sudah siap dengan serangam mereka.
"Nesh, apa kau tak melupakan sesuatu? " tanya Vana.
Nesha menatap bingung temannya itu , " Melupakan sesuatu? Memangnya apa yang ku lupakan? "tanya balik Nesha dengan raut bingung nya.
" Hari ini adalah hari pengecekan element mu Nesh, " jawab Kean sambil merapihkan kembali sergamnya.
Dahi Nesha mengekerut, alisnya nyaris menyatu pertanda dia tak paham sama yang temannya bicarakan.
"Apa maksud mu Kean? " tanya Nesha bingung membuat kedua temannya menepuk jidat .
"Kau tak ingat apa kata Mrs. Er minggu lalu? " tanya Vana dan hanya di jawab gelengan sama Nesha.
Kean menghela nafas, " Hari ini ada pengecekan element bagi murid baru, dan kau juga belum mengetahui apa elementmu kan? "
Nesha kembali menggelengkan kepala nya.
"Nah makanya dari itu kau harus menggunakan baju khusus, " ucap Vana.
"Kenapa? Memangnya tak bisa menggunakan baju seragam ini saja? " tanya Nesha bingung.
Vana menggelengkan kepala nya, " Tidak bisa, itu sudah peraturannya, " ucap vana membuat Nesha mendesah kecewa.
Pasalnya ia sekarang sudah rapi dengan seragam nya ini dan dia harus menggantinya dengan pakaian khusus.
"Haa sebenernya aku malas mengganti bajunya, tapi dari pada di hukum, " ucap Nesha sambil kembali ke kamarnya dan mengganti bajunya dengan pakaian khusus untuk melihat element apa yang ada dalam dirinya dan jika itu menggunakan seragam itu bisa membahayakan pemilik element itu sendiri.
"Sudah sana ganti baju, kita akan menunggumu disini, " ucap Vana sambil mendorong pelan tubuh Nesha yang berjalan malas ke kamar nya.
Lalu kean dan Vana pun menunggu Nesha di sofa. Tak lama dari itu Nesha pun sudah berganti pakaian menjadi pakaian yang lebih mirip pakaian olahraga namun ada tombol pelindung di bagian dadanya.
"Nah sudah, ayo kita berangkat, " ucap Nesha semangat.
Membuat ke dua temennya terkekeh pelan atas tingakah kekanak-kanakan Nesha.
Selama di perjalanan mereka bertiga sama sekali tak berbicara, mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
"Latihlah semua element mu, apa maksud ibu? Semua element? Apa aku memiliki semua element di dunia ini? Tapi tak mungkin, aku hanya rakyat biasa, " Selama di perjalanan pikiran Nesha hanya terus tertuju pada perkataan ibunya saat ia akan berangkat ke academy ini.
"Nesha! " teriak Vana membuat Nesha tersadar dari lamunannya.
"Hah iya apa? " tanya Nesha dengan wajah bingung nya.
"Kita sudah sampai di ruangannya, " jawab Kean.
Nesha menatap ruangan di depannya, pintu yang menjulang tinggi dan lebar, ahh lebih seperti pintu pintu di istana.
"Ya sudah aku masuk yaa, terimakasih sudah mengantar ku, " ucap Nesha dengan senyum manisnya.
Kean dan Vana hanya mengangguk lalu mereka ber dua pun pergi ke ruang pelatihan pedang dan panahan.
Nesha Pov
Saat ini aku sudah berada di dalam ruangan khusus untuk mencari element apa saja yang para wizard miliki.
Tak hanya aku saja yang ada di ruangan ini, tapi ada sekitar 30 orang disini.
"Baik anak anak, saya akan mulai saja, sebelum nya saya akan jelaskan terlebih dahulu bagaimana cara mengeluarkan energi dari element kita, " ucap Mrs. Er dan setelah menarik nafas.
"Kalian berdiri di atas podium kecil itu lalu kalian pejamkan mata kalian dan fokuskan pikiran kalian dan pusatkan energi kalian di tangan dan dada kalian lebih tepatnya di jantung kalian, setelah itu tubuh kalian akan bercahaya sesuai dengan warna element yang kalian miliki. Nah untuk yang sudah menemukan dan bisa mengeluarkan energi element nya kalian langsung masuk ke kelas kalian. " Penjelasan dari Mrs. Membuat semuanya bersemangat kecuali aku.
Ada rasa khawatir dan takut yang mengganggu ku sedari tadi, entah karena apa akupun tak tahu.
"Nah kita mulai sesuai absen ya, " ucap mrs. Er lalu setelah nya dia menyebutkan nama nama semua murid yang ada disini.
Di karena kan aku adalah murid yang masih sangat baru jadi namaku berada di akhir.
Waktu berjalan sangat cepat, tak terasa kini giliran ku.
Gugup dan takut, itulah yang kurasakan saat ini, walau di ruangan ini hanya ada aku dan mrs. Er tapi entah kenapa aku merasa takut.
"Baik sekarang giliran mu, Aneisha Shanika Xinlaire, " ucap mrs. Er sambil menatap ku.
Aku mengehela nafas sebentar lalu menaiki podium kecil itu.
" Tarik nafas... Tutup matamu...Fokuskan pikiran mu... Rasakan energi mu lalu keluarkan lah. " Aku mengikuti ucapan mrs. Er.
Kini aku fokuskan pikiran ku lalu aku berusaha untuk mengeluarkan energi element ku, tapi ada sesuatu yang sangat mengganggu saat aku ingin mengeluarkan energi ku.
Rasa sakit!
Ya itulah yang ku rasakan saat ini, entah berhasil atau tidak aku tidak peduli. Aku sekarang hanya berusaha agar bisa menahan rasa sakit yang ku terima.
Nesha pov end
Tbc!
Maaf ya kalau part ini pendek ☺
Jangan lupa vote dan komen yaSemoga kalian suka sama cerita ini
Aku sebenernya agak kurang semangat nulisnya. Karena melihat pembaca sama yang komen di cerita ini sedikit.
Tapi aku tetep berusaha buat selalu update walau update nya hanya sesuai mood😁
Pay pay
See you next part
My readers
KAMU SEDANG MEMBACA
YEZHA ACADEMY || Immortal world
Viễn tưởngSelama ini aku tak tahu apa yang ibu sembunyikan dari ku. aku hanya selalu mendengarnya mengucapkan kata -kata yang tak pernah aku pahami, "Jadilah pemenang, kau anak itu. maaf kan ibu" dia selalu mengucapkan itu setiap aku akan tidur. dan kini usi...