Episode 4

1.9K 168 34
                                    

Halo^^
maaf nunggu lama:)
dan selamat membaca♡.






POV ZAKI

Aku sedang duduk di taman sekolah bersama fajar. Kami sudah lama pergi dari kantin, dan sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

Dia meletakkan kepalanya di pahaku, kemudian menarik tanganku untuk mengelus rambutnya.

"Nyaman banget kalo sama kamu" katanya

Aku hanya menikmatinya saja, karena aku juga nyaman bersamanya. Saat bersama dia, aku merasa menjadi orang paling bahagia di dunia.

Aku tersenyum dan mengelus rambutnya, dia kemudian menutup matanya dan tertidur.

Disini sepi, jadi aku tidak perlu takut ada orang yang melihat kami.

Aku memandang wajahnya saat tidur, dia sangat tampan. Aku jadi ingin menciumnya...

Aku mendekatkan bibirku ke bibirnya, tapi saat baru saja aku akan menciumnya bel masuk berbunyi. Jadi aku terpaksa berhenti dan membangunkan fajar untuk masuk kelas.

-Later-

Aku sekarang berada di jalan dengan fajar yang memboncengku, kami sudah pulang sekolah dan aku pulang bersamanya.

Aku mengeratkan pelukanku padanya, karena dia semakin mempercepat laju motornya.

Tak lama kemudian kita sampai di sebuah rumah besar bercat putih, tapi kan ini bukan rumahku?

"Loh, kok kita kesini sih?" tanyaku bingung

"Ini rumahku,mampir aja bentar. Ada mama sama papa aku mau ngenalin calonku ke mereka" katanya santai tapi terdengar serius

Aku kaget, aku baru mengenalnya kemarin dan dia sudah membawaku kerumahnya. Apalagi mengenalkanku pada orang tuanya

"Jangan bercanda, mana mungkin mama papa kamu setuju. Kita kan sama sama cowok" kataku

Dia menatapku agak lama, kemudian dia melepaskan helmnya dan dia juga melepaskan helmku

Dia mendekatkan bibirnya pada bibirku dan....

CUP

Dia memundurkan lagi kepalanya dan berkata, "Cinta itu tidak memandang fisik, gender, harta maupun sebagainya. Cinta itu ada tanpa alasan, kalau cinta memandang gender aku tidak mungkin mencintai kamu"

"Aku cinta sama kamu, aku nggak peduli kamu cowok atau cewek. Aku nggak peduli kamu kaya atau miskin, nggak peduli kamu tampan atau jelek, selama orang itu adalah kamu pasti aku akan jatuh lagi dan lagi"

Aku terkejut mendengarnya, sebesar itukah rasa cintanya padaku?. Seserius itukah dia mencintaiku?

Aku meneteskan air mataku dan memeluknya samgat erat, dia membalas pelukanku dan mengelus punggungku untuk menenangkanku

"Ya tuhan, aku sangat mencintainya. Terimakasih sudah menciptakan dia." batinku

Kami kemudian melepaskan pelukan kami, dan fajar menatapku dalam. Dia menghapus air mataku menggunakan tangannya

"Jangan nangis dong sayang, nanti manisnya ilang lo" katanya menenangkanku

Aku tersenyum dan menghapus air mataku

Kami kemudian masuk ke dalam rumah besar itu dan fajar membuka pintunya

Aku melihat ada mamanya, bagaimana aku bisa tau itu mamanya?.Ya firasatku aja

Fajar menggandeng tanganku dan melangkah masuk ke dalam, "selamat sore ma" sapanya

"Sore juga sayang" balas mamanya

Aku Butuh Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang