Episode 8

1.1K 109 11
                                    

Halo^^
maaf ya kemaren ga bisa up:(
sesuai janji,aku up 2 eps^^
selamat membaca:)








POV ZAKI

aku masuk ke kamar bersama fajar,lalu dia meletakkanku di atas kasur.

"kamu mau mandi sendiri,apa aku temenin?" tanya fajar

"mandi sendiri aja" jawabku

"yaudah,aku mau keluar dulu ya" pamitnya

"iya,hati hati"

fajar kemudian pergi keluar dari kamarku dan menutup pintu.

aku berjalan perlahan ke kamar mandi.

sejujurnya tubuhku masih lemah,dan kepalaku sedikit pusing.

tapi aku tidak mau merepotkannya.

aku membuka pintu yang ada di samping tempat tidurku,dan seperti dugaanku itu adalah kamar mandi.aku kemudian mandi dengan air hangat.

setelah selesai mandi,aku berganti pakaian di ruang pakaian.

aku memakai kaos lengan panjang oversize warna biru serta celana pendek warna biru.

aku memakai sandal rumahan dan pergi ke kamar nenek seperti yang nenek minta padaku.

aku mengetuk pintu kamarnya,dan keluarlah nenek yang sedang maskeran wajah.

"oh zaki,ayo masuk nak" kata nenek

aku kemudian masuk ke kamarnya dan kulihat lacinya terbuka memperlihatkan masker wajah yang snagat banyak dan juga alat mempercantik diri lainya.

"masker nenek banyak banget" kataku pada nenek

"hahaha.nenek emang suka ngoleksi masker,kamu kalo mau ambil aja biar kita maskeran bareng" tawar nenek

aku lalu mengambil 1 masker berwarna biru sesuai dengan bajuku.

"cara pakenya gimana nek?" tanyaku pada nenek

aku memang tidak pernah memakai alat alat seperti ini,aku hanya memakai sabun cuci wajah saja.

nenek kemudian mengajariku bagaimana cara menggunakan masker,serum,dan alat alat lainnya.

-------

sekarang aku sedang memakai masker dan bersandar di kursi dekat kolam,belakang rumah dengan nenek.

suasananya sangat sejuk dan damai,matahari disini tidak terlalu terik jadi aku tidak perlu takut menjadi hitam.

aku merasa seperti menjadi istri orang kaya

"enak banget kalo ada kamu,nenek jadi nggak kesepian" kata nenek padaku

"zaki juga seneng ada nenek" kataku pada nenek

tak lama kemudian,aku mendengar suara mobil dari halaman depan.jangan kaget aku bisa mendengar suara dari jauh,telingaku memang sensitif.

"sayanggg!" teriak fajar

"hm" jawabku singkat,aku tak mau maskerku retak.

"kamu lagi maskeran?" tanya fajar

"tumben kamu maskeran" katanya

"tapi gpp,kamu ngerawat diri buat aku kan?hehehe" katanya lagi

"kamu blablablabla"

dia sangat cerewet.

"diem!" kesalku

entah perasaanku saja atau bagaimana,aku melihat telinganya turun seperti rubah yang diabaikan pemiliknya.

Aku Butuh Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang