"Congratulations, Soobin! Welcome to the team!""Thank you! I'm so excited!"
Interview siang itu berjalan lancar dan berakhir dengan Soobin yang diterima sebagai karyawan intern di LASEvents, sebuah perusahaan ternama yang bergerak di bidang event dan telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan entertainment besar.
Beruntung, iya, Soobin beruntung dapat kesempatan ini, tapi dia juga pekerja keras, jadi dia berhak dapat pekerjaan ini.
Sepulang dari interview, Soobin langsung memghubungi sang eomma untuk memberitahukan kabar gembiranya itu.
"Eomma!! Soobin diterima! Soobin dapat kerjaannya!" pekiknya girang, bahkan tatapan aneh orang -orang dijalan tidak diperdulikannya lagi, dia senang pokoknya.
"Astaga! Selamat ya sayang. Kita rayain bareng, mau?" balas Minji senang.
"Boleh, eomma! Mau ketemuan dimana?"
"Cafe biasa, ya?"
"Ok! Soobin kesana sekarang, 10 menit!"
"Iya, sayang. Eomma tunggu, ya."
-------------
Denting sendok didalam cangkir teh yang sedang diaduk Minji mengiringi pembicaraan mereka sore itu. Soobin dengan antusiasmenya yang tidak redam sedikit pun kian semangat menceritakan interviewnya dan pekerjaannya nanti.
"Terus eomma, perusahaan ini juga kadang bekerja dengan HYVE loh! Itu agency tempat TXT bernaung! Mungkin aku bisa ketemu mereka secara langsung!"
"Oh ya? Eomma ikut senang, Soobin. Semoga kamu bisa ketemu idolamu, ya."
Soobin balas mengangguk antusias. Dia dengan polosnya membicarakan bagaimana dia berharap bisa bertemu dengan TXT, terutama Yeonjun, tidak sadar bahwa wanita paruh baya di depannya adalah ibu dari pria yang dikaguminya.
Pembicaraan mereka berlanjut hingga sore, Soobin pamit dahulu karena ia harus bekerja di restoran seperti biasa.
Setelah berpamitan, manusia jelmaan kelinci itu berlari kecil ke halte bis dan langsung menaiki bis bernomor 311 yang baru sampai itu.
------------
"Healingie~ Anakku tercinta apa kabar?"
Yeonjun yang berada di seberang telepon membalas, "Baik, eomma. Aku sedang break. Habis ini mau latihan lagi."
"Istirahat yang cukup ya, nak."
"Eomma hari ini ketemu Soobin lagi. Dia bilang akan bekerja di HYVE juga! Kalian bisa bertemu!" lanjut Minji lagi.
"Oh ya?"
"Cuma 'oh ya'? Calonmu bakal kerja disana dan kamu cuma 'oh ya'??"
"Bukan begitu, eomma. Tapi kan Yeonjun juga gak tau orangnya gimana. Cuma pernah lihat fotonya, aja. Kok malah dijodoh-jodohin?" balas Yeonjun tak bersemangat.
"Dia itu calon menantu eomma. Udah manis, baik, pintar, bisa masak, pekerja keras. Kurang apalagi, nak?"
"Tapi eomma, Yeonjun itu seorang idol, loh. Resikonya tinggi kalau terkena skandal." bela Yeonjun lagi.
"Eomma paham. Kalian tidak perlu terburu-buru, yang penting saling kenal dulu. Dua tahun lagi baru nikah," balas Minji.
"Terserah eomma sajalah. Yeonjun tutup dulu ya teleponnya, harus lanjut latihan lagi."
"Oke, sayang. Semangat latihannya!"
------------
Jam 12 siang, hari Jumat, di perpustakaan kampus yang terkenal dengan wifi kencangnya.
Seorang Choi Soobin siap berperang dengan MOA-MOA di luar sana demi mengukuhkan posisinya di salah satu seat untuk konser TXT 2 minggu lagi.
2 menit sebelum penjualan tiket dibuka dan tangannya sudah siap di depan komputer, di atas keyboard, dengan tatapan mata tajam ke layar.
Please, please, please, batinnya.
30 detik
15 detik
Penjualan tiket dibuka.
Trak trak tak tak tak
Jari-jarinya bergerak cepat di atas keyboard menavigasinya dari satu laman ke laman lain, memilih tempat duduk apapun yang dekat dengan panggung tapi juga nyaman untuk menikmati keseluruhan acara.
Tak sampai dua menit, Soobin telah selesai memilih seat dan menyelesaikan pembayaran tiket.
Dia membeli dua tiket, mumpung ada rejeki, batinnya. Satu untuknya dan satu untuk eomma angkat kesayangannya.
Selesai berperang, yang tentu dimenangkannya, Soobin bergegas keluar dari perpustakaan dan langsung menghubungi sang eomma.
"Eomma! Kemarin kan Soobin cerita kalau TXT bakal ngadain konser bentar lagi. Jadi, tadi Soobin beli dua tiket, buat Soobin sama eomma!"
"Oh ya? Yaampun sayang, makasih ya. Nanti eomma ganti uangmu, ok? Tiket konser kan pasti mahal."
"Jangan eomma! Ini Soobin yang mau sendiri kok. Soobin malah berterima kasih banget karena eomma mau nemenin Soobin nonton konser."
"Soobie sayang, eomma nemenin kamu ikhlas, kok. Eomma juga penasaran sama grup yang kamu sukai itu."
"Hehe, makasih ya, eomma. Nanti Soobin kirimin detailnya ke eomma."
"Iya, sayang. Eomma tutup teleponnya, ya."
"Iya, bye eomma!"
Ini kesempatan bagus buat ngenalin mereka berdua, batin seorang Choi Minji diseberang sana setelah menutup sambungan teleponnya.
--------------------
to be continued
A/n:
*bow 90°*
maafkan saya pemirsa sekalian karena ga update2 🧎♀️🧎♀️
sibuk bgt kmrin irl dan jadi ga pengen nulis hehehe
ini juga pendek bgt tpi gpplah ya?
Habis ini janji rajin update 👌... kalo yeonbin post selca, aku kekeringan disini, perlu asupan 😭😭
(btw ini ga di proofread jadi maap kalo ad typo)
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia - Yeonbin
FanfictionSoobin tidak mau menikah dan tidak akan pernah. Hidup sendiri sejak dia lulus SMP, bekerja paruh waktu sembari belajar. Dia tidak perlu teman hidup. Dia punya TXT, idola yang menghiburnya kala sedih, idola yang membantunya menjalani hari. Dia tidak...