Chapter 25 - Pernyataan Cinta

1.2K 158 80
                                    

"Bentar ... hah?! Ini gimana?!"

"Sudah ku bilang, ayo kita pacaran~"

Mendengar kalimat pernyataan cinta itu lagi secara refleks membuat [Name] menggampar kedua pipinya sampai membengkak. Tentu saja Ritsu langsung panik dan menghampiri [Name] sambil memegangi kedua tangannya yang sempat menggampar wajahnya sendiri.

"[Name]-chan! Apa yang kau lakukan?!"

"Oh, maaf. Ku pikir aku sedang bermimpi."

Ritsu mengusap wajahnya, tanda ingin bersabar dengan kelakuan sang calon masa depannya ini.

"Maaf, sepertinya ini terlalu cepat untukmu ya~"

"B-bukan begitu! Maksudnya gini loh, aku kan anak gadis yang ga normal. Pastinya banyak orang yang ga suka sama kelakuanku yang bisa dibilang sangat absurd ini karena ga bisa diatur."

"Tapi aku jadi salah satu orang yang ga termasuk ke dalam daftar 'orang yang ga suka kamu' tuh~"

[Name] terdiam, merasa benar akan celetukan Ritsu barusan. Ritsu hanya tersenyum menanggapinya lalu memeluk [Name] untuk menenangkan.

"Perlu diingat kalau ada beberapa orang yang ga suka dengan sifatmu, masih ada aku yang suka dengan sifat barbarmu itu. Mau kamu kayang sekalipun, yang ku suka hanyalah seorang Tenshouin [Name], bukan yang lain."

Terharu sih, tapi kok perumpamaannya jelek banget? [Name] jadi gagal mau nangis.

"Yang 'kayang' nya bisa diganti aja ga? Aku jadi mau ketawa."

"Tapi tujuanku mengatakan itu memang ingin membuatmu tertawa loh~"

Sesuai dengan keinginan Ritsu, [Name] tak sengaja melepas tawanya. Hal itu sukses membuat Ritsu tersenyum tipis, seperti sudah berhasil dengan pencapaiannya ingin membuat [Name] tertawa bukan menangis.

"Kalau pernyataan ini ku gantung dulu gimana? Aku takut si bengekan tau kalau sekarang ku terima."

Ritsu kembali menampilkan senyuman manisnya, "Tentu boleh dong~ Apasih yang nggak untuk pacarku~?"

"Hey, kita belum resmi!"

"Ha'i, ha'i. Aku tau~ Itu cuma simulasi sebelum terjadi beneran~"

Pada akhirnya, Ritsu pun mengantar [Name] sampai kediaman Tenshouin. Tak sampai kediamannya juga sih, Ritsu bisa habis kalau sang kakak tercinta melihatnya jalan berdua bersama laki-laki.

Berjalan ke kamar tanpa menggubris sang kakak yang masih senantiasa memanggilnya untuk turun dan makan malam bersama, [Name] mengunci pintu kamarnya dan mulai rebahan di kasur tercinta.

Kejadian tadi sukses membuat bibir [Name] tak henti-hentinya menampilkan senyuman. Walau belum sepenuhnya mengenal anggota Knights, tapi ia yakin kali ini ia mendapat kekuatan baru dari dukungan Ritsu.

Orang tua yang tak memerhatikannya karena sibuk dengan kesehatan dan karir sang kakak nantinya sudah tak ia pedulikan lagi. Bisa dibilang, orang tuanya pun termasuk ke dalam salah satu daftar 'orang yang tidak menyukai [Name]' karena sudah memiliki penerus pasti. Ia juga yakin jika terjadi apa-apa dengan sang kakak, pastilah ia yang akan dijadikan objek pelampiasan amarah mereka.

Dengan bibir yang masih tersenyum, matanya mulai tertutup dan menuju ke alam mimpi.

Keesokannya, [Name] datang lebih pagi dari biasanya. Tujuan awal dia bangun pagi adalah ia tidak ingin diantar satu mobil dengan sang kakak. Memang karakter [Name] sekali.

Menyapu ruangan kelas sebelum memulai pelajaran bukanlah rutinitasnya, ia hanya ingin mengisi waktu luang disaat bosan. Daripada ia membuat piramida dengan bangku dan meja yang malah akan membuatnya dipanggil ke ruang BK, lebih baik ia melakukan rutinitas lain seperti orang yang (sok) rajin.

{ ▶️ } My Sister [Ensemble Stars! x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang