"Baby" Jisoo memanggil dengan keras
"Ya" lisa menjawab dengan mengantuk dari kamar
"Baby "Jisoo berbaring tepat di sebelah lisa dan memeluk pinggang lisa dan menggosok lehernya
"kapan kamu kembali?" lisa berbalik untuk berbaring di seberangnya
"Ya, ketika kamu tidur" jisoo berdiri dan mulai meraba raba badan lisa
"Hmmm..""Aku.. aku mengantuk, ayo pergi tidur" lisa melepaskan tangannya dan membenamkan kepalanya di selimut lagi
jisoo mengabaikannya dan terus meraba-raba , jisoo menggunakan tangannya untuk menurunkan celana dalam lisa dan kemudian masuk dan keluar dengan 3 jari.
"Siapa yang menyuruhmu pergi ke tempat tidur denga penuh air? - jisoo menyeringai
"Aku.. tidak.. Aku sangat mengantuk"
jisoo melepas pakaian lisa dan mulai menjilati putingnya, lisa menjambak pelan rambut halus jisoo.
"kamu merindukan ini kan baby? - Lalu jisoo masuk dan keluar dengan tangannya dengan kecepatan monster dan kemudian menggunakan giginya untuk menggigit vagina lisa.
"Ahh jangan jangan... ahh aku keluar ahhhh" lisa meraih tangan jisoo dan menariknya keluar
"anak ayam cabul ini, berbalik" jisoo memukul pantat lisa
lisa baru saja berbalik dan jisoo melepas celananya dan memasukan 'adik kecilnya', karena tusukan yang tiba-tiba itu, lisa membuka mata lebar-lebar dan mengerang lagi.
"Ahh.. pelan..ahh.. pelan.. pokoknya ahh.""Uhhh, kamu masih ketat sekali, sudah berapa kali aku memasuki mu" kata jisoo dengan kepala dimiringkan ke belakang untuk menikmatinya sambil mendorong dengan keras miliknya
"Ah... ahh..ah .....ahhh"
"Pelacur... hei..." jisoo mendorong terus mendorong
"Ah..""Oh sayangku lihat ke kanan, uhhh.. baby ku sangat menawan hahaha..."
lisa melihat melalui cermin di sebelah kanan untuk melihat bahwa wajahnya telah dibuat merah olehnya, keringat mengalir di sepanjang sisi wajah, matanya setengah terbuka secara erotis disertai dengan panas yang memancar dari tubuh"Ahh akuhhh... ... akuuhh keluar... ahhh"
"Aku juga"
Kemudian jisoo memeluk lisa dan mendorongnya jauh lebih ke dalam."Bersiaplah ronde ke 2, baby" jisoo mengedipkan mata
Malam itu dilanjutkan dengan rintihan hingga hampir pagi