13.

1.9K 338 19
                                    

Seberapa keras dirinya berusaha namun sepertinya beberapa scene memang tidak bisa diubah, seperti sekarang. (Name) menatap langit luas diatasnya seraya menunggu Mikasa sadarkan diri, Eren berhasil dibawa pergi oleh kedua orang sialan itu.

"Jangan pernah berfikir untuk pergi sendirian (name) "

(Name) melirik ke belakang, Armin menatapnya dengan tatapan tegas, membuat gadis itu tertawa kecil.

"Aku tidak sebodoh itu melawan mereka berdua hanya bermodal kan kemampuan ku yang tidak seberapa, Armin"

"(Name), bisakah kau menjelaskan ucapan mu sebelumnya? Bagaimana kau bisa... "

"Eren, aku akan menjelaskannya jika Mikasa dan Eren berada disini. Aku berjanji. "

(Name) pov

Sejujurnya aku tidak mau mengatakan kebenarannya kepada mereka, terlebih kepada Eren. Selain itu, ingatan ku mulai buyar entah itu karena efek bertambah usia atau karena gesekan antara keberadaan ku yang mengingat semua hal yang berada disini.

Beberapa hal menjadi ketakutan ku, salah satunya adalah apakah keberadaan ku akan terhapus didunia ini, walapun aku yakin itu tidak mungkin mengingat alur yang mulai berubah walau tidak banyak.

Lalu, apakah Eren akan membenci ku jika mengetahui kebenarannya? Membayangkan nya saja membuat ku sedih.

Aku melihat kearah Mikasa yang tengah makan bersama Armin dengan lahap, jika ingatannya tidak salah setelah ini akan banyak ship EreMika karena scene itu....

Armin dan Mikasa memandang bingung (name) yang tengah memegang kepalanya seraya menggelengkan kepala kuat.

"Aghh sial! Kenapa aku harus bimbang hanya karena scene mereka berdua!!! "

###

Penyelamatan Eren pun dilakukan, (name) tidak peduli akan korban yang berjatuhan termasuk tangan Erwin gang akhirnya buntung sebelah.

"Reiner! Kembalikan Eren! Dasar kau otak otot! " Maki (name) seraya mencoba menggoreskan pedangnya pada kulit keras Armored Titan.

"Jika tidak kau lepaskan Eren, akan ku pastikan Annie akan menderita! " Ancam (name) yang membuat Berthold berteriak kearahnya.

"Semuanya menjauh dari sana! Komandan menggiring Titan dari arah berlawanan! "

Semua teman-temannya mulai lompat menjauh meninggalkan (name) yang masih bertahan disisi kepala Reiner.

"Ymir, semoga kau tenang disana. Historia akan baik-baik saja disini"

Ymir memandang kearah (name) dengan tatapan bingung dan terkejut, seakan ucapan gadis itu seperti ucapan perpisahan.

(Name) mencoba menjauh dari pertempuran yang dirasa tidak berguna dan membantu Armin, hingga dimana dirinya melihat sendiri bagaimana Mikasa tersenyum bahagia kepada Eren.

Terdapat setitik rasa sakit dihati kecilnya,
"Kau bukan siapa-siapa didunia ini, kau hanyalah tokoh sampingan bukan tokoh utama" Gumam (name).

Hannes gugur pada penyelamatan Eren, dan bangkitnya kekuatan Attack Titan yang membuat Reiner dan Berthold menjadi kesal dan juga takut.

"Semuanya segera mundur! " Perintah diserukan dan semua prajurit ditarik mundur meninggalkan Armored Titan dan Jaw Titan dikerubungi oleh Titan tidak berakal.

(Name) melirik sekilas kearah Titan Armored, maniknya yang tajam membuat siapapun yang memandang kearahnya meneguk saliva takut.

"Akan ku bunuh kau dipertemuan selanjutnya, Reiner. " Bisik (name) pelan.

***

Semua pasukan kembali ke markas, begitu juga dengan Eren, pemuda itu harus dirawat sejenak entah itu karena kelelahan atau rasa kehilangan seseorang.

"Mau sampai kapan kau akan menatap langit, Eren? "

"Entahlah, aku hanya merasa sedikit kehilangan. Padahal aku tidak dekat dengan Hannes"

"Membohongi diri sendiri itu tidak baik, kau bisa membagi beban mu kepada ku. Jika kau mau"

Eren menatap gadis yang berada disampingnya, mendekat lalu memeluk gadis tersebut erat.

"Padahal aku memiliki kemampuan untuk menyelamatkan nya, tapi kenapa aku tetap saja tidak bisa melindungi mereka" Ucap Eren dengan nada lirih.

(Name) membalas pelukan pemuda tersebut, membiarkan bahunya perlahan basah karena air mata.
"Bukan salah siapapun, kau sudah berusaha sebisa mu. Jangan salahkan dirimu, Hannes melakukannya karena dia ingin. Maka dari itu hormati pilihannya dan terus melangkah maju, cukup dikenang bukan disesali"

Malam itu bulan serta semesta menjadi saksi akan rasa sakit yang dipikul oleh seorang pemuda, yang hanya dilihat dari luar oleh orang-orang adalah pemuda keras kepala dan tidak mudah menyerah.

Namun bagi (name), Eren tetap Eren. Sekuat apapun menyembunyikan perasaannya, ada kalanya Eren hanya perlu melepaskan semua keluh kesahnya.

"Walaupun dunia menghakimi mu, ada aku yang selalu berada di pihak mu"

Tbc

My VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang