Bagian 3

68 10 13
                                    

Dentuman musik berpantulan di ruangan besar ini, mampu memicu detak jantung manusia mengikuti irama musik. Lampu kelap-kelip membuat arah pandang tak begitu jelas.

Ana—Gadis berpakaian minim itu duduk di meja bar, memilih tempat lebih mudah untuk memesan bir. "Pesan wine!"

Menyenangkan melihat banyaknya orang-orang menari tak jelas secara berkerumun, seperti tidak ada beban.

Seorang barista datang dengan sebotol wine mewah, sangat harum wanginya. Ana menuangkan botol wine miliknya ke dalam gelas kecil, walau belum berniat meminum itu. Sesekali gadis itu memutar botol, dan melempar pandangan ke seluruh penjuru ruang.

"Hi, babe!" sapa seorang pemuda, ia duduk di kursi sebelah Ana. Membuat gadis itu tersenyum kecil saat mengenali dia.

"Oh, hai. Jordi?" tanyanya tersenyum manis.

Jordi membelalak kaget, gadis itu mengenali dia, namun tidak sebaliknya. "Kenal gue?"

Gadis itu mengangguk mantap. "Siapa yang enggak kenal lo? Hey, si most wanted SMA Angkasa sangat terkenal di Jakarta. Playboy kelas atas." Ana bercanda, walau itu memang kenyataan.

Jordi tersenyum malu. "Baru pertama kali ke sini?"

Ana berpikir sejenak. "Iya nih, baru-baru ini."

"Lo mau jadi pacar gue? Lo cantik," kata Jordi terang-terangan seraya menatap Ana intens.

"Of course, why not?" Ana tertawa lucu.

"Oke, berarti hari ini kita udah official." Jordi tersenyum senang, ketampanan wajah miliknya memang tidak pernah gagal memikat gadis mana pun.

"May i kiss your lips?" Jordi menatap bibir mungil Ana nafsu. Ana mengangguk mengiyakan, Jordi mendekati wajah Ana sambil memiringkan kepala.

Aksi kedua pasang manusia itu tak pernah lepas dari penglihatan seorang pemuda beraut datar. Rasanya, kejadian di setiap hari semakin mengasyikan.

Rino berjalan gontai memasuki pintu apartemen yang menggunakan password sangat mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rino berjalan gontai memasuki pintu apartemen yang menggunakan password sangat mudah. Harum alkohol mulai memenuhi penciuman Felix yang terduduk di atas sofa. Pemuda itu terlihat mabuk bersama surai hitam yang terkena percikan air.

Pemuda bule itu menengok ke arah pintu dengan senyuman ambigu. "Puas bang minumnya?"

Rino tertawa kecil. "Menurut lo?"

Rino menjatuhkan diri ke atas sofa sebelah Felix. "Lix, gue lihat sesuatu yang seru."

Felix mematikan siaran televisi menggunakan remote, menatap Rino tertarik. "Apaan?"

Pintu apartemen terbuka, memperlihatkan pemuda yang basah kuyup memasuki area ruang tamu. Keenandra, air hujan membasahi pakaian dan tubuhnya itu.

"Widih, baru balik lo? Abis main lagi?" tanya Felix antusias. Keenan tersenyum miring, melepaskan sepatu.

"Ken, si Jordi ada di bar tadi," kata Rino senang. "Dia cium cewek itu," lanjutnya blak-blakan, mungkin karena pengaruh alkohol.

Keenan melebarkan senyumnya mendengar lontaran kalimat Rino. "Gue rasa tuh cewek emang harus dapet hukuman biar kapok."

Rino menaikkan kaki ke atas meja keca depannya. "Dianterin juga pake mobil. Tadi gue liat pas pulang dari bar."

Felix terlihat heran. "Serius lo, Bang?"

Rino mengangguk lemah, kepalanya terasa berat ingin dibawa tidur. "Ganti baju lo, Ken. Keburu masuk angin." Rino memejamkan mata.

" Rino memejamkan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continue..
Apdet malem2 ada yang baca? Keknya si gaada 😭🙏

Beri vote kalo suka part ini!!Thanks ♡

Hidden Secret StraykidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang