4.0 denial phase

22 1 0
                                    

"iya mba seben- .."

"Loh , mas jadinya datang" Adra sebenernya sangat mengharapkan  itu , dan itu benar benar terjadi

Suaminya , masih memakai baju kerja berdiri diambang area dapur , namun Adra melihat kekesalan di mata Syafiq, rahangnya juga mengeras.

"Mas mau minum apa? Jus atau es buah? Biar segar siang siang" pertanyaan itu otomatis keluar dari mulutnya , ia menghampiri Syafiq sambil menawarkan minuman.

Ia menyodorkan tangannya untuk Salim , namun dia urungkan karena tangannya masih menggunakan sarung tangan untuk mencuci piring

"Sebentar ya mas" ia lalu melepaskannya

Namun alih alih tangannya berpadu dengan tangan Syafiq untuk Salim , yang ia dapat malah tangannya digenggam lalu Syafiq menariknya secara paksa

"Ayo kita pulang saja dra"

"Loh kenapa mas?" Tanya Adra kebingungan

Syafiq sigap melepas simpul tali celemek dan Adra pun yang masih bingung langsung mengeluarkan tali celemek yg menggantung di lehernya

"Ada apa mas kok pulang?" Tangan Adra terus digenggam oleh Syafiq yang berjalan ke arah luar

"Mau kemana Syaf?" Tanya seorang

"Mau pulang mas" jawab nya dingin

Syafiq sedang menahan emosinya , dia tidak ingin meledak di sini

"Kok pulang ? Saya belum minta buatkan kopi sama istri mu loh , kopi buatan Adra enak sekali Syaf ,  enak sekali jadi kamu , punya istri yang benar benar ibu rumah tangga" ucap seorang itu diakhiri dengan tawa yang disambut tawa lagi dengan yang lain
Dan itu mengenai sumbu nya.

"Mas memang belum menikah jadi tidak punya istri yang bisa dibawa ke sini kan? " Sungjin tersenyum miring seraya melontarkan kalimat itu

Lalu melanjutkan
"Tapi mas masih punya tangan bukan?"

Sepupu Syafiq langsung membeku , orang orang disekitar nya juga langsung terkejut dengan jawaban Syafiq

Adra yang sedetik sebelumnya tersenyum malu karena disebut istri Syafiq dan dipuji atas kopi nya , langsung terbelalak dengan jawaban ketus Syafiq , yang ada dibenaknya sekarang adalah Syafiq sedang marah

"Syaf Syaf , kenapa marah sampai segitunya , kamu tidak sadar ya istri mu menikahimu ya cuman karena dia tau harta keluarga kita Syaf?" Balas sepupu Syafiq yang juga merasa tertusuk dengan kata kata Syafiq

"Saya tau betul Syaf, perjodohan kalian ini landasan nya apa"  lanjutnya

Syafiq yang tadinya berniat untuk tidak menghiraukan respon apapun dan langsung akan meninggalkan tempat itu pun akhirnya terdiam ditempat

Ia melihat ke arah Adra di sampingnya

Adra tersenyum , namun ia tertunduk ,  genggaman nya semakin kuat , seperti menahan sesuatu di dalam sana .

Saat ia mendongak dan matanya bertemu dengan Syafiq ,senyumnya melebar .

bahkan saat semua orang di ruangan itu memandangnya sebagai benalu di keluarga ini , ia tetap memamerkan senyum indahnya ke Syafiq , seperti memberi tahu bahwa dia sangat baik baik saja

Dan Syafiq , mata Adra membuat hatinya bergetar , seperti mengisyaratkan bahwa ada luka yang sedang ia sembunyikan.

Karena ia tahu betul , istrinya tidak memanfaatkan harta nya sekalipun , dan fakta bahwa Adra tetap diam walau sudah dihina didepan banyak orang , membuat Syafiq merasa ingin

The "desperate love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang