Satu bulan yang lalu..
Jeongguk hancur, sehancur-hancurnya. Ketika ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, istrinya Jeon Sana tengah bercumbu dengan seorang pria yang tak lain dan tak bukan adalah CEO sekaligus pemilik Kim Enterprise.
Jeongguk kebetulan harus menemui klien di Hotel, tetapi ia malah memergoki istrinya tengah berselingkuh dengan pria lain. Sungguh, sebuah kejutan baginya. Dan dengan bodohnya, Jeongguk hanya diam sembari mengepalkan tangan. Tak menyangka, niat awalnya ingin ke kamar mandi karena ingin membersihkan noda yang ditumpahkan salah satu pelayan Hotel, malah membuatnya bertemu dengan istrinya dan selingkuhannya tengah bermesraan di kamar mandi. Jeongguk hampir saja masuk, tapi begitu melihat mereka berdua, dia memilih untuk pergi dari sana.
Dia membatalkan meeting bersama klien nya. Persetan. Dia tak peduli jika disebut sebagai CEO yang buruk. Sana telah menghancurkan hatinya. Padahal selama tiga tahun terakhir sejak pernikahan, Jeongguk sangatlah mencintainya. Dia bahkan menahan semua hawa nafsunya. Tak pernah sekalipun ia berpaling dari istrinya sendiri. Namun takdir berkata lain. Disaat ia mencintai istrinya dengan tulus, justru istrinya lah yang mengkhianati cintanya.
Jeongguk mengendarai mobilnya seperti orang kesetanan. Tak peduli pada Mingyu yang ia tinggalkan di Hotel bersama dengan klien yang sebelumnya mengajak dirinya untuk meeting dan mengajukan kerja sama.
Jeongguk berkendara tak tentu arah. Ia tak tahu dimana tujuannya selama ini. Hingga akhirnya mobil hitam mewah itu berhenti di sebuah Club malam ternama di Seoul. Dia langsung masuk, duduk di dekat meja bartender dan memesan vodka.
Ternyata, di sebelahnya juga ada seorang wanita yang sama hancurnya. Dia tengah meneguk tequila. Dia meminumnya sambil menangis sesenggukan. Jeongguk miris melihatnya, sungguh. Dia seperti seorang gadis yang sedang patah hati. Dan tebakannya itu memang kelewat benar, asal dia tahu.
"Ya! Berikan aku satu gelas lagi!" Teriak wanita bermata tajam dan tubuh yang mungil itu.
"Nyonya, anda belum membayar lima gelas yang sebelumnya. Dan bahkan anda sudah mabuk." Sahut bartender yang melayaninya.
"A-aku akan bayar.. berikan aku segelas lagi.. aku membutuhkannya."
Bartender itu hanya menghela nafasnya kasar lalu menyiapkan segelas tequila lagi untuk wanita itu. Jeongguk hanya geleng-geleng kepala saja melihatnya. Tak lama, vodka miliknya pun sudah siap. Dan langsung ia teguk sampai habis begitu saja. Membuat tenggorokannya terasa panas.
"Lagi," ucap Jeongguk. Dan diangguki sang bartender.
Jeongguk menoleh pada wanita di sebelahnya. Dia benar-benar sudah mabuk. Lihatlah, bahkan wanita itu mau melepas kardigan yang ia pakai. Dan didalam kardigan itu, Jeongguk bisa melihat dengan jelas kalau wanita itu hanya memakai tank top saja.
Saat wanita itu melepaskan kardigannya, Jeongguk meneguk saliva nya dengan susah payah. Jeongguk akui, tubuhnya memang cukup seksi. Membuat beberapa orang melirik padanya, entah itu karena berpikir wanita ini tidak waras, atau karena berpikir dia adalah wanita paling seksi yang pernah mereka lihat. Seperti yang Jeongguk pikirkan tentang wanita itu saat ini. Jeongguk berpikir, wanita itu cukup seksi dan sepertinya minta digagahi.
Sial.
"Nyonya, kau sudah mabuk. Berhenti dan telpon keluargamu atau- kau sudah menikah? Maka telpon suamimu. Kau kelihatannya bukan peminum yang baik, kau mudah mabuk." Jeongguk mengajak wanita itu berbicara. Sambil memakaikan kembali kardigan milik wanita itu asal.
"Aku.. punya suami." Wanita itu memberi jeda pada kalimatnya. Lalu ia tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Oke, ini efek mabuk dan betapa kecewanya dia saat ini. "Tapi dia berselingkuh di belakangku. Aku baru tahu beberapa jam yang lalu. Saat aku pergi ke Hotel untuk menyiapkan surprise untuk ulang tahun suamiku lusa, tapi aku malah melihatnya sedang makan malam bersama seorang wanita. Dan saat aku memaksa resepsionis itu untuk buka mulut, dia bilang kalau mereka memesan sebuah kamar disana untuk tiga hari kedepan."
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MINE ✔️
Short Story[ END ] "Jangan lemah. Jika mereka bisa berselingkuh, kenapa kita tidak bisa? Bukankah itu menjadi adil?" warn : 21+ , mature content . . . . . Since : November 2021 Published : 25 Juni 2022 Finish : 30 Juli 2022