𝐍oxious - 0.00

7.7K 696 154
                                    

00. PROLOGUE

 PROLOGUE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurora meremas ponselnya saat membaca highlight website resmi sekolah. Lagi-lagi, topik tentang kasus yang sama. Kasus yang membuat gempar sekolah. Lagipula, sekolah mana yang tak akan gempar jika terjadi aksi kriminal di dalam lingkungannya? Aksi kriminal yang bukan sembarang aksi kriminal.

Pernahkah kamu membayangkan di sekolahmu akan ditemukan mayat bersimbah darah? Mayat yang sangat jelas terlihat sebagai korban pembunuhan?

Aurora tahu, hidupnya gelap dan tak seindah orang lain. Tetapi Aurora tak pernah membayangkan salah satu imbas kegelapan itu akan terjadi di sekolahnya.

Kegelapan yang berasal dari orang-orang sekitarnya, terutama dia.

Dia yang Aurora tahu memang gila. Tetapi, Aurora tak pernah berpikir, bahwa dia akan segila itu. Membunuh dan meninggalkan jejak. Jejak yang berhasil menarik beberapa nama menjadi saksi, menjadi orang-orang yang dicurigai terlibat.

"Bodoh."

Suara rendah itu berhasil membuat Aurora tersentak. Gadis itu seketika menoleh pada sosok yang duduk di sampingnya.

"Padahal kan sudah aku kasih petunjuk," lanjut cowok itu masih dengan menatap layar ponsel Aurora. "Bukan begitu, Cherry?" Kepala cowok itu tertoleh dengan senyum miring terpatri di bibirnya.

Aurora mengalihkan tatapannya. Manik abu-abu itu menatap layar ponselnya yang masih menampilkan artikel kasus pembunuhan itu.

Jika menelisik ke waktu sebelum-sebelumnya, akan ditemukan banyak kejadian lainnya. Kejadian-kejadian yang membuat Aurora terkadang berharap kehidupannya ini adalah sebuah mimpi buruk semata.

"Kapan?" Tatapan itu berubah kosong. "Kapan kamu berhenti?" tanya Aurora lirih.

Geanno mendengus. Cowok itu mengeluarkan sebungkus rokok dan pemantiknya. "Kapan?" Geanno bertanya ulang seraya mengeluarkan sebatang rokok. "Tanya sama diri kamu sendiri."

Cowok itu menyelipkan rokok itu di sela bibirnya lalu mulai membakar ujungnya. Tak lama kepulan asap keluar dari bibir tipisnya, memenuhi atmosfer sebelum perlahan menghilang. Rokok memang seperti racun, tapi sensasinya terasa candu.

"Kapan itu tergantung kamu." Geanno menolehkan kepalanya pada Aurora. "Jangan pura-pura lupa, Cherry. Ingat dosa kamu sendiri."

Aurora menatap Geanno yang sudah kembali menghisap batang rokoknya. "Kamu ngomong seolah semua salah aku. Terus, gimana sama kamu?"

Geanno terdiam, sebelum kemudian terkekeh yang terdengar begitu sinis. Manik segelap malamnya itu menyorot dingin Aurora. "I give you two options in case you forgot. Dan kamu sendiri yang milih semua ini."

Aurora menggigit bibir bawahnya. Ia tak pernah memilih untuk berada dalam lingkaran tak kasat mata Geanno. Ia tak pernah memilih ikut gila dalam semua kegilaan Geanno.

"Jadi, nikmati semua ini."

Menikmati? Apa yang harus dinikmati jika mentalmu dipermainkan?

Aurora menarik tubuhnya mundur saat Geanno mencondongkan tubuhnya. Gadis itu memejamkan mata saat dagunya dicengkeram cowok itu.

Cengkraman itu kian kuat, membuat Aurora meringis kecil. Gadis itu membuka matanya, membalas tatapan dingin Geanno. Manik abu-abunya memerhatikan cowok itu yang sedang menghisap rokok yang berada di selipan jari kirinya.

Jari telunjuk Geanno mengusap permukaan bibir Aurora. Sebelum menyusup dan memaksa gadis itu membuka bibirnya. Tanpa sepatah kata Geanno kemudian menyatukan bibirnya pada Aurora. Asap rokok yang masih berada di dalam mulutnya lantas beralih ke dalam mulut Aurora membuat gadis itu seketika terbatuk.

Bukannya merasa bersalah. Cowok itu justru terkekeh.

"Listen, Baby. I said, what you want, then I will make it come true."

Apa yang kamu mau, maka aku akan mewujudkannya.

Terdengar romantis? Namun, justru kalimat itu adalah awal dari segala neraka Aurora.


to be continued

a/n:

Untuk kesekian kalinya aku rombak. Aduh labil banget, heran. But, alur pokoknya tetep sama nanti.

Bismillah, bisa nyelesain ini cerita.

Bismillah, bisa nyelesain ini cerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Purworejo, 18 Maret 2022
agsstna_

𝐍𝐎𝐗𝐈𝐎𝐔𝐒 : GeannoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang