Bab 1

5 1 0
                                    

di tengah hari super panas dipertengahan bulan Agustus. ratusan mahasiswa berbaris rapi dilapangan. tak ada yang berani mengeluh soal panasnya maupun atribut aneh yang saat ini mereka kenakan. yang mereka lakukan hanya diam berdiri dan mendengarkan orasi kadang omelan omelan tak penting bagi sebaian orang. entah alam memang sudah mereka ajak kerja sama atau bagaimana, tak ada tanda tanda awan mendekat menutupi matahari. terhitung 4 jam mereka ditengah tengah lapangan bercengkrama dengan panas. keringat sudah bercucuran bercampur debu yang berasal dari hentakan kaki sewaktu ratusan mahasiswa berjalan.
mereka adalah mahasiswa baru fakultas teknik Universitas Islam Surakarta, memang sudah tak asing lagi jika orientasi bagi mahasiswa Teknik terhitung sebagai orientasi paling ketat dan kejam. bagi mahasiswa laki laki diharuskan berkepala plontos dan bagi mahasiswi tidak ada tuntutan penampilan khusus namun wajib memakai rok hitam tidak ketat dan berjilbab bagi mahasiswa muslim. meski pada nyatanya fakultas teknik memang selalu di dominasi oleh mahasiswa laki laki. dengan presentase mencapai 85%. 

Bagi seorang Aresta Dewangga Masuk ke Fakultas Teknik Terkhusus Teknik Kimia maupun Teknik Pertambangan adalah tujuan yang harus Seorang Dewa lakukan. meski harus bersitegang dengan ayahnya, nyatanya tekad Dewa masih bulat masuk di Jurusan ini.

"dek Dasinya mana ?" tanya Tim kedisiplinan yang entah dari mana datangnya sudah berada disamping Dewa. tapi pertanyaan itu jelas bukan di tujukan kepada Dewa. tapi pada seorang mahasiswa yang berdiri disampingnya.

"maaf Lupa kak" jawab Mahasiswa tersebut tanpa ada ketakutan

"Lupa ?? kenapa bisa lupa ?, PMK mu apa nggak ngingetin ?" desak Timdis

"siap, mengingatkan kak, tapi saya baru buka Hp pagi tadi dan ingat Dasi saya ternyata ketinggalan di rumah" jawab Mahasiswa itu lagi

"Siapa Nama kamu ?" Tanya Timdis dengan nada sedikit membentak namun Tegas

"Siap, nama Saya Tubagus Wijaya, dipanggil Bagus kak" jawab Mahasiswa yang bernama Bagus itu.

"Maju ke depan kamu baris menghadap Ke timur" Perintah Mutlak yang tak bisa dibantahkan.

hari sudah se siang ini dan masih ada saja 1, 2 orang yang lolos dari pemeriksaan atribut pagi tadi.

"tadi dia pake dasi kok sebenarnya, cuma di kasih sama mahasiswa cewek fakultas lain, pacarnya" ujar seseorang yang tiba tiba berdiri di samping Dewa

"ohh" jawab dewa tak tertarik

bisa bisanya mahasiswa bernama Bagus itu rela menerima hukuman dan bentakan tegas dari Panitia hanya demi seorang pacar. pikir Dewa.

"siapa lagi yang atributnya tidak lengkap, silahkan maju kedepan" kali ini seorang laki laki yang berpangkat Gubernur Bem Fakultas Teknik mengambil alih atensi seluruh mahasiswa. tidak ada nada garang dan kesan membentak disana, namun cukup Tegas untuk memberi orang orang kurang disiplin merasa bersalah dan berbondong bondong maju kedepan, Timdispun juga ikut keliling mengecek satu persatu mahasiswa. meneliti masih ada atau tidak mahasiswa yang bandel dan tak jujur.

dirasa pemeriksaan sudah selesai. dan ada lebih dari 10 wajah wajah baru yang maju kedepan dengan kasus hampir sama. kehilangan pita yang harusnya di ikat di bahu masing masing, karena padatnya kegiatan tanpa sadar pita tersebut jatuh dan membuat mereka berakhir disini.

"Nama gue Panca, dari Tangerang" seseorang yang tadi mengajak bicara Dewa memperkenalkan diri .

"Gue Dewa, sama dari Tangerang juga" jawab Dewa.

"gue tau kok, juara OSN Fisika kan ? kok bisa disini ? gak ke UI atau ITB ?" Tanya Panca

"hembb, gapapa" jawaban dingin Dewa jelas menandakan kalau dirinya tak ingin ada orang yang mencari tau tentang dirinya. dan hal tersebut hanya di tanggapi Panca dengan Kata "oke" dan mereka kembali fokus pada Timdis dan Gubernur Bem yang mulai mewawancarai satu per satu mahasiswa kurang disiplin.

"saya harap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, ini sudah hari ke 2 kalian orientasi Fakultas tapi masih ada saja mahasiswa yang tidak mematuhi aturan yang sudah dibuat. ada yang beralasan lupa, hilang bahkan ada yang bilang tidak tau" Ujar Aditya Susilo sang Gubernur Bem fakultas Teknik Periode 2019, berasal dari program Study Teknik Sipil.

"Apa kalian sebagai teman tidak saling mengingatkan satu sama lain ?, teman sekelompoknya, apa tidak ada yang mengingatkan ? PMK ? dimana jiwa solidaritas kalian, dimana Korsa yang kalian ucapkan, kalau sesama teman saja tidak bisa salinh mengingatkan" tambah Aditya.

"saya berharap ini terakhir kalinya, ada  mahasiswa tidak disiplin yang maju kedepan, besok hari terakhir dan mulai hari ini untuk hal apapun jangan apatis terhadap teman sendiri, jangan bersikap individualisme, tunjukan kerjasama dan kekompakan kalian." Aditya makin menggebu gebu

"setelah ini akan ada materi di dalam ruangan, sekita 10 menit lagi kalian bisa persiapkan dir..." ucapan Aditya tiba tiba terjeda oleh suatu hal yang teramat mengejutkan terjadi tepat didepannya.

Seorang Mahasiswi yang jelas bukan dari Fakultas Teknik tiba tiba berlari menuju tengah lapangan dan membuat kehobohan yang luar biasa. mahasiswi tersebut mencium tepat dibibir seorang Dewa, mahasiswa Teknik Industri didepan Gubernur Bem Fakultas Teknik dan di saksikan oleh Ratusan Mahasiswa baru dan para panitia.

Belum sempat Dewa sadar dengan keterkejutannya, mahasiswi tersebut mundur    dan menatap dirinya nanar

"Huaaaa Ciuman Pertama Olive udah diambil" tiba tiba Mahasiswi tersebut terduduk dan menangis tersedu sedu.
.
.
.
.

KISS KOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang