sebulan setelah kejadian menggemparkan di Lapangan pasca sarjana di hari orientasi mahasiswa, Olivia mulai bisa menjalani kehidupan normalnya sebagai mahasiswa pendidikan biologi. Desi, Olivia, Almira serta mahasiswa yang telah Olivia Cium mendapatkan sanksi berat berupa surat peringatan dari masing masing jurusan dan sidang introgasi yang di lakukan Bem Universitas kepada mereka. meski begitu hubungan Olivia dengan Desi tak lantas membaik, Olivia menyalahkan Desi yang memberikannya hukuman Sembrono sedangkan Desi menyalahkan Olivia karna kebodohan Olivia yang langsung manut pada ancaman desi. entah siapa yang lebih salah tapi Olivia jelas tidak mau memikirkannya terlalu dalam. Yang justru mengganggu pikirannya beberapa hari ini adalah Mahasiswa ganteng yang telah dia Cium, mereka tak sempat berkenalan setelah insiden tersebut maupun setelah Sidang introgasi. bukan, bukan tak sempat berkenalan tapi Laki laki itu tak mau bertegur sapa ataupun membalas kata kata Olivia yang sibuk mengajaknya bicara.
"A..aku Olivia salam Kenal" ujar Olivia setelah mereka semua keluar dari Ruang sekretariat Bem Universitas.
laki laki tersebut hanya sesaat melirik Olivia kemudian melanjutkan jalannya.
"a..aku benar benar minta maaf soal kejadian tadi, aku sudah menjelaskannya kan di dalam, i..ini buka sepenuhnya salahku" Olivia berlari dan mencegat Dewa dengan setengah berani menatap iris pemuda itu.
"Na..nama kamu siapa ?, ki ...kita belum berkenalan" tanya Olivia gugup mendapatkan tatapan tajam Dewa
"dan lo berani nyium orang yang belum lo kenal" tanya dewa tajam
Olivia mengkerut malu penuh rasa bersalah. hal itu dimanfaatkan Dewa untuk pergi dari hadapan gadis itu.
"t..tunggu, akukan udah minta maaf" Cegah Olivia yang tak mendapat respon lagi dari Dewa karna pemuda itu telah jauh.
****
"masih kepikiran sama Cowok itu ?" tanya Flo teman OliviaOlivia hanya mengangguk malas, sepagi ini dan Olivia kembali memikirkan Dewa, Mahasiswa ganteng dari fakultas teknik yang dia beri ciuman pertamanya.
"kenapa gak cari ig nya sih ?" tanya Flo
"namanya aja gak tau, aku cuma tau namanya Dewa, yang namanya Dewa di fakultas teknik berapa banyak, ya kali aku Dm mereka satu satu " keluh Olivia
Flo yang setiap hari di suguhi wajah cemberut Olivia mulai jengah dan membiarkan Olivia dengan rasa penasarannya pada sosok Dewa tersebut.
"atau aku cari ke Fakultas nya aja ya" usul Olivia membuat Flo melotot tak percaya
"lo gila, lo gak tau setenar apa lo di fakultas teknik, gak deh jangan macem macem, cukup sekali aja lo bikin malu gak ada pengulangan" tolak Flo pada ide Gila Olivia
"tapi aku gak bisa terima gitu aja, dia udah ambil First kiss aku, dia harus tanggung jawab, pokoknya dia harus jadi suami Oliv" ujar Oliv menggebu gebu dan langsung mendapatkan perhatian dari seisi kelas
"anjg lo gila, mana ada korban harus tanggung jawab" Flo makin tak percaya pada sikap Olivia
"tapi aku juga korban, aku udah nyimpen ciuman pertama ini selama 18 tahun buat suami ku dan diambil gitu aja.. pokoknya aku gak terima" kekeh Olivia
"ya lo, bisa bisanya manut perintah si Desi, hukuman gak rasional kayak gitu tuh gak boleh diturutin, itu udah termasuk tindakan sewenang-wenang dan bisa dituntut" ujar Flo menyuarakan pendapatnya
"kan aku diancem suruh bersiahin WC 3 gedung lagu" bela Oliv
"bego mah, bego aja" ejek Flo frontal.
Florensia memang terkenal sebagai frontal dalam menyuarakan pendapatnya, saat tau kasus yang menimpa Olivia, Flo dengan lantang menentang tindakan semena mena dalam masa orientasi yang dilakukan Desi tersebut. meskipun sudah diberi sanksi tegas Flo tetap menuntut pada pihak panitia agar kejadian serupa tak terulang. Flo juga ikut mendampingi Olivia bersama Wulan selaku PMK untuk menyelesaikan masalah tersebut. hingga dari kejadian tersebut Flo dan Oliv jadi semakin dekat, ditambah mereka ber 2 memang dari kelas dan prodi yang sama.
"jarak fakultas Teknik sama Fakultas Pendidikan jauh banget, gimana bisa ketemu kalo gini caranya" gumam Oliv
Flo melirik Oliv yang berpangku tangan meratapi nasibnya. Jatuh cinta pada ciuman pertama dengan laki laki yang mungkin saja membencinya pastilah bukan hal yang mudah.
"udahlah mungkin emang gak jodoh lu" sela Flo
"harus jodoh lah, gak mau tau pokoknya harus jodoh"
flo menghela napas malas menanggapi. tekad Olivia sepertinya memang terlalu bulat, di nasihati seperti apapun susah sekali goyahnya.
akhirnya Florensia membiarkan teman super ajaibnya tersebut dan memilih fokus pada ponselnya. kuliah jam 7 dengan keadaan perut kosong bukan situasi yang tepat untuk membantu lily dengan segala urusan percintaannya.
.
.
Fakultas TeknikDewa dengan santai menaiki tangga menuju lantai 4 gedung fakultas teknik. hari ini dia ada jadwal kelas pagi berturut-turut hingga siang nanti. disepanjang jalannya menuju lantai 4 banyak lirikan dan bisikan mengganggu yang ia terima dari sebulan lalu. setelah kejadian super memalukan itu masih ada beberapa mahasiswa kepo yang menggosipkan dirinya terutama mahasiswa perempuan entah sejurusan atau tidak dengan dirinya.
"yang kemarin dicium itu kan, ganteng banget ihhh" seorang perempuan berbisik pada gerombolan teman temannya setelah Dewa melewati mereka.
"ganteng Gilaa, mirip personel Boygrup Korea, tau gitu gue aja yang nyium dia kemaren" jawab teman Perempuan yang lain
"dih, mendingan gue aja dari pada Lo, tripleks" perdebatan mulai terjadi setelah itu.
Dewa tak lantas peduli dan melanjutkan jalannya, lagi pula mau secantik apapun mereka Dewa tak akan mau melakukan hal memalukan tersebut secara sadar. dia tidak segila itu.
"gak usah dipikirin, mereka cuma gak terima aja Cowok paling ganteng seangkatan di cium sama cewek gak jelas" ujar Panca, mahasiswa yang berkenalan dengan dewa sebelum insiden memalukan minggu kemarin. diketahui Panca ternyata satu jurusan bahkan satu kelas dengan Dewa, untuk alasan itulah mereka menjadi dekat sekarang.
"gue gak peduli" jawab Dewa dingin
"masih pagi loh Wa, udah dingin aja suhu lo" celetuk Panca yang mendapat lirikan sinis dari Dewa. nyatanya panca hanya cowok tengil yang suka sekali berbuat jail, gara gara panca juga popularitas Dewa makin naik berkali kali lipat. karna tiap laki laki itu berbuat keabsurdan di kelas Dewa pasti diseretnya juga. meski begitu Dewa tak lantas peduli, Dasarnya Dewa memang tak terlalu suka jadi pusat perhatian. dia tak ingin ranah pribadinya menjadi perhatian banyak orang, apalagi orang tersebut asing baginya. sudah cukup kejadian sebulan yang lalu mengusik ketenangannya. tidak ada kali ke dua atau yang lainnya. beruntung Fakultas Teknik dan Fakultas Pendidikan berada berjauhan dan di kawasan kampus yang berbeda. Fakultas Pendidikan berada dikampus 1 dan fakultas teknik di kampus 2. kemungkinan kecil bagi Dewa dan Olivia bisa bertemu lagi, dan semoga jangan pernah hanya itu harapan Dewa.
"btw Lo sekarang masih di kos yang lama ?" tanya panca
"iya belom nemu Kos baru yang cocok " jawab Dewa
"seminggu lagi emang cukup buat pindahan ? lo bilang itu kos bentar lagi dijual ?" tanya Panca lagi
"cukup lah barang gue gak seberapa banyak" Jawab Dewa lagi
sudah 2 bulan ini Dewa menempati Kos kusus laki laki yang jaraknya tak jauh dari Kampus, kos dengan fasilitas sederhana dengan kamar mandi luar jadi pilihan Dewa untuk hidup mandiri di kota ini. Namun seminggu yang lalu Ibu darmi selaku Ibu kos memberi kabar bahwa bulan Seluruh Penghuni Kos harus pindah karena Kos akan dijual dan dialih fungsikan menjadi Ruko. karna alasan itulah beberapa hari ini Dewa sibuk mencari kos ditempat lain, namun di daerah dekat kampus kebanyakan sudah penuh dari bulan lalu.
"mending lo tinggal dirumah gue, gue cuma ber 2 kok sama abang gue" usul Panca
"gak lah, gue males ngerepotin Orang" tolak Dewa
"kayak apaan aja deh lo"
Mereka menghentikan obrolan saat sudah memasuki ruang Kelas, masih cukup lenggang karna ini memang masih pagi, Dewa dan Panca memilih Bangku bagian belakang, alasannya Dewa termasuk mahasiswa yang tinggi dan memiliki punggung yang lebar postur tersebut tentu sangat mengganggu mahasiswa lain dibelakang. Sedangkan Panca, dia ingin tidur dibelakang tanpa ketahuan.
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS KOS
RandomBagi Aresta Dewangga Olivia adalah kesialan Luar biasa dalam hidupnya. seorang gadis yang berani mempermalukan dirinya di masa orientasi mahasiswa, membuatnya menjadi bahan ledekan dan gunjingan di sepanjang masa kuliah. Olivia nama yang akan selalu...