Satu

3K 312 32
                                    

Drew Carrington berdiri jenuh di tengah-tengah keramaian pesta dansa Madame Gerritsen, tak memedulikan gadis-gadis bangsawan yang mencuri pandang ke arahnya dan menolak mereka yang mengajaknya untuk berkenalan dan berdansa.

Bukannya Drew sombong, ia hanya tidak tertarik. Belakangan hari ini kepalanya dipenuhi oleh tugas-tugas yang harus ia selesaikan sebagai seorang Earl dan tugas-tugas itu merenggut hasrat Drew untuk bercinta. Jika saja bukan karena Madame Gerritsen, Bibinya, Drew pasti tidak akan menghadiri pesta dansa ini di tengah-tengah kesibukannya.

Meneguk cairan merah yang ada di gelasnya hingga tandas, Drew hendak meninggalkan pesta namun sayang sang Bibi menyadarinya dan menghadang Drew yang hendak pergi tanpa berdansa dengan gadis-gadis yang sedari tadi meliriknya.

"Kau sudah ingin pergi?"

"Bibi aku memiliki banyak pekerjaan"

"Lord Lincoln, aku mengundangmu agar kau bisa menikmati masa mudamu. Coba lihat di sana," Drew melirik seorang gadis berambut pirang yang Bibinya tunjuk, gadis itu menatapnya sambil tersenyum ramah, "Dia adalah anak dari Lord Newcastle, Lady Annaliese Thompson, dia memperhatikanmu sejak tadi mengapa kau tidak mengajaknya berdansa?"

Drew mengalihkan pandangannya dengan jenuh lalu berkata, "Tidak malam ini"

"Oh, kau selalu saja berkata seperti itu!" gerutu Madame Gerritsen yang mulai merasa kesal dengan sikap keponakannya yang kaku dan dingin terhadap wanita, "Kau tahu, ibumu sengaja memaksaku untuk membujukmu menghadiri pesta dansa ini agar aku dapat menemukan gadis yang tepat untuk kau nikahi"

Kedua alis Drew terangkat naik, "Jadi Ibu yang meminta Bibi untuk mengundangku?"

Madame Gerritsen meringis karena ia baru saja menyadari bahwa dia telah membongkar misi kecilnya bersama kakak perempuannya, "Ayolah Drew, jangan salahkan ibumu jika dia ingin melihatmu menikah kau sudah cukup matang untuk berkeluarga" ucap Madame Gerritsen.

Drew mendengus kemudian memijit pelan pelipisnya. Menikah, Drew belum punya rencana untuk menikah dalam waktu dekat. Ia punya segudang pekerjaan untuk diurus dan wanita....oh, mereka hanya dapat membuat Drew bertambah pusing saja!

"Berdansalah satu kali dengan Lady Annaliese baru Bibi akan mengizinkanmu pulang"

Drew memandangi Madame Gerritsen yang sedang membujuknya. Ia tahu jika menolak maka sang Bibi tidak akan membiarkannya pulang sampai pesta dansa ini berakhir, jadi Drew tidak punya pilihan lain selain menuruti keinginan Bibinya. Toh, berdansa dengan Lady Annaliese paling hanya menghabiskan waktu paling lima belas menit saja.

Madame Gerritsen terlihat girang setelah keponakannya mengangguk menyetujui keinginannya. Segera ia bawa Drew untuk menghampiri Lady Annaliese Thompson kemudian Drew dengan sopan menawari gadis bangsawan itu untuk berdansa. Lady Annaliese menerima tawaran Drew dengan malu-malu, ia sambut uluran tangan sang Earl lalu ia biarkan Drew mendekapnya di sepanjang dansa pertama mereka.

Sayangnya, dansa itu tidak semanis yang Annaliese kira karena Drew sangatlah dingin terhadapnya. Lelaki itu sangat cuek, tidak menanggapi dirinya saat Annaliese mengajaknya mengobrol atau bertanya sesuatu.

Di tengah-tengah dansanya bersama Lady Annaliese yang membosankan, Drew tanpa sengaja melihat seorang wanita duduk dan bersenda gurau bersama tiga orang pria bangsawan di salah satu meja. Sesuatu di dalam diri Drew membeku kala matanya bertemu dengan sepasang manik emerald itu. Wanita itu berhenti tertawa dan melemparkan senyum genit kepada Drew, sebuah senyuman yang sialannya membangkitkan hasrat di dalam diri Drew. Hasrat yang selalu berada di bawah kontrol Drew kini tidak dapat ia kendalikan saat ia melihat senyum manis penuh godaan itu.

Sweet Widow Of Mine (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang