Sembilan

1.7K 215 14
                                    

Pria tetaplah pria, makhluk hidup yang paling lemah terhadap godaan wanita dan akan melakukan apa saja demi menuntaskan hasratnya. Karena godaan kecil dari kekasihnya yang manis, Drew Carrington terpaksa harus melupakan janjinya. Lelaki itu tak kuasa menahan gairah yang merayap di tubuhnya saat Sloane mulai menggodanya dengan bermain kata-kata.

Dada Drew bergemuruh mendengar Sloane mengatakan bahwa wanita itu akan melakukan apa saja demi mendapatkan Drew.  Kalimat dari suaranya yang lembut dan manja terus terngiang-ngiang di telinga Drew bagaikan sebuah mantra, Drew mendengar kalimat itu di sepanjang ia mencumbu tubuh Sloane yang lembut dan menggoda.

Sloane sendiri sudah dibuat mabuk kepayang oleh Drew, wanita itu hanya dapat merintih dan menikmati apa yang Drew lakukan pada tubuhnya. Sang Earl menaruh seluruh perhatian pada setiap ciuman dan sentuhan yang ia berikan, ia sangat fokus dan serius di balik tatapan matanya yang sayu. Oh, Sloane tidak bisa mengatakan betapa tampannya lelaki itu, rambut pirang yang nyaris menyentuh bahu, wajahnya yang aristokrat, air mukanya yang garang dan angkuh, juga sepasang matanya yang biru. Drew Carrington benar-benar sempurna, gambaran nyata fantasi liar para wanita.

"You're so beautiful Sloane, your eyes, your smile, your soul. Everything about you is perfect and pure" jemari-jemari kasar itu mengusap lekuk leher Sloane sebelum Drew membawa wajahnya pada ceruk leher sang kekasih yang tercium manis dan menggoda sambil berbisik, "I'm so obsessed with you, sweetheart"

Oh.

Tubuh Sloane yang polos menggeliat resah di bawah kukungan Drew Carrington. Wanita itu tak sabar merasakan sang Earl berada di dalam tubuhnya dan mengguncang dunianya seperti yang pernah Drew lakukan di rumah Madam Gerritsen. Ah, itu adalah percintaan panas yang akan selalu Sloane simpan di dalam memorinya.

"My Lord, please..."  suara Sloane yang pelan dan serak menyapa pendengaran Drew, "Please, i want you so bad"

Untuk yang ke sekian kalinya Drew menggeram sebelum lelaki itu memposisikan dirinya di antara kedua kaki Sloane yang terbuka lebar. Drew sangat suka mendengar Sloane memohon, itu membuatnya juga merasa diinginkan oleh wanita yang ia gila-gilai. Hasrat Drew sudah berkumpul pada pusat gairahnya yang keras sempurna, Sloane dapat merasakan lelaki itu telah berada di pintu masuk celahnya tapi dia tak kunjung memberikan Sloane dorongan dan mengisi rongga Sloane seperti yang wanita itu inginkan.

"My Lord?"

"Please me Sloane, one more time, i want to hear how much you want me to fill you up"

Sloane meneguk ludahnya kasar. Sepasang manik emerald wanita itu terpaku pada jakun Drew yang bergerak naik turun, sang Earl menunggunya, menunggu Sloane memohon kepadanya sekali lagi. Sloane yang sudah terseret jauh ke dalam gairah tanpa berpikir panjang menuruti keinginan sang Earl, sambil membelai otot dada hingga perut Drew yang keras dan terpahat sempurna Sloane berbisik, "Tonight, My Lord, i want you so rough and hard. I want your fingers all over my body and your lips kissing my soul. And when we make love, deep in the night, I want to see the sun and the moon in your eyes, so the next day I'll cry and remember how beautiful we were"

Drew segera membawa dirinya masuk ke dalam tubuh penuh kehangatan itu setelah ia mendengar kata-kata Sloane yang amat indah layaknya puisi pujangga. Keduanya sama-sama terengah di dalam penyatuan. Drew menatap lekat ke dalam mata Sloane yang indah nan sayu, dia dapat melihat kabut gairah menyelimuti manik emerald itu sehingga darahnya berdesir tak sabar ingin meraih puncak kenikmatan bersama Lady Sloane Tavistock.

Sloane terengah saat Drew mulai bergerak. Sang Earl menggenggam erat kedua tangannya di sisi kepala dan mulai bergerak perlahan namun penuh penekanan. Tubuh Sloane yang molek dan tak berdaya bergetar pelan, semut-semut kecil berlarian di telapak kakinya dan kupu-kupu mengepakkan sayap  dengan liar di dalam perutnya.

"I swear to you, My Lady" Drew berbisik di sela-sela bibir mereka yang saling melumat dan menghisap, "I won't stop until your leg shaking and your scream break the silence of the night"

Sloane tak kuasa, ia butuh mendekap sesuatu namun Drew menahan kedua lengannya. Tubuh Sloane yang mulanya berguncang pelan kini semakin cepat mengikuti setiap dorongan Drew Carrington. Desahan, erangan, dan teriakan mereka yang saling beradu memecahkan kesunyian, mengisi kebosanan rembulan yang menyinari bumi sepanjang malam.

Sedang dalam proses penerbitan.

— TBC —

Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!

Sweet Widow Of Mine (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang