Dua

2.6K 308 15
                                    

Drew sudah gila saat ia membawa Lady Sloane Tavistock menyelinap masuk ke dalam kamar tamu Bibinya. Tanpa membuang waktu lama Drew segera mendapatkan janda muda itu telanjang di dalam dekapannya, kehangatan dari tubuh halus Sloane membuat darah Drew berdesir dan tatapan matanya yang indah menghipnotis Drew sehingga Lord Lincoln nyaris gila karena sangat membutuhkannya.

"Apa yang kau lakukan kepadaku Sloane? Aku tidak pernah begitu menginginkan seorang wanita hingga seperti ini sebelumnya" ucap Drew dengan suaranya yang berat dan parau.

Jemari-jemari Sloane yang halus mendarat di pipinya, menghusap rahang Drew lembut sehingga lelaki itu memejamkan mata, "Aku tidak melakukan apa-apa My Lord, aku hanya menunjukkan betapa aku menginginkanmu mengguncang duniaku. Aku ingin merasakan hasratmu yang menggebu-gebu. Aku ingin kau mendesakku dengan kuat dan melihatmu mengerang menyebut namaku. Aku ingin—"

"Astaga Sloane!" sela Drew dengan nafas yang kian memburu, "Aku bersumpah kau akan mendapatkan semua itu sayang! Aku bersumpah!"

Drew kembali mencium bibir Sloane dengan rakus dan dalam. Kedua telapak tangannya yang besar meremas bokong Sloane lalu ia menampar pipi bokong wanita itu sehingga Sloane memekik pelan. Oh, mereka berdua punya kegemaran yang sama, mereka berdua sama-sama menyukai seks yang kasar.

Di antara kedua kaki jenjang Sloane yang terbuka Drew dapat merasakan betapa kerasnya ia karena mendengar kata-kata nakal dan desahan dari bibir jandanya Lord Canterbury. Merasa sudah tidak tahan lagi, Drew menanggalkan celananya dan membiarkan Sloane menikmati pemandangan yang ada.

Sepasang manik emerald itu berkilat penuh gairah, meneriakkan seks dengan begitu kuatnya dan tanpa merasa malu Sloane mengisyaratkan Drew untuk kembali mengurungnya di bawah tubuh besar lelaki itu. Sudut bibir Drew terangkat naik, ini kali pertama ia bertemu dengan seorang wanita bangsawan yang liar di ranjang, seorang wanita bangsawan yang tak malu-malu menunjukkan dan meminta apa yang ia inginkan. Tapi Drew suka sifat Sloane yang liar, wanita itu mampu mengimbangi setiap serangan yang ia berikan sehingga Drew semakin merasa tertantang.

Dikurungnya tubuh Sloane yang mungil lalu ia mulai mengecupi setiap sudut wajah Sloane yang memerah menampung gairah. Nafas wanita itu berhembus halus namun putus-putus. Di bawah telapak tangan Drew, kulitnya terasa lembut tapi juga panas terbakar oleh sengatan dari setiap sentuhan yang Drew berikan.

"Lord Lincoln...."

"Tell me what you want, Sloane? Tell me what you need..."  bisik Drew tepat di telinga Sloane. Tubuh Sloane bergetar halus merasakan sapuan lidah basah Drew di bawah telinganya, lelaki itu menggeram kemudian menggigit lembut daun telinga Sloane.

"You." Sloane melenguh, "I need you, My Sweet Lord..."

Drew mengumpat pelan, dengan desakan yang kuat ia melesak masuk membelah celah Sloane yang sempit sehingga pinggul wanita itu terhentak dan terangkat naik menyambut kehadirannya. Keduanya sama-sama mabuk di dalam penyatuan, Drew kembali mempertemukan bibir mereka sebelum ia bergerak menggempur kerapatan Sloane yang  rapat dan basah.

Sloane terengah-engah, ia menarik bibirnya dari Drew dan menjerit sekeras mungkin merasakan kenikmatan yang menghujani tubuhnya. Mata wanita itu berputar sebelum terpejam. Setetes cairan bening tumpah dari sudut matanya, ia merinding hingga ke tulang tak sanggup menampung kenikmatan yang Lord Lincoln berikan.

Desahan dan jeritan penuh kenikmatan menghiasi kamar tamu Madam Gerritsen malam itu. Tubuh Sloane yang indah bergoyang seirama dengan dorongan Drew yang berantakan. Di dalam genggamannya, Sloane meremas kuat helaian rambut pirang Drew sebagai pertahanan. Dia nyaris datang....sebentar lagi kenikmatan itu akan membawanya terbang bersama lelaki yang sibuk menghentak ke dalam tubuhnya.

Kedua tungkai Sloane yang memeluk pinggul Drew bergetar. Cairan menyembur kaluar dari penyatuan mereka bersama pinggul Sloane yang bergerak tak terkendali. Wanita itu tak bisa mencegahnya, ia mendahului Drew karena tak mampu menahan diri untuk datang lebih lama lagi.

Sesaat Drew memperlambat dorongannya untuk menikmati dinding Sloane yang lunak yang memijatnya kencang. Oh, Drew tidak pernah begitu terobsesi dengan seorang wanita sebelumnya, Lady Sloane Tavistock berhasil membuatnya menginginkan lebih banyak pelepasan padahal pelepasan yang sudah berada di pelupuk mata saja belum ia raih.

Gerakan pinggul Drew kembali pada ritme yang semula, cepat dan kuat, sehingga tanpa butuh waktu yang lama Sloane dapat merasakan pelepasan itu ingin kembali menyerangnya. Ia menarik tubuh Drew untuk ia peluk dengan erat, ia butuh seseorang....seseorang yang dapat menjadi pegangannya agar ia tidak benar-benar hancur karena pencapaian yang Drew berikan.

"Drew...."

Mendengar Sloane mendesahkan namanya Drew tersenyum puas lalu berkata, "You moaning my name, Sloane. Let's see how many times i can get you to do that"

Sloane merintih pelan saat Lord Lincoln memutar tubuhnya dan mengendarainya dari belakang. Kedua tangan Sloane meremas erat bantal yang menyangga kepalanya, Sloane teramat lelah tapi ia tidak bisa menampik bahwa ia menginginkan Lord Lincoln sepanjang malam. Sudah lama wanita itu tidak merasakan kenikmatan yang nyata seperti ini, sudah lama ia tidak berada di bawah kendali hasrat menggebu-gebu seorang lelaki yang perkasa seperti Drew Carrington.

Jadi biarlah....

Biarkan sesaat Lady Sloane Tavistock melupakan jati dirinya dan tenggelam di dalam lautan gairah yang Lord Lincoln ciptakan untuk mereka berdua. Lautan gairah tak bertepi sehingga keduanya sama-sama tak tahu kapan mereka harus berhenti.

— TBC —

Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!

Sweet Widow Of Mine (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang