Tak terasa hari menjelang sore, tak banyak yang dilakukan oleh sepasang pengantin baru ini. Jihyo bosan, sangat bosan hanya merebahkan diri didalam rumah. Tapi tidak dengan laki-laki disebelah nya.
"Mas keluar yuk. Sumpek dirumah terus." Celetuk Jihyo kepada suaminya yang sedang menonton acara televisi
Yang ditanya hanya berdeham sebagai jawaban. Ingin sekali Jihyo mencekik suami nya itu, tapi ia urungkan niatnya.
Jihyo beranjak dari sofa. Mungkin keluar sebentar lebih baik daripada harus didalam rumah terus.
Saat hendak membuka pintu Jihyo terkejut melihat wanita bergigi kelinci didepan rumahnya.
"Loh mba nayeon? Ada apa mba?" tanya Jihyo
"Eh, baru mau ngetok pintu nya hehe. Ini loh aku mau ngundang kamu ke acara ulang tahun. Sekalian kita tambah deket sama tetangga yang lain." kata nayeon sambil tersenyum manis
Jihyo mengangguk semangat, "wahh boleh tuh, nanti aku dateng kok mba. Kalau boleh tau ulang tahun siapa mba nay?"
Nayeon terkekeh, "Nanti juga tau kok, sekalian ajak suami kamu. Bakal ada bapak-bapak komplek juga. Jam 4 oke? aku tunggu loh. Dadah Jihyo" ucap Nayeon melambaikan tangan ke arah Jihyo
Jihyo tersenyum geli sambil membalas lambaian tangan tersebut. Ah, rasanya ia kembali bersemangat karena undangan dari Nayeon tadi.
"Siapa?"
"Astaghfirullah" Jihyo menoleh.
"Siapa tadi?" tanya Yoongi sekali lagi.
"Mba Nayeon. Tetangga sebelah ngundang kita ke acara ulang tahun katanya. Ayo siap-siap, gak enak kalau kita ngga dateng."
Yoongi mengangguk, lalu merengkuh pinggang sang istri untuk masuk kedalam rumah.
••••
"Hahahahaha... Anjir lah. Ngapain segala dirayain sih bang?""Waduh anak gue kalah sih inimah sama lu"
"Ck, gak asik lu pada. Bukan gue yang mau kali, bini gue" sedikit berbisik saat menyebutkan kata "bini gue"
Jawabannya sontak membuat segerombolan para lelaki kembali tertawa terbahak-bahak. Entah humor mereka yang rendah atau memang jawabannya yang terlalu lucu.
"Ini kenapa pada ketawa?"
Seokjin, yang akrab dipanggil Jin itu tersenyum kearah istrinya. "Engga ada apa apa kok yang"
Nayeon mengangguk, ia beralih ke segerombolan lelaki yang sedari tadi seperti menahan tertawa.
"Udah gila ya? Namjoon, Taehyung lu bedua dipanggil istri tuh didalem. Bukannya bantuin malah cengengesan disini. Bang jhope kok momo belum dateng?"
Ya, segerombolan laki-laki— ah ralat segerombolan bapak-bapak itu sebenarnya tak lain adalah sahabat Seokjin dan Nayeon. Entah bagaimana mereka bisa ditakdirkan tinggal di satu komplek yang sama.
"Bentar lagi dateng kok. Lagi siap-siap" kata Jhope
"Oh gitu, ini kenapa masih disini? Bini lu pada ngamuk ntar. Buruan Namjoon, Taehyung!" Nayeon gemas dengan dua laki-laki itu
"Astaga, gue titip chika nay" ujar Namjoon melesat masuk kedalam rumah Nayeon, diikuti Taehyung di belakangnya.
"Gue ikut masuk juga deh kali aja ada yang bisa dibantu" mandiri memang Jhope
"Yang, gausah pake acara sih. Aku kan udah tua ngapain dirayain" bujuk Seokjin kepada istrinya
"Sstt.. udah diem aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA MILIKKU
Conto"Hangat" gumam Jihyo Mendengar itu Yoongi tersenyum. Memberi kecupan dikening istrinya. Menyampirkan helaian rambut yang menghalangi wajah cantik Jihyo. Apapun yang terjadi Jihyo tetap miliknya. Wanita yang telah mengisi seluruh hatinya itu, Yoongi...