#17

1.5K 135 19
                                    

--- Happy Reading ---
--- sorry for typo ---

"Sudah semua? Tidak ada yang tertinggal kan?" tanya Taehyung kepada Jungkook yang masih duduk di ranjang rumah sakit.

Jungkook mengangguk seraya mengusap tangan bekas infusannya. Infusannya memang sudah dilepas dua jam yang lalu namun tangannya masih sakit karena bekas infusan itu membuat tangannya bengkak.

"Apa tanganmu masih sakit?" tanya Taehyung saat menyadari jika Jungkook terus memegangi tangannya.

Jungkook mengangguk. "Hm ... tanganku bengkak di bagian bekas infusan."

"Nanti kompres dengan air hangat agar tanganmu tidak terus-terusan membengkak!" perintah Taehyung yang hanya diangguki oleh gadis itu.

"Ayo!" perintah Taehyung bersiap keluar ruangan.

Jungkook mengangguk lalu turun ranjang rumah sakit dan berjalan menghampiri Taehyung. Keduanya berjalan beriringan keluar dari rumah sakit.

"Sebelum pulang, apa kau ingin sarapan dulu?" tawar Taehyung saat memasuki mobilnya diikuti oleh Jungkook.

Jungkook mengangguk. "Kita belum sarapan karena langsung keluar dari rumah sakit," jawabnya seraya mengelus perutnya, "apa aegy juga lapar?" lanjutnya bertanya kepada sang calon bayi.

Taehyung melirik Jungkook sejenak lalu terkekeh dan kembali fokus pada jalanan di depannya. Tangannya terulur untuk mengelus perut buncit Jungkook membuat gadis itu terkejut saat Taehyung tiba-tiba saja mengelus perut buncitnya.

"Aegy lapar hm? Sebentar ne, kita akan segera ke restoran membeli makanan enak untukmu," ucap pria itu lembut.

Jungkook tersenyum. "Cepatlah Appa, aegy sudah sangat lapar~" ujar Jungkook dengan suara yang menurunkan suara bayi.

"Sabar sayang, kita akan segera sampai," sahut Taehyung tanpa sadar.

Junggkook terdiam mendengar panggilan sayang yang Taehyung lontarkan.

Ia tahu, Taehyung memanggil sayang kepada bayi dalam kandungannya, namun tetap saja hatinya terasa menghangat dan kedua pipinya pun sudah memerah.

"Kita sudah sampai," ujar Taehyung.

"A-ah ... ya!" sahut Jungkook lalu dengan cepat melepas sealbelt-nya dan keluar dari mobil.

Taehyung membukakan pintu untuk Jungkook, mempersilahkan gadis itu untuk masuk lebih dulu ke dalam restoran. Jungkook merasa tersanjung dengan perlakuan manis pria itu. Ia mendudukkan dirinya di sebuah meja yang berhadapan langsung dengan jalanan.

"Pesanlah apapun yang kau mau!" perintah Taehyung menatap Jungkook lembut.

Jungkook mengangguk dan memesan beberapa makanan, begitupun dengan Taehyung. Begitu waiters yang menuliskan pesanan mereka pergi, Jungkook memilih untuk menatap pemandangan jalan di balik kaca.

"Kau sedang melihat apa?" tanya Taehyung menginterupsi lamunan Jungkook.

Jungkook mengalihkan perhatiannya. "Tidak ada, aku hanya memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang."

Tidak berapa lama makanan pesanan mereka datang dan Taehyung sedikit terkejut saat mengetahui jika Jungkook memesan makanan cukup banyak. Ia tidak yakin gadis itu bisa menghabiskan semua makanan yang tersedia di meja mereka.

"Kau yakin bisa menghabiskan semua makanan ini?" tanya Taehyung ragu.

Jungkook mengangguk. "Tentu saja, memangnya kenapa?"

"Tidak. Hanya saja ... aku tidak yakin kau bisa menghabiskan semua makanan ini," jelas Taehyung.

Jungkook menatap Taehyung kesal. "Kau meragukan ku?!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Singularity🔹Taekook gs🔹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang