#4

1K 124 5
                                    

Setelah satu Minggu lebih Yuna dirawat di rumah sakit, wanita itu akhirnya diperbolehkan pulang. Taehyung baru saja kembali setelah mengurus semua administrasi rumah sakit Yuna.

"Akhirnya kau pulang..! Maafkan aku karena jarang menjengukmu, sayang," ujar Taehyung mengecup pucuk kepala Yuna lalu membantu wanita itu turun dari brankar.

"Tidak apa-apa, aku tahu kau pasti sangat sibuk," balas Yuna dengan senyum manis.

Namjoon yang baru saja masuk ke ruangan itu tersenyum. "Kau harus banyak istirahat sampai kondisimu pulih!" perintahnya.

Yuna menoleh lalu tersenyum. "Ne Oppa, aku akan banyak istirahat seperti yang kau bilang!"

Tatapan Namjoon beralih kepada Taehyung. "Jaga Adikku baik-baik, Tae!"

"Tentu, Hyung!" sahut Taehyung lalu mereka pergi dari ruangan itu.

🔹

"Langsung pulang ke rumah atau pergi ke suatu tempat dulu?" tanya Taehyung saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"Langsung ke rumah saja Tae.. ada hal penting yang ingin kubicarakan denganmu," jawab Yuna menyamankan dirinya di jok mobil.

"Kenapa tidak bicara di sini saja?" tanya Taehyung seraya menghidupkan mesin mobil lalu melajukan mobilnya meninggalkan rumah sakit.

"Tidak. Aku ingin membicarakan hal penting ini di rumah saja!" sahut Yuna bersikeras.

"Baiklah.." pasrah Taehyung lalu setelahnya suasananya berubah hening.

Hampir setengah jam mereka akhirnya sampai di rumah yang lebih mirip disebut istana. Taehyung dengan cepat turun dari mobil lalu memutari kap mobil dan membukakan pintu mobil untuk Yuna.

"Silakan, Tuan Putri." Taehyung mengulurkan tangannya ke hadapan Yuna membuat wanita itu tersenyum.

"Terima kasih," ujarnya lalu menyambut tangan Taehyung.

Yuna berjalan memasuki rumahnya sedangkan Taehyung menyusul dari arah belakang. Saat berada di ruang tamu, keduanya mendudukkan diri di sofa dan saling berhadapan.

"Kau ingin membicarakan hal penting apa?" tanya Taehyung membuka pembicaraan karena Yuna terus diam.

"Aku mempunyai permintaan untukmu dan berjanjilah untuk menuruti permintaanku," pinta Yuna.

"Tentu aku akan menurutinya, apapun yang kau minta, aku akan mengabulkannya!" jawab Taehyung tanpa pikir panjang.

"Kau harus berjanji, Tae.."

Taehyung menghela napas. "Baiklah sayang.. aku berjanji," pasrah Taehyung, "jadi apa permintaanmu?" lanjutnya.

"Aku memiliki dua permintaan untukmu tapi kau bisa memilih salah satunya," buka Yuna.

"Baiklah.. apa itu?" tanya Taehyung penasaran.

"Menikahlah lagi dan kau bisa mendapatkan penerus atau carilah wanita yang mau menyewakan rahimnya untuk mengandung penerusmu."

Senyum Taehyung seketika hilang digantikan oleh raut wajah keterkejutan pria itu. "Kau gila?!" ujar Taehyung menaikkan suaranya.

"Ya Tae.. aku memang gila! Tapi ini semua demi kebaikanmu, terutama demi kebaikan keluarga kita! Jika kau tidak menikah lagi atau menemukan wanita yang ingin menyewakan rahimnya untuk mengandung anakmu, kita tidak akan mempunyai penerus!" jelasnya.

"Tapi-"

"Tae.. aku sudah tidak punya rahim lagi, rahimku diangkat.. jika tidak dengan kedua cara itu, kita tidak akan mempunyai seorang anak!" potong Yuna cepat membuat Taehyung terdiam.

"Kau sudah berjanji akan menuruti permintaanku! Pilih salah satu di antara keduanya!" Perintahnya dengan bulat.

"Aku butuh waktu," balas Taehyung.

Yuna mengangguk. "Baiklah, tapi aku tidak mempunyai banyak waktu untuk menunggu jawabanmu.. besok, kau harus beri tahu pilihanmu!" ujarnya.

Taehyung menghela napas. "Baiklah.. aku akan mengatakan pilihanku, besok," balasnya.

Yuna tersenyum lalu menyadarkan kepalanya pada bahu Taehyung. "Maaf sudah membuatmu beberapa dalam pilihan sulit dan maafkan aku karena tidak bisa memberikan keturunan untukmu," ujarnya lalu setetes air mata lolos dari sudut matanya.

Taehyung mengubah posisinya menjadi menghadap Yuna lalu menangkup wajah cantik wanita itu dan mengecup bibirnya sekilas. "Hei, ini bukan salahmu.. aku sudah bilang, keselamatanmu jauh lebih penting dibanding yang lain.. dan besok kita akan menemukan jalan keluarnya!"

Yuna tersenyum lalu mengangguk. "Terima kasih Tae, sudah mau menuruti permintaan egoisku," ucapnya.

🔹

Taehyung menatap langit yang mulai terang karena matahari mulai terbit di timur sana. Selama semalaman, pria itu tidak tidur karena memikirkan dua pilihan yang diberikan oleh Yuna.

Tiba-tiba saja sepasang tangan melingkari perutnya membuat Taehyung tersenyum saat mengenali bau orang yang memeluknya.

"Kau semalaman tidak tidur karena memikirkan permintaanku?" tanya Yuna menyenderkan kepalanya pada bahu lebar sang suami.

"Begitulah," jawab Taehyung seadanya.

"Maafkan aku sudah membebankan semuanya kepadamu," ujar Yuna merasa bersalah.

Taehyung membalikkan tubuhnya lalu mencuri kecupan pada bibir ranum wanita itu. "Aku tidak merasa terbebani.. hanya saja kedua pilihan itu terlalu berat untuk diambil," balas Taehyung, "aku tahu kau melakukan ini semua demi kebaikan keluarga kita," lanjutnya.

"Kau sudah memikirkannya?"  tanya Yuna yang diangguki oleh Taehyung.

"Lalu, apa pilihanmu?" tanya Yuna kembali.

"Aku memilih mencari wanita yang mau menyewakan rahimnya, mengandung anakku dan melahirkannya," jawab Taehyung.

Yuna tersenyum. "Baiklah, aku akan membantu mencarikan."






TBC

Aku lagi fokus ke story sebelah, jadi sama yang ini agak lupa, maaf ya yang udah nunggu lama:')

Jangan lupa vomentnya, jangan lupa juga follow WP sama Ig aku yaa

@arhmwt09_

Starryred_

Jumat-18-desember-2020

Singularity🔹Taekook gs🔹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang