Cece Aya

308 37 5
                                        

07 November 2021

*****

'Tok tok tok'

Perth mengetuk pintu apartement, milik mommynya.

'Ceklek'

Seorang gadis cantik, terlihat lebih muda dari Perth membuka pintu.

Gadis itu tengah memakai hoodie dan membawa papan skateboard di tangannya. Gadis itu menatapnya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Siapa, sayang?" Suara wanita dewasa terdengar menginterupsi telinga Perth

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Siapa, sayang?" Suara wanita dewasa terdengar menginterupsi telinga Perth. Yah, itu adalah suara Mommynya.

Mommynya terlihat di belakang gadis itu dan tersenyum.

"Kok nggak bilang kalau ada tamu?" Tanya mommynya itu pada gadis yang kini menatap Perth dengan aneh.

Perth meneguk ludahnya takut, apa salahnya?

"Ayo Ae, masuk ... "

Gadis itu menghembuskan nafanya lelah, kemudian masuk kedalam apartemen itu.

"Ce, apa kabar?"

"Baik, Ae. Kamu gimana? Baik juga kan?" Perth tersenyum lalu mengangguk. "Ayo masuk dulu."

Perth pun masuk kedalam apartemen mewah itu dengan perasaan sedikit khawatir. Siapa gadis itu?

Perth melihat gadis itu tengah duduk di atas sofa dengan nyamannya. Ia menonton TV sambil memakan biskuit yang ada di pangkuannya.

Paha mulus terpampang nyata di depan Perth. Gadis itu memakai hoodie oversize yang mampu menutupi celana pendeknya, karena celananya memang benar-benar pendek hingga tidak terlihat.

"Kok bengong?"

Perth menoleh kearah Mommynya. "Ayo sini duduk."

Mommynya menariknya duduk di sofa single yang berada di samping gadis cantik itu.

"Tunggu ya. Aku ambilin minum dulu." Perth mengangguk sebagai jawaban. Mommynya melesat kebelakang untuk membuat minuman.

Perth melirik gadis itu. Damn. Ternyata gadis itu menatapnya dengan tatapan sinis. Hingga dia kalang kabut dan mengalihkan pandangannya tiba-tiba.

"Mesum"

Lirih gadis cantik itu yang masih bisa di dengar oleh telinga telanjang Perth.

Oh, hey?? Ayolah ... Gadis itu yang sengaja memakai pakaian seperti itu, tapi kenapa dia yang dituduh mesum? Dia bahkan tidak berpikiran hal mesum sama sekali pada gadis itu.

Mommynya datang dengan membawa 3 gelas jus jeruk.

Mommynya ini terlihat sangat cantik hari ini. Entah mengapa, aura yang dipancarkan sedikit berbeda dari hari biasanya.

Perth menatap Mommynya sambil tersenyum. Ia menerima gelas yang disodorkan Mommynya.

"Thanks, ce," ucapnya dan kembali tersenyum.

Panggilan itu terdengar di telinga si gadis cantik. "Ce?"

Wanita berkepala 3 itu kalang kabut. "Ah anu."

Gadis cantik itu mengerutkan keningnya. "Apakah dia saudara kita? Kenapa dia manggil bunda dengan panggilan Ce?"

Perth meneguk ludahnya. Mampus.

"Ah, jadi gini, Sayang. Ini kak Ae. Dia anak temen bunda yang udah meninggal, dia udah bunda anggap kayak keluarga sendiri. Makanya dia manggil bunda gitu." Jelas wanita cantik itu panjang lebar. Berharap putri cantiknya akan percaya.

"Oh gitu. Rana pikir dia orang aneh yang mesum," ucapnya sambil menatap remeh kearah Perth.

Anjir juga ini anak.

"Rana katanya mau ke rumah nenek? Mau berangkat kapan? Apa mau nginep sini dulu aja?" Gadis cantik itu menepuk keningnya.

"Iya. Rana lupa, bund. Rana pamit dulu ya."

Gadis itu mencium pipi ibunya dan bergegas untuk mengambil ponsel dan tasnya, kemudian keluar apartemen dengan sedikit terburu-buru.

"Untung aja," ucap Wanita cantik itu, Perth hanya tersenyum dan pindah mendekati wanita itu.

Mommynya bernama Aya. Wanita cantik berumur 35 tahun, 2 kali lipat usianya saat ini.

"Tadi siapa, Ce?" tanya Perth saat telah duduk di samping Mommy cantiknya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tadi siapa, Ce?" tanya Perth saat telah duduk di samping Mommy cantiknya itu.

"Itu anak pertama aku," jawabnya manja sambil memeluk lengan Perth. Perth tersenyum dan mengecup kening Mommynya ini.

"Ae?" Aya tersenyum dengan mata yang sendu. Ia melepaskan lengan Perth, berdiri dan mendudukkan diri di pangkuan baby tampannya ini.

"Aku kangen."

Perth meremang, apalagi saat tangan kanan lentik milik Aya mengusap tengkuk Perth dengan sensual. Sedangkan tangan kirinya melukis pola abstrak pada dada Perth yang masih terbalut kaos.

"Cece nakal," ucap Perth tepat pada telinga Aya yang memerah.

Perth menggendong Aya ala bridal, dengan sigap Aya juga mengalungkan tangannya pada leher Perth agar tidak jatuh.

Perth tersenyum nakal, sedangkan Aya tersenyum menang.

Perth menaiki tangga dan berjalan kearah kamar Aya. Kamar tempat saksi biksu kegiatan panas mereka berdua.

Perth menurunkan Aya dengan hati-hati. Aya telentang diatas kasur, menunggu Perth yang masih memandangnya dengan senyuman.

Perth duduk di sisi ranjang, menyingkirkan anakan rambut pada wajah cantik wanita berumur 35 tahun itu. Ia mengecup lembut kening yang mulus itu.

Ciumannya kebawah, ia mengecup pipi kanan wanita cantik itu. Kemudian beralih ke bibir.

'Cup'

Hanya kecupan singkat. Aya melotot, menatap Perth tak percaya.

"Jangan main-main, Ae."

Perth terkekeh.

Perth mendekatkan bibirnya. Ia mencium hangat bibir lembut milik wanita yang dia panggil cece itu. Dilumatnya dengan lembut bibir yang sudah menemaninya 2 bulan terakhir ini. Yah, ini adalah hari terakhir ia memiliki kontrak dengan wanita ini.

Perth melepaskan ciumannya. Aya menatapnya dengan lembut.

"Ce, malam ini. Malam terakhir kontrak kita." ucap Perth dengan tersenyum. Aya mematung.

"Kalau gitu. Kamu harus menginap sampai pagi," ucap Aya dengan suara sendu.

Perth tersenyum singkat dan mengecup bibir Aya.

Ia melanjutkan apa yang sudah ia mulai.

*****
Revisi: Minggu, 29 Januari 2023

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sugar (Baby?) {PertMark}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang