" WOY! Hyunjin cepetan dong! Lelet banget sih bawa es segitu doang aja!"
Hyunjin sedang nongkrong bareng GTT di markas sepulang sekolah.
" Je ambilin itu dong!"
" Je pijitin gua!"
" Je cepet dong lama amat!"
Inilah yang sebenarnya mengganggu nurani Seungmin sejak dulu tapi tidak ada yang percaya dengan semua kekhawatirannya.
" Wah liat nih ada anak-anak ingusan masuk kawasan kita! Bosen idup mereka!" Sekelompok geng yang lebih senior menghampiri tongkrongan mereka dan mulai menghancurkan semuanya.
Anak geng yang lain berhasil melarikan diri tapi na'as bagi Hyunjin, dia tertangkap dan menjadi bulan-bulanan.
" Baenya kita apain nih?"
" Gua kesel liat mukanya yang terlalu ganteng! Gimana kalau kita rusak aja?"
" Wah setuju gua!" Yang lain memegangi tubuh Hyunjin hingga membuatnya sulit bergerak sementara yang lain mengeluarkan pisau lipat dari sakunya.
" Tenang anak manis... Ini ga bakal sakit! Hahahaha!" Ujung tajam itu mulai menyayat kulit pipi tampan itu.
" LEPASIN ADEK GUA!!" Teriak Chan yang datang bersama semua adiknya.
" Hahaha mau ngapain kalian kesini? Mau main petak umpet?" Geng senior itu menertawai mereka puas.
" Bang... Tolongin gua..." Rengek Hyunjin.
" Cup cupp... Jangan nangis bayi gede! Lu bakal liat abang lu kita jadiin ayam geprek ya... Duduk manis aja disini!"
Perkelahian tak terhindarkan. Ke tujuhnya sudah di bekali ilmu bela diri pun berhasil menghalau kawanan bandit tersebut namun masih saja ada yang penasaran. Seekor bandit yang lolos dari perhatian ke tujuhnya mencoba menyerang yang termuda dengan balok kayu yang di temukan olehnya.
" IN AWAS!!" Teriak abangnya yang lain saat sadar.
BRUGH!!
Tubuh bandit itu jatuh lunglai terkena hantaman bola baseball kencang di kepalanya.
" BANG SEUNGMIN!" Seungmin berdiri dengan ganteng di sana. Jeongin menghampirinya dengan perasaan bahagia.
" Lu ga apa-apa?" Tanya Seungmin.
" Ga bang! Untung lu jago main baseball, salah-salah kepala gua taruhannya."
" Sejujurnya itu cuma faktor keberuntungan aja sih In!"
" Hahaha... Ngeri juga lu bang!" Jeongin tertawa ngeri.
Tanpa mereka sadari ternyata perkelahian mereka di rekam oleh seseorang dan dikirimkan pada pihak sekolah hingga membuat ke tujuhnya kembali menghadap pak kepsek kesayangan.
BRAKK!!
" Kali ini ulah kalian bener-bener bikin malu sekolah! Bisa-bisa nya kalian adu jotos di jalanan begini dengan memakai seragam sekolah! Apa kalian tidak malu!" Pak Jin memukul mejanya kencang.
" Kita bisa jelasin pak!"
" Iya pak, bapak jangan emosian nanti darah tingginya naik lagi loh."
" Udah tau bapak darah tinggi, ada aja ulah kalian itu!"
Tok!! Tok!!
" Permisi pak!" Seungmin datang dengan senyum manis yang di sambut baik oleh seluruh penghuni ruangan di sana.
" Eh, Seungmin... Masuk nak, masuk! Silahkan duduk!"
" Gila beda banget kata-katanya!" Changbin berbisik pada Hyunjin.
" Kita mah dari tadi disini, berdiri ampe kesemutan kaga ada tuh di suruh duduk!" Hyunjin balas berbisik pada Changbin.
" Begini pak, untuk rekaman yang bapak lihat itu benar adanya." Seungmin mencoba menjelaskan.
" Lah Njing! Ngapa dia malah menyudutkan kita sih bukan belain!" Guman Minho yang kesal.
" Lu sih bang, bikin Seungmin ngambek, ampe kaga mau pulang. Repot kan kita sekarang!" Felix berbisik pada Minho.
" Tetapi saya punya bukti lain yang harus anda lihat!" Seungmin menunjukan rekaman pengintaiannya terhadap GTT.
Ternyata mereka itu bukan anak baik-baik. Mereka sering membully Hyunjin karena wajahnya yang terlalu tampan. Sering bolos dan ngerokok di sekolah. Bahkan ternyata mereka yang membayar geng senior itu untuk mengerjai Hyunjin agar mundur perlahan dari geng mereka.
Pak Jin yang sudah melihat kenyataan yang sesungguhnya akhirnya membebaskan ke tujuhnya dari tuntutan dan balik mengadili GTT.
Jeongin dan Seungmin duduk berdua di taman sambil menikmati pemandangan sore.
" Lu kemana aja bang? Setelah sebulan lebih lu ga ada kabar, tiba-tiba lu nongol gitu aja."
" Tadinya gua emang mau nyerah In dengan semuanya. Tapi... Kalau sampe gua gagal nyelametin saudara gua, prestasi apapun terasa ga ada artinya. Akhirnya gua mutusin buat nguntit Hyunjin dan geng nya itu sampai waktu yang tepat gua bakal bongkar semuanya."
" Syukur deh bang! Kalau ga ada lu, kita pasti udah abis di kuliti sama Pak Jin! Makasih ya, lu bisa diandalkan kayak biasa!" Jeongin tersenyum lebar.
" Iya, sama-sama... Ya udah gua pamit! Oh ya, gua baru bisa ke LA dua bulan lagi kata papa, jadi selama gua disini lu bisa kok main-main ke kost an gua. Nanti gua shareloc ke lu!" Jeongin menahan tangan Seungmin.
" Kenapa ga balik kerumah aja? Abang yang lain pasti seneng lu dateng."
" Udah lu pulang sana, gua cabut dulu!" Seungmin tetap tak bergeming, dia pergi meninggalkan Jeongin sendirian.
Kyuji_25
KAMU SEDANG MEMBACA
THE YOUNGer BROTHERs
FanfictionBahasa Informal #SKZFAMILY #SLICE OF LIFE #HUMOR (harusnya)