[NAME] dibawa oleh lelaki sangar penuh luka ke tempat para lelaki.
Tubuhnya diikat, mulutnya disumpal, dan matanya di tutup serta dia di bawa seperti karung beras.[Name] mencoba meronta ronta namun apa dayanya, tenaganya lebih lemah daripada lelaki yang kini menggendongnya.
[Name] pun di dudukkan di sebuah sofa.mata dan mulutnya mulai di buka sehingga sekarang [Name] dapat melihat situasi yang ada di sekitarnya.
"Selamat datang di markas kami..." ujar Izana sembari tersenyum lebar.[Name] yang masih ingat perawakan orang yang membuatnya berada disini mengernyit kesal dan menatap tajam Izana.
"Ayolah, tunjukan sopan santun mu pada Senpai mu.aku kelas tiga sedangkan kamu baru jadi kelas satu hari ini.." ujar Izana santai namun [Name] tidak berhenti menatap tajam dia.
"Oh ya, aku masih ada urusan.kau diam disini, kau akan dijaga oleh Haitani." Ucap Izana lalu menoleh ke laki laki di sebelelahnya.lelaki itu mengangguk lalu berteriak.
"Oi Haitani! Kemarilah!." Teriak dia pada seseorang.tak lama setelah itu, datanglah dua lelaki dengan seragam hitam.yang satu rambutnya di kepang sedangkan satunya memakai kacamata.
"Jaga dia sampai kami kembali." Perintah datar lelaki itu.dua orang itu menatap datar nan malas namun setelah melihat [Name] matanya berkilat tajam.
"Oke." Jawab datar dia.
Mendengar jawaban dari si rambut kepang, Izana dan lelaki di sebelahnya keluar dari ruangan.terdengar sahut sahut motor kencang lalu pergi.merasa ruangan itu cukup sepi, kedua orang itu menghampiri [Name] yang kini tengah menelan saliva nya sadar ia di bawa ke tempat banyak laki laki.
Si rambut kepang merangkul bahu [Name] membuat gadis itu menggeliat tak nyaman.
"Jadi sebelum itu, namamu siapa?." Tanya santai dia.[Name] memutar bola matanya malas.
"[Name]." Jawab sinis gadis itu.si rambut kepang menghela nafas santai.
"Aku Haitani Ran.yang di sebelahmu adikku, Haitani Rindou." Ujar dia.sedangkan lelaki di samping [Name], Rindou hanya melihat memperhatikan.
"Berani sekali kamu mencemooh presiden Tenjiku.memang kamu itu siapa?." Sinisnya namun nada bicara nya santai.
[Name] pun menoleh pada pintu keluar ruangan itu "cih..buang waktu.lebih baik aku belajar daripada berbaur dengan sampah seperti mu." Sinis [Name] kesal.Ran tertawa kecil.
"Oh ayolah, belajar itu membosankan.lebih baik kita main main disini!." Ujar Ran semangat.
Secara tiba tiba, pintu dibuka menampilkan lelaki dengan gaya rambut jamet.ia terlihat murung lalu menghela nafas malas.
"Ada apa Koko?." Tanya Ran padanya.orang yang dipanggil Koko menoleh padanya.
"Aku bosan.aku mau judi." Jawab lelaki itu singkat.Ran pun menarik sudut bibirnya.Ran pun kembali beralih pada [Name].
KAMU SEDANG MEMBACA
LONELY ; Kurokawa Izana✓
Romance❝ semakin rajin belajar maka akan semakin kesepian..❞ Kamu hanyalah seorang penggila belajar. Satu-satunya motivasimu adalah agar mendapat teman yang banyak. Walaupun kau pintar, hari-harimu di hiasi oleh kesendirian. Hingga suatu hari seorang ketua...