O6

681 105 10
                                    

******************

Kita percepat saja alur cerita ini. Sudah di hari terakhir ujian tengah semester dan kini [Name] sedang serius mengerjakannya.

Pena di tangannya di genggam kencang oleh [Name] karena pasti entah kenapa tiap beberapa menit pasti akan teringat momen-nya bersama Izana membuat gadis itu merasa gugup.

Dan di hari ini pun kembali terjadi.

[Name] berjalan pelan menuju dalam sekolah. Para murid juga terlihat berpakaian rapi dan berjalan buru-buru menuju kelasnya.

[Name] diam mengkerut ketika mengingat kembali saat itu. Untunglah saat ini Izana tak bertemu dengannya kalau bertemu pasti akan canggung.

"[Name]!!"

Ah sial!! Itu suara Izana yang berteriak sembari berlari, tak lupa dengan Kakucho yang selalu ada di sisinya.

[Name] tergagap mencoba mengalihkan pandangannya agar tak melihat wajah Izana yang menawan. Izana tertawa kecil tahu apa yang dipikirkan oleh [Name].

"Bagaimana hari ini?" Izana bertanya ramah. Sedangkan [Name] yang masih membuang wajahnya tergagap. "Y-ya...aku baik-baik saja..."

Kakucho hanya diam mendengar. Ia tahu apa yang terjadi pada [Name] karena Izana sendirilah yang bercerita padanya.

Kakucho memutuskan untuk diam karena kalau dia bilang sudah tahu pasti akan membuat [Name] bertambah malu.

Dan jangan sampai ibu [Name] tahu hal itu.

Karena dia pasti yang akan paling heboh.

"Hei, [Name]," kata Izana. [Name] menoleh melihat Izana yang mencium telapak tangannya sendiri lalu telapak tangannya di simpan di dahi [Name].

"Mari sama-sama berjuang."

[Name] mengkerutkan dahinya marah. Ketika momen yang pertama itu membuatnya gugup sedangkan yang baru saja terjadi di pagi membuatnya marah. [Name] menekan penanya sembari memaki Izana di dalam batinnya.

Izana sialan, ciuman itu langsung namun tidak dengan yang di dahi, anak sialan.....

"Ushigome-san?" [Name] tersentak ketika gurunya memanggil. "Ada apa denganmu? Kau menekan kertas ujiannya." [Name] terjingkrak lalu melirik kertas ujiannya. Dan benar saja, salah satu soal agak rusak karena noda hitam pena yang di tekan oleh [Name] membuat gadis itu merasa malu.

"Lihatlah, dia ditanya seperti itu tidak menjawab, sepertinya dia sedang jatuh cinta!!"

PSSS....

[Name] menunduk malu ketika murid yang lainnya menertawakannya. Ia hanya diam menutupi seluruh wajahnya yang sudah mulai memerah seperti tomat segar yang siap untuk di petik.

Benar-benar menyebalkan...

Ujian sudah selesai. [Name] menghela nafas lega sembari berjalan santai menuju rumahnya.

"[Name]!!!"

Twitch

Perempatan imajiner muncul banyak di dahi [Name]. Gadis itu menoleh mendapati laki-laki dengan surai perak nya tengah berdiri di samping motor sembari melambaikan tangannya. Dan tentu saja entah kenapa [Name] merasa malu, orang-orang mulai memperhatikan interaksi mereka.

LONELY ; Kurokawa Izana✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang