******************
Kita percepat saja alur cerita ini. Sudah di hari terakhir ujian tengah semester dan kini [Name] sedang serius mengerjakannya.
Pena di tangannya di genggam kencang oleh [Name] karena pasti entah kenapa tiap beberapa menit pasti akan teringat momen-nya bersama Izana membuat gadis itu merasa gugup.
Dan di hari ini pun kembali terjadi.
[Name] berjalan pelan menuju dalam sekolah. Para murid juga terlihat berpakaian rapi dan berjalan buru-buru menuju kelasnya.
[Name] diam mengkerut ketika mengingat kembali saat itu. Untunglah saat ini Izana tak bertemu dengannya kalau bertemu pasti akan canggung.
"[Name]!!"
Ah sial!! Itu suara Izana yang berteriak sembari berlari, tak lupa dengan Kakucho yang selalu ada di sisinya.
[Name] tergagap mencoba mengalihkan pandangannya agar tak melihat wajah Izana yang menawan. Izana tertawa kecil tahu apa yang dipikirkan oleh [Name].
"Bagaimana hari ini?" Izana bertanya ramah. Sedangkan [Name] yang masih membuang wajahnya tergagap. "Y-ya...aku baik-baik saja..."
Kakucho hanya diam mendengar. Ia tahu apa yang terjadi pada [Name] karena Izana sendirilah yang bercerita padanya.
Kakucho memutuskan untuk diam karena kalau dia bilang sudah tahu pasti akan membuat [Name] bertambah malu.
Dan jangan sampai ibu [Name] tahu hal itu.
Karena dia pasti yang akan paling heboh.
"Hei, [Name]," kata Izana. [Name] menoleh melihat Izana yang mencium telapak tangannya sendiri lalu telapak tangannya di simpan di dahi [Name].
"Mari sama-sama berjuang."
[Name] mengkerutkan dahinya marah. Ketika momen yang pertama itu membuatnya gugup sedangkan yang baru saja terjadi di pagi membuatnya marah. [Name] menekan penanya sembari memaki Izana di dalam batinnya.
Izana sialan, ciuman itu langsung namun tidak dengan yang di dahi, anak sialan.....
"Ushigome-san?" [Name] tersentak ketika gurunya memanggil. "Ada apa denganmu? Kau menekan kertas ujiannya." [Name] terjingkrak lalu melirik kertas ujiannya. Dan benar saja, salah satu soal agak rusak karena noda hitam pena yang di tekan oleh [Name] membuat gadis itu merasa malu.
"Lihatlah, dia ditanya seperti itu tidak menjawab, sepertinya dia sedang jatuh cinta!!"
PSSS....
[Name] menunduk malu ketika murid yang lainnya menertawakannya. Ia hanya diam menutupi seluruh wajahnya yang sudah mulai memerah seperti tomat segar yang siap untuk di petik.
Benar-benar menyebalkan...
Ujian sudah selesai. [Name] menghela nafas lega sembari berjalan santai menuju rumahnya.
"[Name]!!!"
Twitch
Perempatan imajiner muncul banyak di dahi [Name]. Gadis itu menoleh mendapati laki-laki dengan surai perak nya tengah berdiri di samping motor sembari melambaikan tangannya. Dan tentu saja entah kenapa [Name] merasa malu, orang-orang mulai memperhatikan interaksi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LONELY ; Kurokawa Izana✓
Romance❝ semakin rajin belajar maka akan semakin kesepian..❞ Kamu hanyalah seorang penggila belajar. Satu-satunya motivasimu adalah agar mendapat teman yang banyak. Walaupun kau pintar, hari-harimu di hiasi oleh kesendirian. Hingga suatu hari seorang ketua...