O2

879 126 3
                                    

[NAME] kini tengah di bonceng oleh Izana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[NAME] kini tengah di bonceng oleh Izana.ia duduk dengan sempoyongan namun mencoba menahan agar tubuhnya tak tumbang.

Gadis itu sempat khawatir jika ia memberikan alamatnya pada Izana.bagaimana nanti Izana akan menguntit [Name] sampai kerumahnya?.atau, ibunya tahu bahwa putrinya dibawa oleh berandalan.bisa picu salah paham.

Namun apa daya nya, gadis itu sepertinya memang benar benar harus di antar kerumahnya daripada langsung pingsan dan tertidur di jalanan.

Gadis itu mencoba meraih bahu Izana menyuruhnya berhenti agar [Name] bisa jalan kaki atau naik kereta.namun tangannya sangat lah lemas untuk meraihnya seakan akan, membutuhkan tenaga lebih untuk mengangkatnya.

Memang ngantuk bisa separah itu?.

Entahlah, selain ia menjadi sangat lemas, kepalanya juga berat dan pusing bahkan hampir membuat [Name] jatuh.

Semuanya terlambat, Izana dan Kakucho berhasil mengantar [Name] sampai rumahnya.[Name] yang merasa ia sudah sampai di tujuannya segera turun dari motor.Izana pun tersenyum.

"Jaa, selamat beristirahat!." Semangat Izana lalu ia kembali menyalakan motor dan pergi.

Dengan sempoyongan, [Name] berjalan menuju dalam rumahnya.dengan lemas menaiki tangga ingin cepat cepat menjatuhkan diri.

"Okaeri." Ujar sang ibu hangat tengah mencuci piring.

[Name] diam tak menyapa ibunya dan langsung menuju sofa dan menjatuhkan diri.rasanya seluruh tubuhnya berat seperti di beri beban.sang ibu yang merasa putrinya agak berbeda dari biasanya, menghampirinya.

"Ada apa?." Tanya khawatir dia namun [Name] tak kunjung menjawab dan memejamkan matanya.

Sang ibu meraba dahi [Name]."panas!." Ujar sang ibu lalu cepat cepat mengambil termometer yang ada.

38°c

"[Name]-chan, kau demam.lebih baik kau berisitirahat di kamar.ibu akan membuatkan bubur sebentar." Ujar sang ibu hangat.[Name] pun hanya mengangguk singkat.

Ia membawa tas sekolahnya menunu tempat menenangkan dirinya, kamar.perlahan menaiki tangga sembari memegangi dinding di sampingnya takut jatuh karena sempoyongan.

Sampai di kamar, gadis itu melempar asal tas nya dan menjatuhkan diri ke kasur.rasanya sangat tenang dapat merasakan kembali empuk nya kasur yang [Name] cintai.

Nafasnya ter engah engah seakan akan sehabis olahraga.tubuhnya pun mulai memerah karena demam.tak butuh waktu lama, si ibu datang sembari membawa semangkok bubur.

"Makan bubur ini dulu, lalu tidur.jangan lupa ganti seragam mu." Ujar sang ibu menyuapi perlahan putrinya.

Setelah makan, [Name] membuka satu persatu bajunya.mengantinya dengan pakaian tidur ringan lalu kembali berbaring menarik selimut.

LONELY ; Kurokawa Izana✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang